Tragedi Arema

Korban Jiwa Tragedi Stadion Kanjuruhan Bertambah Jadi 129 Orang, Mabes Polri Terjunkan Tim DVI

Polda Jatim melansir jumlah terbaru korban meninggal dunia saat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya

Editor: Iwan Satriawan
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam. 

BANGKAPOS.COM-Jumlah korban jiwa dalam tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) terus bertambah.

Awalnya korban jiwa dilaporkan berjumlah 127 orang dan kini bertambah menjadi 129 orang.

Polda Jatim melansir jumlah terbaru korban meninggal dunia saat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam, kini menjadi 129 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari suporter Arema Malang dan dua orang personel kepolisian yang berjaga, yakni Brigadir Andik dan Briptu Fajar.

"Semula 127 kini bertambah 2 menjadi 129 korban. Iya (dari polisi juga)," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, Minggu (2/9/2022) seperti dikutip dari TribunJatim.com.

Mabes Terjunkan Tim DVI

Mabes Polri menerjunkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk membantu Polda Jatim mengidentifikasi korban tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai pertandingan antara Arema vs Persebaya.

"Saat ini Mabes Polri mengirimkan tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jawa Timur dan rumah sakit setempat untuk mempercepat identifikasi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah, Minggu (2/9/2022) seperti dikutip dari kompas.tv.

Nurul mengatakan tim dari Polri fokus mengidentifikasi para korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia serta memberikan perawatan medis kepada korban luka-luka.

"Fokus Polri saat ini adalah melakukan identifikasi korban dan memberikan pertolongan medis kepada para korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit," tambahnya.

Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, biang kericuhan diduga dipicu rasa kekecewaan sejumlah suporter terhadap hasil kekalahan melawan Persebaya dengan skor 3-2.

"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan. Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah. Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ujar Irjen Pol Nico Afinta saat gelar rilis di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari.

Nico menambahkan, motif para suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.

Tak ingin kejadian kerusuhan menjadi meluas, Nico menerangkan jika petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan suapaya mereka tidak masuk ke lapangan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved