Rektor UGM Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Ova: Jokowi Alumni Prodi S1 Fakultas Kehutanan UGM

Jokowi dinyatakan lulus dari UGM pada 1985 sesuai dengan ketentuan dan bukti kelulusan sesuai yang dimiliki kampus....

TribunSolo.com/Dok Setpres Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Dalam gugatannya, Bambang meminta agar Jokowi dinyatakan telah melakukan berupa membuat keterangan yang tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah sekolah dasar SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo.

Ova menjelaskan, pihaknya merespons isu di media baik cetak, elektronik, media sosial, berkenaan dengan tuduhan oleh seseorang yang mempertanyakan ijazah milik Jokowi.

"Maka kami UGM tempat di mana Ir Joko Widodo pernah menempuh pendidikan menyampaikan atas data yang kami miliki dan terdokumentasi dengan baik kami meyakini keaslian ijazah Ir Joko Widodo.

Yang bersangkutan benar lulusan Fakultas Kehutanan UGM," jelasnya.

Sementara itu Wali Kota Solo yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebelumnya sempat menanggapi gugatan dugaan ijazah palsu yang dilayangkan oleh Bambang Tri Mulyono itu.

Baca juga: Usut Dugaan Ijazah Palsu Keuchik Terpilih Pilchiksung di Nagan Raya, Polisi Periksa Pelapor

Menurut Gibran, isu mengenai keasilan ijazah ayahnya itu adalah isu yang selalu berulang seperti halnya isu mengenai komunis dan isu-isu lain yang selalu dilayangkan ke Jokowi.

"Itu isune muncul terus, isu komunis, isu ijazah.

Nganti bosen nanggepi (bosan aku menanggapi)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (10/10/2022).

Gibran menegaskan ijazah ayahnya itu sudah sesuai.

Hal itu dibuktikan dengan lolosnya verifikasi saat mendaftar sebagai wali kota hingga gubernur.

"Riwayat pendidikannya sesuai.

Mosok daftar wali kota, gubernur ora nganggo ijazah, nganggo opo? Nganggo godhong pisang piye? Kan yo ora ta, mosok arep ngapusi (Masa daftar wali kota gubernur tidak pakai ijazah, pakai apa? Apa pakai daun pisang? Kan ya tidak, masa mau bohong)" ujarnya.

Gibran juga menanggapi enteng soal gugatan ijazah palsu Jokowi itu.

Dia tak mau ambil pusing untuk memberikan bantahan.

"Bantah ping satus, percuma yen ngomong karo wong ora waras (Dibantah seratus kali pun, percuma ngomong sama orang nggak waras)" ujar Gibran.

(*/)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved