Berita Pangkalpinang
Pemkot Pangkalpinang Anggarkan Rp1,8 Miliar untuk Bangun Lima Ruang Kelas Baru
Erwandy mengatakan, pada tahun 2023 mendatang, pihaknya juga telah menganggarkan untuk pembangunan lima RKB di dua sekolah lain.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Novita
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk membangun beberapa ruang kelas baru dan rehabilitasi sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Pangkalpinang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Erwandy, mengatakan, pihaknya saat ini telah mengalokasikan dana sekitar Rp1,8 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2022 untuk pembangunan lima ruang kelas baru dan rehabilitasi dua SMP Negeri.
"Kita akan membangun tiga ruang kelas baru (RKB, red) di SMPN 2 Pangkalpinang dan dua RKB di SMPN 6 Pangkalpinang," kata Erwandy kepada Bangkapos.com, Kamis (6/10/2022).
Anggaran tersebut dialokasikan sebesar Rp1.136.005.500 untuk pembangunan tiga RKB dan rehabilitasi di SMPN 2. Sedangkan anggaran sebesar Rp757.865.900 untuk pembangunan dua RKB dan rehabilitasi di SMP N 6. Keduanya saat ini masih dalam proses lelang.
Menurut dia, ada beberapa alasan dibangunnya lima RKB baru di dua sekolah tersebut. Pertama, kebutuhan ruang kelas saat ini masih jauh dari kata ideal, terutama di dua sekolah itu. Kedua, satuan pendidikan tersebut memiliki jumlah murid yang cukup banyak.
Oleh karena itu, lembaganya menyiasati dengan menambah jumlah kapasitas rombongan belajar (rombel). Jika idealnya satu rombel 30 murid, ditambah menjadi 40 murid dalam satu kelas.
"RKB ini memang sangat dibutuhkan dalam persoalan daya tampung yang terbatas di saat penerimaan peserta didik baru. Dengan mendorong pembangunan sarana dan sarana prasarana sekolah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia," jelas Erwandy.
Saat ini, lanjutnya, memang beberapa SMP negeri yang ada di Kota Pangkalpinang membutuhkan beberapa RKB dan sudah mengajukan. Seperti halnya SMPN 7, SMPN 5, SMPN 3 dan SMPN 1.
Namun dari beberapa sekolah itu, ada yang dapat dan tidak direalisasikan pembangunannya.
Untuk SMPN 7, SMPN 5 dan SMPN 3, masih dapat dibangun beberapa RKB lantaran kondisi lahan yang masih mencukupi. Sedangkan SMPN 1 tidak lagi mencukupi, bahkan saat ini sekolah itu telah dibangun beberapa lantai.
"Jadi yang masih dapat dibangun RKB ini kita upayakan untuk dapat terealisasi," ucapnya.
Disamping itu, pihaknya juga mendistribusikan sarana prasarana seperti bangku sekolah, karena memang sarana prasarana sudah memprihatinkan.
Selain itu, dalam meningkatkan kualitas dan mutu pada satuan pendidikan, dilakukan peningkatan kompetensi knaga pengajar atau guru di sekolah melalui kurikulum merdeka.
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, diterapkan melalui kegiatan sosialisasi rutin hingga workshop. Selanjutnya, diharapkan ilmu yang didapatkan dapat diimplementasikan kepada murid-murid.
"Ini terus menerus kami lakukan untuk pengembangan kompetensi ini, supaya guru-guru kita mendapatkan ilmu atau upgrade untuk diimplementasikan ke murid-murid," sebutnya.
Erwandy mengatakan, pada tahun 2023 mendatang, pihaknya juga telah menganggarkan untuk pembangunan lima RKB di dua sekolah lain. Yakni di SMPN 7 sebanyak tiga RKB dan SMPN 5 sebanyak dua RKB.
Pembangunan RKB dilaksanakan secara bertahap. Hal tersebut mengingat kondisi keuangan daerah yang belum mencukupi untuk membangun RKB secara sekaligus dalam jumlah besar.
"Tetapi akan dilaksanakan pelan-pelan akan diprioritaskan. Kita memahami dari kondisi keuangan kita. Jadi pembangunan ini harus dicicil. Kalau secara sekaligus, keuangan kita belum mampu," kata Erwandy. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
