Viral Air Laut Pantai Sampur Surut, Mirip Tanda Tsunami, BMKG Pangkalpinang: Tak Ada Potensi Tsunami

Tampak air laut surut cukup jauh dari tepi pantai. Pantai itu terlihat hanya hamparan pasir bak daratan....

Instagram/andreli48
Viral Air Laut Pantai Sampur Surut, Mirip Tanda Tsunami, BMKG Pangkalpinang: Tak Ada Potensi Tsunami 

@fazlul_adi992 "Kayak mw stunami kayak itu tanda tanda nya"

@monyet__gunung "Jangan sampe anggota grup WA keluarga gue liat berita ini, nanti.di bilangnya tanda⊃2; kiamat, trus suruh share sebanyak mungkin jangan sampe berhenti di kita, kalau ngga nanti kesialan akan menimpa kita"

@dimasj.refanza "Pernah baca⊃2; info katanya kalau air laut itu surut diluar "jadwal" atau secara tiba⊃2; bakal ada tsunami ya?"

@radjanurzul "Bulan penuh mah gini."

Beredarnya video tersebut, BMKG Pangkalpinang angkat bicara.

BMKG Pangkalpinang meminta masyarakat untuk tidak panik dan diimbau untuk tidak mudah menerima informasi yang belum jelas

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang, Kurniaji memastikan bahwa beredarnya video air di Pantai Sampur surut, Kabupaten Bangka Tengah, bukan merupakan pertanda adanya potensi tsunami.

"Terkait dengan video viral, memang merupakan hal yang normal, karena ketika dikaitkan dengan isu tsunami itu adalah hoaks belaka. Sehingga itu dipastikan normal diakibatkan dari adanya gravitasi bulan yang merupakan hal yang lumrah terjadi," jelas Kurniaji saat dikonfirmasi Bangkapos.com, Kamis (13/10/2022).

Selain itu, mengenai potensi tsunami, Kurniaji mengungkapkan, pihak BMKG Pangkalpinang tidak mencatat adanya gempa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

"Tsunami itu biasanya harus disertai gempa terlebih dahulu, lalu gempanya juga ada kriterianya. Pertama, harus lebih besar dari 6,7 Skala Richter. Kemudian, gempa dangkal dan gempanya berada di lautan, bukan di daratan," bebernya.

Baca juga: Luna Maya Dikirimi Kado Mobil Mewah dari Penggemar Misterius, Harganya Sukses Bikin Nangis, Rp6,7 M

Baca juga: HP ABG ini Masuk ke Pipa Saluran Air saat Swafoto, Tak Mau Pusing Langsung Panggil Damkar Sukoharjo

Baca juga: Doa Agar Semakin Disayang dan Dicintai Suami Menurut Islam, Yuk Amalkan

Baca juga: Ternyata Seperti Ini Pria di Arab Saudi Memperlakukan Pasangannya di Depan Umum

Baca juga: Amalkan Doa Ini Bila Tetanggamu Bikin Jengkel dan 5 Adab Bertetangga yang Dianjurkan Rasulullah

Baca juga: Bacaan Doa Pendek ini Sungguh Dahsyat, Anak Tidur Nyenyak dan Tidak Rewel di Malam Hari

Selain itu, lanjutnya, terdapat dua jenis air pasang yang memang merupakan fenomena yang normal terjadi.

"Pasang ada dua jenis, yakni pasang perbani dan pasang purnama. Kalau purnama itu, ketika kita mulai di periode bulan baru, jadi ada 1-2 kali dalam 1 bulan. Sedangkan pasang perbani, biasanya dua kali sehari atau pasang surut biasa di pantai," tuturnya.

Mengenai musim pancaroba yang identik dengan perubahan cuaca yang terjadi dengan cepat, diperkirakan akan terjadi hingga akhir Oktober 2022.

"Bencana yang sering terjadi di saat pancaroba, yakni puting beliung yang lebih tinggi. Tidak menutup kemungkinan setelah pancaroba cuaca ekstrem tidak berhenti, karena kita akan masuk musim penghujan hingga Desember," bebernya.

Kurniaji berharap masyarakat tidak mudah menerima informasi yang belum jelas, serta tak ragu untuk menghubungi call Center BMKG Pangkalpinang di 08127175692 untuk informasi terkait cuaca.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved