Berita Pangkalpinang
Penjual Bendera di Pangkalpinang Harap Dapat Keuntungan Setelah 3 Tahun Sepi Pembeli karena Pandemi
Selama kurang lebih sejak 14 tahun berjualan, penjual bernama Ratna mengaku keuntungan dari penjualan bendera lumayan untuk memenuhi kebutuhan.
Penulis: Sela Agustika | Editor: Novita
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Menjelang peringatan HUT ke-77 RI, para penjual bendera dan umbul-umbul mulai meramaikan titik sudut wilayah seperti di tepi Jalan Mentok, Kota Pangkalpinang.
Berbagai bentuk dan ukuran bendera, mulai dari persegi panjang berukuran kecil hingga yang selebar 1,5 meter pun terpajang di pinggir jalan.
Bisnis dadakan yang hanya muncul tahunan ini, menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang.
Ratna, satu di antara penjual bendera dan umbul-umbul di tepi Jalan Mentok, Kota Pangkalpinang, merasakan berkah tersendiri.
Pasalnya, selama kurang lebih sejak 14 tahun berjualan, ia mengaku keuntungan dari penjualan bendera lumayan untuk memenuhi kebutuhan.
"Kalo jualan bendera ini sudah sejak 2008 lalu dan memang rutin jualan tiap tahun. Alhamdulillah untuk penghasilan lumayan juga nambah-nambah penghasilan. Biasanya, sehari-hari kita hanya jualan mainan, jadi momen kemerdekaan ini jadi peluang usaha," kata Ratna kepada Bangkapos.com, Senin (1/7/2022).
Ia berharap, dengan adanya isu perayaan 17 Agustus yang kembali akan digelar seperti tahun-tahun sebelumnya, keuntungan dari jualan bendera meningkat.
Pasalnya, kata Ratna, sejak tiga tahun terakhir pandemi Covid-19 melanda, omzet perjualan bendera ini menurun drastis.
"Untuk penjualan memang selama tiga tahun terakhir sejak pandemi, bener-bener menurun drastis, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di mana kita bisa raup omzet Rp10 juta. Namun tahun kemaren bener-bener lesu, hanya dapat untuk makan juga bersyukur," beber Ratna
Bendera beragam bentuk dan ukuran, dijual dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp25ribu hingga Rp95 ribu untuk bendera merah putih, Rp35 ribu hingga Rp55 ribu untuk umbul-umbul, dan Rp250 ribu hingga Rp400 ribu untuk bendera background.
Ratna menyebut, para pembeli bendera umumnya memang berasal dari kalangan instasi atau perkantoran.
"Kalo kayak bendera background dan umbul-umbul ini, targetnya memang dari perkantoran atau instansi. Tetapi untuk yang bendera merah putih biasa banyak juga yang beli dari kalangan masyarakat," imbuh Ratna.
Ia mengatakan, selama satu minggu terakhir jualan, kurang lebih sebanyak 20 lembar bendera telah terjual.
"Yang dibelinya beragam bentuk, ada yang background, umbul-umbul, dan biasa. Alhamdulillah lumayan banyak pembeli sekarang. Semoga bisa meningkat dari tahun-tahun sebelumnya," ucapnya.
Ia menyebut, bendera yang dijualnya diambil langsung dari pusat produksi di Pulau Jawa.
"Kalo tahun ini, stok total bendera yang diambil ada 20 Kodi umbul-umbul, bendera biasa 22 kodi, dan yang background 30 biji, semoga bisa laku terjual," tuturnya. (Bangkapos.com/Sela Agustika)