Kadus di Belitung ini Tewas Setelah Menikmati Wanita 'Open BO' di Kamar 110, Lemas dan Tak Bernafas
Saksi sempat berlari ke kamar 103 meminta bantuan temannya. Lalu mereka menggosokkan minyak kayu putih dan diminumkan air tapi tidak ada respon ...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
BANGKAPOS.COM -- Rabu (28/9/2022) malam, warga digegerkan dengan penemuan mayat pria di kamar Hotel Rahat Icon, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel).
Mayat lelaki itu ditemukan di kamar nomor 110 lantai satu dalam kondisi terbaring di atas kasur.
Saat ditemukan mayat pria menggunakan baju kaos dan celana pendek hitam.
Beberapa saksi seperti resepsionis dan housekeeping langsung dibawa ke Mapolres Belitung, guna dimintai keterangan.
Diketahui mayat pria di dalam kamar hotel tersebut ternyata JT, yang merupakan Kepala Dusun ( kadus ) Teluk Dalam wilayah Desa Juru Seberang, Kabupaten Belitung, Babel.
Baca juga: Pertamax Turun Harga Per 1 Oktober, Berikut Daftar Harga Pertamax dan Pertalite Terbaru
Baca juga: Kabar DUka: Ibunda Gading Marten, Farida Sabtijastuti Meninggal Dunia
Baca juga: Setelah Siksa Lesty Kejora, Rizky Billar Datangi Istri Tak Berdaya di RS, Datang Naik Mobil Mewah
Baca juga: Pulang ke Tanah Air, Luna Maya Sudah Idamkan Dua Makanan Ini, Menggoda Selerakah?
Baca juga: Ciri-ciri WhatsApp Disadap, Ingat Pengguna Harus Curiga Jika Ada SMS Berisi Kode OTP
Baca juga: Bacaan Doa Memohon Keadilan Ketika Dizalimi, Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
Adapun identitas mayat ini diungkapkan Kepala Desa Juru Seberang, Adriansyah yang membenarkan JT adalah seorang aparatur desa.
Diakui Adriansyah ia terkejut mendengar kabar duka tersebut, sebab pada sore hari tadi ( Rabu, 28/9/2022 -- ) sempat bertemu ketika rapat di balai desa.
"Iya almarhum kadus Teluk Dalam, kami sudah di rumah duka. Tadi sore ketemu waktu rapat di balai desa dan masih segar bugar," katanya.
Menurut Adriansyah, keseharian korban mudah bergaul dan mudah diajak kerja sama baik sesama rekan kerja maupun di luar pekerjaan.
"Beliau memang sudah lama jadi kadus. Kesehariannya sangat baik, enak diajak kerja," ungkap Adriansyah.
Korban Sempat Lemas
Kasubsi Penmas Sihumas Polres Belitung, Ipda Belly Pinem menjelaskan kronologis Kepala Dusun Teluk Dalam tewas saat berhubungan suami istri dengan wanita Open BO di kamar 110 Hotel Rahat Icon.
Kejadian berawal saat Pak Kadus bernisial JT tiba di hotel sekitar pukul 20.00 WIB.
Pria 48 tahun itu datang mengendarai motor Yamaha Soul GT dan langsung menuju kamar 110.
Baca juga: Wabar, Hewan Mungil yang Diburu karena Diyakini Sebagai Obat Kuat, Dulu jadi Peliharaan Abu Jahal
Baca juga: Sinopsis Film Jagat Arwah, Perjalanan Raga Mencari Jati Diri di Dua Dunia
Baca juga: Dahsyatnya Amalan Astaghfirullah Wa Atubu Ilaih, Sering Dibaca Nabi, Bisa Dibaca 3 Kali Sehari
Baca juga: Pesan Putri Candrawathi Istri Sambo Setelah Resmi Ditahan: Saya Ikhlas, Mohon Izin Titip Anak Saya
Baca juga: Diduga Dua Preman Berjaga di Rumah Pribadi Ferdy Sambo Setelah Putri Candrawathi Ditahan
"Korban menemui saksi L yang sebelumnya sudah sepakat melalui chat whatsAap. Korban bertemu saksi di kamar 110 yang sudah dipesan saksi pukul 15.00 WIB," ungkap Ipda Belly Pinem saat konfrensi pers pada Kamis (29/9/2022).
Pinem mengungkapkan keduanya sudah bersepakat melakukan hubungan suami istri dengan tarif Rp500 ribu termasuk biaya kamar hotel.
Setiba di kamar, korban sempat merokok lima menit dan berjalan ke toilet.
Kemudian saat keduanya berhubungan suami istri sekitar 10 menit, mendadak korban lemas.
"Saksi sempat berlari ke kamar 103 meminta bantuan temannya. Lalu mereka menggosokkan minyak kayu putih dan diminumkan air tapi tidak ada respon dari korban," ungkap Pinem.
Saksi bersama temannya meminta bantuan resepsionis hotel untuk menelpon ambulans dan menghubungi polisi.
Petugas medis kemudian tiba pukul 21.45 WIB dan memeriksa korban yang ternyata sudah meninggal dunia.
Berdasarkan hasil visum pemeriksaan luar, tidak ditemukan luka tanda kekerasan di tubuh korban.
Selain itu, dari keterangan saksi juga tidak menyebutkan bahwa korban pernah mengonsumsi obat-obatan.
"Untuk dugaan penyebab kematian, kami masih menunggu hasil visum dari dokter RSUD," kata Pinem.
Baca juga: Benarkah Penahanan Putri Candrawathi di Bareskrim Hanya Hitungan Hari? Kuasa Hukum Surati JPU
Baca juga: Perubahan Penampilan Putri Candrawathi dari Jaket Burberry, Kini Berbaju Tahanan Warna Oranye
Baca juga: Viral Kasus KDRT Lesti Kejora hingga Malaysia, Rizky Billar Disebut Jantan yang Tidak Punya Apa-Apa
Baca juga: Akhiri Masa Jomblo, Ini Doa Mendapatkan Jodoh, Insya Allah Segera Terkabul
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Baca juga: Johana Sunarti Selamatkan Nyawa Jenderal AH Nasution dari G30S PKI: Ada Cakrabirawa, Jangan Keluar
Pihak Hotel Bantah Jadi Tempat Prostitusi
Pasca Kepala Dusun Teluk Dalam, Desa Juru Seberang, Tanjungpandan, Belitung berinisial JT (48) ditemukan tewas di kamar 110 Hotel Rahat Icon,
Hotel yang beralamatkan di Jalan Depati Rahat, Kelurahan Kota itu belakangan disebut sebagai tempat prostitusi.
Diketahui, Kepala Dusun JT tewas saat berhubungan suami istri dengan wanita Open BO (open booking online) berinisal L.
Pemilik Rahat Icon Hotel, Zulkifli Umar mengatakan, peristiwa tersebut di luar kendali dari pihak manajemen.
Menurutnya, JT dan wanita Open BO menggunakan teknologi untuk memperlancar pertemuan mereka.
"Untuk memikirkan syariah (hotel syariah) kami sudah sejak lama, namun teknologi siapa yang bisa mencegah itu," kata Zulkifli Umar kepada Posbelitung.co, Jumat (30/9/2022).
Pihak manajemen Rahat Icon Hotel membantah hotelnya dijadikan tempat prostitusi.
"Kami sejak awal sudah mengantisipasi soal ini (Open BO). Kami pastikan hotel ini tidak digunakan atau menjadi sarana open BO," ucapnya.
Cara yang dilakukan manajemen Rahat Icon Hotel untuk mencegah prostitusi dengan melakukan pengecekan ulang atau bertanya langsung kepada penyewa kamar, jika sudah menginap selama tiga hari berturut-turut.
"Jadi itu cara kami mengantisipasinya dan itu memang kami hindari atau minimal mengurangi resiko," ungkap Zulkifli.
Selain itu, untuk mengantisipasi hotel dijadikan tempat prostitusi, tarif hotel terhitung sejak Agustus 2022 kemarin sudah dinaikan.
"Kalau dulu kan kebetulan pandemi juga jadi Rp150.000, tapi kalau sekarang sudah kami naikan menjadi di atas itu. Ini salah satu cara kami untuk mencegah (prositusi)," bebernya.
(Posbelitung.co/Dede Suhendar/Disa Aryandi)
