Berita Pangkalpinang
Soal Penyetopan Ekspor Timah, Pemprov Babel Minta Dibuat Roadmap Hilirisasi Timah yang Komprehensif
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo berencana menghentikan ekspor timah.
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo berencana menghentikan ekspor timah.
Kebijakan pemerintah ini upaya untuk mengembangkan hilirisasi timah sehingga memiliki nilai tambah.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bangka Belitung, Amir Syahbana mengatakan bila wacana penyetopan ekspor timah jadi, maka akan sangat berdampak bagi ekonomi di Bangka Belitung.
Pasalnya, dibeberkan Amir, sesuai data bahwa kontribusi ekspor komoditas timah itu 84 persen pada tahun 2021.
Maka pemprov mendorong agar disusun roadmap hilirisasi timah yang komprehensif.
"Jadi kalau kebijakan itu suddenly (tiba-tiba--red), berimplikasi signifikan kepada Bangka Belitung. Kita sudah berapa kali berdiskusi dengan beberapa instansi vertikal, yang perlu kita buat dan susun adalah roadmap hilirisasi timah, kita bisa mengumpulkan data sehingga apa yang diinginkan industrialisasi dapat dicapai dan berdampak bagi perekonomian regional Babel," jelas Amir kepada Bangkapos.com, Kamis (15/9/2022).
Baca juga: Tahun Depan Diberlakukan di Babel, Telat Bayar Pajak Dua Tahun Berturut Kendaraan Dianggap Bodong
Baca juga: Curi Kabel Charger Hingga Headset di Konter HP, Residivis Asal Simpangkatis Kembali Masuk Bui
Dalam pembuatan roadmap hilirisasi timah, Pemrov Bangka Belitung minta untuk dilibatkan secara aktif.
"Salah satu di roadmap itu ya itu (ada pabrik hilirisasi di Babel-red), sepanjang kami ketahui industrialisasi bukan hanya bagaimana membuat tetapi pemasaran yang rumit, tentunya kalau intervensi pasar, peran pemerintah cukup siginifikan," kata Amir.
Diakui Amir bahwa pemerintah provinsi mendukung upaya meningkatkan nilai tambah komoditas dengan industrialisasi timah.
"Mengenai rencana penyetopan itu, sepengetahuan kami seperti baru wacana belum ada kebijakan formal.
Terkait dengan persiapan, kami sudah berapa kali melakukan pembahasan dengan pemerintah pusat dengan ide yang dimaksud.
"Kami menanggapinya bahwa apa yang diusulkan industrialisasi timah, pada prinsipnya pemrov setuju," kata Amir.
Lebih lanjut, dia menjelaskan dengan ada industrialisasi timah akan memberi nilai tambah yang baik terhadap daerah dan nasional.
"Karena di situ peningkatakan tenaga kerja, penanaman modal, banyak hal yang didapat," katanya.
Apindo Dorong Hilirisasi Timah
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mendukung hilirisasi timah untuk yang akan berimbas baik bagi ekonomi daerah.
"Kalau untuk hilirisasi itu untuk upaya meningkatkan nilai tambah, dari hasil bumi kita, tambang kita. Tentu kami mendukung sepenuhnya," kata Hariyadi.
Baca juga: 523 Pelajar dapat Beasiswa dari Baznas, Wali Kota Ingin Bersatu Majukan Pangkalpinang
Baca juga: Kisah Unang Jadi Pemulung di Pangkalpinang, Nongkrong di Pinggir Jalan Sering Diberi Orang Uang
Namun, menurutnya yang menjadi hal perlu diperhatikan soal investasi atau pendanaan untuk mendorong hilirisasi.
"Hanya di sini memang yang menjadi tantangan adalah ketika bicara hilirisasi, menyangkut masalah investasi yang cukup besar contonhya smelter," kata Hariyadi.
Dia berharap ada peran dari pihak lain seperti perbankan untuk memberikan dorongan secara maksimal.
"Kami berharap dukungan dari perbankan juga bisa diberikan secara maksimal. Kalau regulasi, saya rasa sudah cukup jelas arah dari pemerintah, regulasi sudah dirancang ke arah sana. Di sini lebih ke arah pendanaanya," kata Hariyadi.
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)