Sosok Komisaris Jenderal Ini Ungkap Bukti-bukti 'Kesaktian' Bharada E

Bahkan Susno Duadji menyebut ada sejumlah bukti memerlihatkan kesaktian anggoota Polri berpangkat Bhayangkara Dua itu.

Editor: Teddy Malaka
Istimewa/Facebook/Roslin Emika
Irjen Ferdy Sambo berfoto bersama para ajudannya saat masih menjabat Kadiv Propam Polri. Tampak Brigadir J dan Bharada E dalam foto tersebut. 

BANGKAPOS.COM - Bharada E disebut lebih sakti dari jenderal. Demikian diungkapkan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabarsekrim) Polri Periode 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji.

Bahkan Susno Duadji menyebut ada sejumlah bukti memerlihatkan kesaktian anggoota Polri berpangkat Bhayangkara Dua itu.

Susno Duadji merinci sejumlah hal yang menurutnya memertontonkan jika Bharada E Lebih hebat dibandingkan dengan para jenderal.

Bukti pertama, saat Bharada E dipanggil Komnas HAM.

Baca juga: Kisah Janda Muda 19 Tahun, Fara Tak Menyangka Wanita Teman Main Suaminya Kakak Angkat Sendiri

Bharada E baru muncul ke Komnas HAM belakangan daripada rekan-rekannya (tanpa pengawalan ketat) sesama ajudan (Adc) Irjen Pol Ferdy Sambo pada Selasa (26/7/2022) sekitar pukul 13.45 WIB dan ia dikawal oleh Bintara dan Perwira.

Sehingga muncul asumsi kalau Bharada E lebih hebat ketimbang tiga petinggi polri yang dinonaktifkan.

"Sekali-sekalilah harus dikawal, kan dia pangkat paling rendah," ujar Susno Duadji, dilansir Youtube Polisi Oh Polisi, Kamis (28/7/2022).

"Jadi sekali-kalilah kapan lagi gue dikawal," jawabnya.

Baca juga: Inilah Review The Sexy Doctor Is Mine, Episode Ketiga Anya Geraldine Akan Dapat Hadiah Kejutan

Lalu Susno Duadji memberikan komentar mengenai kawalan Bharada E.

"Bharada (pangkat paling rendah di kepolisian) dikawal Bintara ada Perwira," ujar Susno Duadji.

"Kasus ini sungguh-sungguh perkara menarik dan sakti. Saya pensiunan bintang tiga, saya tidak sakti. Saya hanya dikawal oleh sersan-sersan, kalaupun dikawal," ujarnya lagi.

"Bayangkan, apa enggak sakti. Lebih saktinya lagi (Bharada E) menembakkan 5 peluru semua kena. Dia ditembak (Brigadir J) 7 peluru enggak ada kena. Itu sakti betul," pungkas Susno.

Sebelumnya, mantan Kabareskrim ini menyebut kasus penembakan Brigadir J ini sebetulnya simpel. “Kasus ini sebenarnya tidak perlu gonjang ganjing republik nusantara ini,” ujar Susno Duadji.

"Karena kasus ini simpel, seandainya TKP bukan di rumah jenderal, bukan melibatkan supir atau ajudan jenderal, maka ini mudah,” tambah Susno.

“Maka barang bukti di rumah tersebut harus disita semua. Senjata pak jenderal, senjata ajudan, dan senjata Brigadir J,” ungkap Susno pada acara ILC (Indonesia Lawyer Club) (28/7/2022).

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved