Bangka Pos Hari Ini
Cipta Kondisi Tertib G20, Satpol PP Belitung Tertibkan Baliho Tanpa Izin
Satpol PP Kabupaten Belitung melakukan penertiban spanduk, reklame dan baliho yang ada di Kabupaten Belitung, Senin (5/9/2022).
Penulis: M Ismunadi CC | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Belitung melakukan penertiban spanduk, reklame dan baliho yang ada di Kabupaten Belitung, Senin (5/9/2022).
Spanduk hingga baliho yang ditertibkan ini dikategorikan melanggar atau tidak sesuai peraturan daerah (Perda).
"Lokasi penertiban mulai dari lingkungan Tanjungpandan dan Membalong. Kami temukan masih banyak pelanggaran dan penertiban ini dalam rangka menciptakan kondisi tertib G20," kata Kepala Bidang Ketertiban Umum (Tibum) Kabupaten Belitung Abdul Sani kepada Bangka Pos Group.
Apalagi katanya, spanduk hingga baliho ini tidak memiliki izin ataupun sudah habis masa izinnya sehingga perlu ditertibkan.
Dalam penertiban kali ini Satpol PP juga mengingatkan masyarakat tentang kawasan bebas rokok.
Seperti diketahui, kawasan bebas rokok ini memiliki aturan sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2018.
Pada aturan tersebut dapat dikenakan denda Rp50 juta.
"Selama momentum G20 terus melakukan penertiban reklame demi menjaga citra positif Belitung selaku tuan rumah G20. Kami minta kepada masyarakat sama-sama untuk mensukseskan G20 dengan mematuhi aturan tentang penyelenggaraan reklame," ujarnya.
Termasuk, lanjut dia, sepeda viral yang sebelumnya sempat dipajang di Bundaran Satam pusat Kota Tanjungpandan sudah dikembalikan kepada pemiliknya.
"Tadi sudah kami kembalikan dan pemiliknya sudah berjanji tidak lagi menempatkan di Bundaran Satam," tambahnya.
70 Mobil Mewah Tiba
Mobil-mobil mewah yang bakal dipakai delegasi G20 telah tiba di Belitung.
Menurut Bupati Belitung Sahani Saleh, tepatnya ada 70 mobil mewah berbagai merek yang tiba di Belitung dan akan terus ada sampai usainya pertemuan development working group G20.
"Tadi malam konvoi, sesuai kebutuhan ada 70 mobil yang masuk," kata Sahani Saleh yang akrab disapa Sanem.
Sanem mengatakan, dari berbagai persiapan untuk G20 hanya mobil mewah yang dibawa lagi setelah G20.
Selebihnya seperti infrastruktur jalan, infrastruktur penunjang sinyal internet, penerangan jalan, dan lainnya akan tetap ada di Belitung.
Sebelumnya, persiapan akhir menyambut event internasional ini juga disampaikan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang.
Pengelola KEK Pariwisata Tanjung Kelayang Daniel Alexander mengatakan, pembangunan venue utama sudah selesai 100 persen.
Saat ini para pekerja akan memasukkan interior dan dekorasi.
"Lokasi venue berada di Kampong Kecit yang tempatnya berada di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang," ujarnya.
Dinamakan Kampong Kecit, lanjutnya, sesuai dengan bahasa lokal yang berarti perkampungan kecil.
Kampong Kecit dibangun dengan memperhatikan konsep ramah lingkungan dan keberlanjutan.
"Kampong kecit merupakan simbol pesta rakyat masyarakat Pulau Belitung, dalam memeriahkan pelaksanaan pertemuan
tingkat menteri. Ini merupakan kebanggaan bagi kami, karena belum tentu acara seperti ini dilaksanakan 100 tahun sekali," katanya.
Daniel menjelaskan, Kampong Kecit memiliki luas sekitar 1.500 meter persegi.
Selain venue utama, di lokasi juga terdapat stand-stand khusus Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM).
Pada pelaksanaan G20, masyarakat akan memamerkan langsung produk lokal dan memperkenalkannya secara langsung kepada para delegasi.
Sehingga produk-produk mereka berpotensi untuk dibeli langsung oleh 20 negara. (tas/del)