Berita Pangkalpinang
Sekelompok Siswi SMP dan SMA di Pangkalpinang Terlibat Kasus Prostitusi Online, Ini Kata Pemkot
Mirisnya lagi praktek asusila ini dilakukan secara kelompok, parahnya mucikari dari praktek asusila ini juga diduga ada yang masih pelajar di sekolah
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM---Praktek prostitusi online kini tak lagi menyasar kota-kota besar dan orang dewasa saja.
Tetapi kini sudah menyasar ke siswa siswi SMP maupun SMA di Pangkalpinang.
Mirisnya lagi praktek asusila ini dilakukan secara kelompok yang tergabung dalam grup WhatsApp, parahnya mucikari dari praktek asusila ini juga diduga ada yang masih pelajar
Adanya praktek prostitusi online di kalangan pelajar ini, dikatakan oleh Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Ratmida Dawam, kepada Bangka Pos.com, Kamis (25/8/2022).
Pemerintah kota baru menerima informasi dari Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pangkalpinang.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Pangkalpinang akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah di Pangkalpinang akibat dugaan oknum siswa dan siswi SMP hingga SMA di Pangkalpinang yang melakukan praktek prostitusi online dengan layanan Open BO.
“Kita akan segera mengundang seluruh kepala sekolah SMP dan SMA negeri maupun swasta yang ada di Kota Pangkalpinang untuk sosialisasi. Jangan sampai terjadi lagi Open BO yang lainnya,” kata Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam kepada Bangkapos.com, Kamis (25/8/2022).
Langkah ini dikatakan Ratmida sebagai antisipasi agar kasus serupa tak meluas kepada siswi lainnya.
“Indikasinya baru seperti itu. Tetapi akan kita lihat lagi riil di lapangan, kita akan undang kepala sekolah SMP dan SMA yang ada di Kota Pangkalpinang,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah sendiri telah rutin melakukan kegiatan antisipasi tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.
Baik melalui kampanye di media sosial, elektronik bahkan cetak. Hal itu menjadi program strategis Pemerintah Kota Pangkalpinang.

Namun lagi dan lagi, adanya indikasi open BO tersebut lantaran adanya kemajuan teknologi. Para siswa-siswi di sekolah saat ini leluasa untuk dapat membawa handphone ke sekolah.
Maka dari itu pihaknya akan segera menyampaikan ke sekolah-sekolah yang ada, terutama untuk menekankan tak dibolehkannya lagi peserta didik membawa gawai ke sekolah.
Selain itu, meminta para orangtua untuk senantiasa mengawasi gerak-gerik dan selalu rajin mengecek ponsel anaknya.
“Anak-anak jangan bawa handphone ke sekolah, karena itu bisa menjadi transaksi bagi mereka. Orangtua juga handphone anaknya itu sekali-sekali dilihat jangan sampai menjadi tempat open BO,” ucap dia.