Mulai 1 September, Membeli BBM Subsidi di SPBU Pertamina Harus Tunjukkan Barcode Khusus, Caranya?

Mulai 1 September 2022, Membeli BBM Subsidi di SPBU Pertamina Harus Tunjukkan Barcode Khusus, begini caranya

Editor: Evan Saputra
Ist/PT Pertamina
Ilustrasi aktivitas di Pertamina saat pembeli mengisi bensin dengan memanfaatkan aplikasi MyPertamina (Foto Ist/Pertamina Sumbagsel). 

BANGKAPOS.COM - Mulai 1 September 2022, Membeli BBM Subsidi di SPBU Pertamina Harus Tunjukkan Barcode Khusus.

Pengguna BBM subsidi di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) harus menggunakan barcode khusus.

Hal itu bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran kepada mereka yang berhak.

Peraturan baru tersebut hanya berlaku untuk kendaraan roda empat.

Ketentuan itu disampaikan PT Pertamina (Persero) lewat Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading dalam Sosialisasi Transaksi BBM Bersubsidi tepat via MyPertamina untuk wilayah Pulau Sumba di Walakiri Hall, Hotel Kambaniru - Waingapu Sumba Timur, Senin 29 Agustus 2022 pagi.

Tujuan dari aturan baru distribusi BBM Bersubsidi tersebut agar tepat sasaran dan tepat kuota.

Baca juga: Terbaru Harga BBM Hari Ini 31 Agustus 2022, Pertalite dan Solar Sudah Naik?

Baca juga: Daftar Motor yang Dilarang Mengisi Pertalite, Ada Honda, Yamaha, Kawasaki hingga Suzuki

Mekanisme baru penyaluran BBM Bersubsidi tersebut juga merupakan bentuk komitmen PT Pertamina (Persero) dalam menjalankan amanah penugasan Pemerintah dalam menyalurkan bahan bakar minyak atau BBM Bersubsidi.

Untuk diketahui, PT Pertamina (Persero) menerapkan mekanisme baru yakni dengan cara pendaftaran pengguna BBM Bersubsidi lewat website subsiditepat.mypertamina.id khusus untuk kendaraan roda empat (mobil).

Hal itu disampaikan Pihak PT Pertamina (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur saat melakukan

Sosialisasi terkait transaksi BBM Bersubsidi menggunakan aplikasi itu disampaikan Tim dari PT Pertamina (Persero) yang terdiri dari Sales Branch Manajer Pertamina NTT, Muhammad Hardiansyah Putra dan Manajer Pertamina FT Waingapu Dedi Sulistyo Wododo.

Mereka didampingi, Supervisor FT Waingapu Juan, Cheker sbm IV NTT, Muhammad Fahrizal dan Cheker Fuel Gas SBM IV NTT Ardy Naben.

Kepada POS-KUPANG.COM, Muhammad Hardiansyah Putra menyebutkan bahwa sosialisasi kepada seluruh pemerintah kabupaten di Pulau Sumba dilaksanakan agar dinas terkait dapat membantu dalam pelaksanaan lapangan apabila program tersebut dilaksanakan secara menyeluruh untuk penyaluran BBM Bersubsidi tepat via MyPertamina.

Hardiansyah menyebut bahwa program penggunaan aplikasi MyPertamina dilakukan untuk memastikan transaksi BBM Subsidi tepat sasaran dan tepat kuota bagi masyarakat penerima subsidi.

Penerapan program tersebut akan mulai dilaksanakan di SPBU di Pulau Sumba mulai 1 September 2022 mendatang.

"Mekanismenya, masyarakat kita wajibkan untuk melakukan pendaftaran menggunakan web yang sudah tersedia di subsiditepat.mypertamina.id, setelah itu masyarakat mengisi data diri dan kendaraan, setelah itu akan dilakukan verifikasi dan akan mendapatkan barcode," ujar Muhammad Hardiansyah Putra yang didampingi Dedi Sulistyo Wododo.

Baca juga: Dikira Mainan Inilah Borgol Plastik yang Dipakai Ferdy Sambo Saat Rekonstruksi, Lebih Kuat dari Besi

Baca juga: Ferdy Sambo Masih Disegani Meski Sudah Dipecat, Dipanggil Polisi dengan Sebutan Ini

Barcode tersebut, kata dia, akan ditunjukan dalam setiap pembelian BBM bersubsidi baik solar maupun pertalite untuk kendaraan roda empat.

Hardiansyah mengatakan, untuk penggunaannya, masyarakat dapat menunjukkan barcode saat melakukan pengisian BBM di pom bensin atau SPBU.

"Ini dapat digunakan di seluruh SPBU karena sudah terintegrasi, jadi tidak perlu khawatir, dapat digunakan di seluruh SPBU khususnya SPBU yang sudah terotorisasi," sebut dia.

Sebelumnya, dalam rilis Pertamina, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyebut pelaksanaan pendaftaran melalui website tidak untuk menyulitkan masyarakat, namun untuk melindungi masyarakat rentan yang sebenarnya berhak menikmati subsidi energi.

“Tujuan pendataan ini tidak lain adalah untuk melindungi masyarakat rentan, memastikan subsidi energi yang tepat sasaran sehingga anggaran yang sudah dialokasikan Pemerintah benar-benar dinikmati yang berhak. Ke depan kami harap, data ini bisa digunakan untuk menetapkan kebijakan energi bersama pemerintah serta dapat mencegah potensi terjadinya potensi penyalahgunaan atau kasus penyelewengan BBM subsidi di lapangan,” sebut Irto dalam rilis.

Untuk diketahui, sesuai Kepmen ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022 Pertalite ditetapkan sebagai BBM Penugasan oleh Pemerintah. Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran subsidi tepat sasaran menggunakan sistem MyPertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 serta sosial media resmi @ptpertaminapatraniaga dan @mypertamina.(Ian)

Cara Membeli Pertalite Melalui Aplikasi MyPertamina

Membeli Pertalite Melalui Aplikasi

Dikutip dari Kompas.com, penggunaan aplikasi MyPertamina dan cara pembayaran cukup mudah karena sudah banyak tersedia SPBU dengan layanan non-tunai.

Baca juga: Nama Ferdy Sambo Melejit Usai Ungkap Kasus Kopi Sianida,Kini Jadi Pesakitan di Pembunuhan Brigadir J

Berbeda dengan pembayaran menggunakan kartu kredit dan debit yang terdapat minimal pembelian sebesar Rp 50.000 per transaksi.

Pembelian dengan MyPertamina tidak ada minimal pembelian.

Untuk menggunakan pembelian BBM melalui aplikasi MyPertamina, pengguna perlu mengunduhnya di smartphone dan melakukan pendaftaran akun.

Lalu, pengguna wajib menghubungkan akun LinkAja yang dimiliki ke aplikasi MyPertamina dengan klik "Aktifkan".

Apabila ingin menambahkan kartu debit, dapat dilakukan di menu Akun, pilih Metode Pembayaran lalu klik Tambah di Kartu Debit dan Daftarkan Kartu Debit.

Untuk lebih jelasnya, berikut langkah-langkah atau cara beli Pertalite dan Solar pakai aplikasi MyPertamina:

- Unduh aplikasi MyPertamina lewat Google PlayStore atau AppStore

- Masukkan data lengkap, termasuk nama, nomor telepon, tanggal lahir, dan atur PIN

- Lakukan aktivasi MyPertamina dengan memasukkan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS

- Login akun ulang dengan memasukkan nomor telepon dan PIN yang telah dibuat sebelumnya

- Pada halaman awal aplikasi, tautkan akun MyPertamina ke akun LinkAja agar bisa dipakai melakukan transaksi

- Jika sudah tertaut dan saldo di LinkAja cukup, pelanggan bisa mulai melakukan transaksi pembelian BBM

- Pada halaman utama klik “Bayar”

- Arahkan kamera smartphone pada mesin EDC SPBU Pertamina, lalu scan QR code yang ditampilkan

- Setelah harga dan jumlah liter yang muncul sudah sesuai, konfirmasi pembelian dengan klik “Bayar”

- Masukkan PIN akun LinkAja

- Kamu akan menerima notifikasi pembayaran BBM berhasil.

Membeli Pertalite Tanpa Aplikasi

Masyarakat juga tidak perlu khawatir apabila belum mengunduh aplikasinya, karena seluruh pendaftaran dilakukan semua di situs web MyPertamina.

Cara daftarnya pun cukup mudah dan bisa dilakukan sendiri, hanya butuh tujuh langkah saja sebagai berikut:

1. Sobat perlu menyiapkan dokumen yang dibutuhkan seperti KTP, STNK, foto kendaraan, dan dokumen pendukung lain.

2. Kemudian buka situs Subsiditepat.mypertamina.id

3. Lalu centang pernyataan pemahaman informasi dengan cara klik boks kecil di sebelah kiri.

4. Setelah itu, klik Daftar Sekarang untuk membuat akun.

5. Ikuti petunjuk dalam website dan isi data sesuai dokumen.

6. Jika sudah, sobat tunggu dulu proses pencocokan data maksimal 7 hari kerja yang nantinya pengumumannya akan dikirimkan melalui email yang dimasukkan.

7. Kalau sudah terkonfirmasi, sobat bisa mengunguh kode QR dari website guna melakukan transaksi di SPBU.

(Pos-Kupang.com/Kompas.com)

Sumber: pos-kupang.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved