Sinyal Kenaikan BBM, Pertalite Naik Rp 2.350 Jadi Rp 10 Ribu per Liter, Begini Penjelasan Pertamina

Rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya sih harus kita siap-siap, kalau katakanlah kenaikan BBM itu ...

Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani
Ilustrasi __ Para pengendara antre membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite 

BANGKAPOS.COM -- Masyarakat harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa jika pemerintah akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Jenis bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Pertalite disebut-sebut akan mengalami kenaikan harga.

Kenaikan harga BBM jenis Pertalite dikabarkan naik Rp 2.350.

Harga Pertalite yang dibanderol saat ini adalah Rp 7.650 per liternya.

Itu berarti, bila kabar tersebut akan direalisasikan, harga pertalite per liternya menjadi Rp 10 ribu.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Hari ini Kamis 18 Agustus 2022 di Alfamart dan Indomaret: Tropical hingga Bimoli

Baca juga: Ketika Najwa Shihab Komentari Kematian Tragis Brigadir J, Tak Sangka Petinggi Polri Sekeji Itu

Baca juga: Kisah TKW di Hongkong Ini Pilih Jadi Janda Setelah Suaminya Sukses di Indonesia, Begini Alasannya

Baca juga: Doa-doa Keselamatan Baik Dunia Akhirat Hingga Terhindar dari Bahaya, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Baca juga: Ada Sosok si Cantik di Balik Amarah Ferdy Sambo, Kamaruddin: Diduga Almarhum Beri Bocoran

Terkait kabar kenaikan harga pertalite ini sebenarnya sudah disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Namun, tak ada harga eksplisit yang disebutkan. Hanya pernyataan kalau BBM subsidi berpotensi naik harga.

"Rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya sih harus kita siap-siap, kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," kata Bahlil beberapa waktu lalu seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Bahlil menuturkan beban subsidi diproyeksikan membengkak hingga Rp 600 triliun pada akhir 2022.

Hal ini diakibatkan lonjakan harga energi di global.

Namun Indonesia memiliki keterbatasan fiskal di tengah harga rata-rata minyak mentah dunia yang mencapai 105 dollar AS per barrel.

Lantas bagaimana tanggapan pihak Pertamina?

Pertamina sungkan berkomentar lebih jauh dan mengungkap harga keekonomian Pertalite.

"Untuk harga BBM subsidi merupakan kewenangan dari pemerintah. Kami sebagai operator akan melaksanakan apa yang menjadi penugasan dari regulator," kata Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada Tribunnews.

Baca juga: Terungkap Putri Candrawathi Kirim Foto & Pesan ke Adik Brigadir J saat di Magelang: Lihat Abang Kau

Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari

Baca juga: Sosok Dewi Centong Camat yang Viral Dipecat karena Bergaya Ala CFW, Kini Berseragam Satpol PP

Baca juga: Luna Maya Kesakitan hingga Dilarikan ke RS, Ternyata Diajak Paqui Challenge dengan Sosok ini

Baca juga: Kisah TKW di Arab Saudi Memilih untuk Pulang Kampung Gara-gara Majikan Lakukan Hal Ini

Baca juga: Sosok Dewi Centong Camat yang Viral Dipecat karena Bergaya Ala CFW, Kini Berseragam Satpol PP

Namun, dirinya berharap revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) beserta petunjuk teknis pembelian BBM jenis Pertalite, dapat segera selesai agar implementasi pembatasan pembelian BBM bersubsidi dapat dilakukan.

Apalagi, Pertamina sejak awal Juli 2022 telah membuka pendaftaran untuk kendaraan roda empat atau mobil yang berhak membeli Pertalite melalui MyPertamina.

Dongkrak Inflasi

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi inflasi akan meningkat jika harga Pertalite naik Rp10.000 per liter.

"Direct Impact kenaikan harga Pertalite 30,72 persen menjadi Rp10.000 per liter ke inflasi dengan mempertimbangkan proporsi Pertalite 80 persen total bensin adalah sekitar 0,93 persen," ujar Josua saat dihubungi, Selasa (16/8/2022).

Pemerintah juga perlu mengalokasikan bantalan sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar tidak mengalami penurunan daya beli yang signfikan.

Untuk membatasi konsumsi Pertalite dan Solar bersubsidi, pemerintah harus melakukan langkah strategis untuk mengantisipasi hal tersebut.

"Terdapat dua opsi yakni pembatasan menggunakan teknologi apps MyPertamina dan menaikkan harga BBM bersubsidi," tutur Josua.

Pembatasan penerima subsidi menggunakan teknologi dapat menjadi pilihan dalam membatasi konsumsi.

Baca juga: Sosok I Dewa Ayu Firsty Meita, Pembawa Baki Upacara HUT ke-77 RI di Istana Negara

Baca juga: Diduga Ferdy Sambo Cs Terlibat Kuras ATM Brigadir J, Uang Korban Rp 200 Juta Berpindah ke Tersangka

Baca juga: Doa Saat Terlilit Utang hingga Doa Minta Dibukakan Pintu Rezeki, Utang Terbayar Rezeki Melimpah

Baca juga: Piyama Putri Candrawathi Jelang Tewasnya Brigadir J ini Disorot, Ternyata Keluaran Brand Terkenal

Baca juga: Apa itu Klepto yang Dikaitkan dengan Kejadian Ibu-ibu Pengutil Cokelat di Alfamart? Ini Gejalanya

Harga Pertalite dan Solar bersubsidi bisa tetap, namun penerimanya terseleksi sehingga menurunkan konsumsi.

"Namun, kita juga melihat kondisi kebocoran dan dampak bagi masyarakat akan tetap besar," kata Josua.

Di antaranya, sebagian besar distribusi barang dilakukan melalui transportasi darat, yang belum tentu semuanya berhak mendapatkan subsidi sehingga pada akhirnya menaikkan harga barang.

"Belum lagi kemampuan teknis di seluruh SPBU yang menjalankan apps MyPertamina tersebut harus handal, kalau tidak berpotensi menciptakan antrean," tutur Josua.

Josua menilai menaikkan harga BBM bersubsidi akan cenderung lebih baik dibandingkan melakukan pembatasan.

Dengan mempertimbangkan harga minyak mentah internasional dan nilai tukar rupiah saat ini harga keekonomian Pertalite sekitar Rp 17.000 per liter.

"Oleh sebab itu kenaikan harga sekitar 30 persen menjadi Rp 10.000 per liter masih tetap jauh di bawah harga keekonomiannya," imbuh Josua.

(*/)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved