G30S PKI
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Pentolan PKI Ini Mati Secara Tragis karena Otaki Pembantaian
Tak banyak yang tahu ternyata pentolan PKI ini mati secara tragis setelah otaki pembataian Gerakan 30 September.
Penulis: Widodo |
Dalam waktu dua minggu, kekuatan bersenjata tentara Musso dihancurkan pasukan TNI.
Muso, Amir Syarifuddin dan pimpinan PKI Madiun melarikan diri.
Di tengah jalan, Amir dan Muso berbeda pendapat. Muso melanjutkan perjalanan hanya ditemani beberapa pengawal.
Tanggal 31 Oktober, pasukan TNI di bawah pimpinan Kapten Sumadi memergoki Muso di Purworejo.
Muso menolak menyerah dan melarikan diri.
Dia bersembunyi di sebuah kamar mandi.
Di sana dia terlibat baku tembak hingga tewas.
Beberapa sumber menyebutkan jenazah Muso kemudian dibawa ke alun-alun dan dibakar.
Baca juga: Roro Fitria Dikawal 5 Bodyguard Berbaju Hitam di Sidang Perdana Perceraian, Andre Irawan Tak Ditegur
Baca juga: Kasusnya Viral, Polwan Berulah di September 2022: Selingkuh hingga ada yang Bikin Pak RW Meninggal
Baca juga: 7 Rekomendasi Film Bertema Putus Cinta, Cocok Buat Kamu yang Lagi Susah Move On
Baca juga: 5 Negara Ini Tak Pernah Rasakan Waktu Malam atau Fenomena Midnight Sun, Apa Saja?
Baca juga: Lima Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari dan Doa saat Bercermin
Amir Syarifuddin
Amir Syarifuddin pernah menempati sejumlah posisi penting saat Indonesia baru merdeka.
Dia pernah menjadi Menteri Penerangan, Menteri Pertahanan, bahkan Perdama Menteri Republik Indonesia.
Tapi hasil perjanjian Renville memutar nasib Amir 180 derajat.
Saat itu Amir menjadi negosiator utama RI dalam perjanjian itu.
Isi perjanjian Renville memang tak menguntungkan RI. Belanda hanya mengakui Yogyakarta, Jawa Tengah dan Sumatera.
Maka Amir dikecam kiri-kanan. Kabinetnya jatuh.