Amalan dan Doa
7 Keistimewaan dan Keutamaan Amalan Menyantuni Anak Yatim, Dapat Gelar Abror dari ALLAH
Kedudukan anak yatim sangat istimewa di mata Islam, tak heran jika anjuran menyantuni anak yatim sangat ditekankan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM---Kedudukan anak yatim sangat istimewa di mata Islam, tak heran jika anjuran menyantuni anak yatim sangat ditekankan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Hukum menyantuni anak yatim bukan sebuah amalan yang bersifat wajib.
Hukum menyantuni dan mengasihi anak yatim piatu adalah Fardhu Kifayah.
Fardhu Kifayah adalah amalan yang harus ada mewakili untuk melaksanakan kewajiban tersebut.
Anak yatim yang kurang mampu memiliki kedudukan yang utama dan menjadi prioritas dalam menerima santunan, zakat, infaq, dan shodaqoh.
Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya saat masih kecil atau belum memasuki usia baligh.
Mereka sangat dimuliakan oleh Allah SWT hingga disebut sebanyak 23 kali di dalam Al-Quran.
Oleh karena itu Nabi Muhammad SAw sangat memulikan anak yatim piatu.
Melalui Al-Qur’an Allah SWT secara tegas mengatakan bahwa anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan seperti yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 220:
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).
Ada beragam keutamaan menyantuni anak yatim yang tidak boleh dilewatkan umat muslim.
Allah SWT tidak hanya menjanjikan surga bagi orang-orang yang ikhlas dan tulus merawat dan menyayangi anak yatim.
Tapi juga berbagai pahala lainnya yang akan diberikan kepada orang-orang tersebut, baik selama hidup di bumi maupun ketika sudah berada di akhirat.
Berikut keutamaan amalan menyantuni anak yatim yang dikutip bangkapos.com dari berbagai sumber :
1. Dijamin akan masuk Surga
Surga menjadi impian semua orang. Berbagai cara dilakukan umat muslim untuk mendapatkan riudho Allah SWT.
Kita ketahui tujuan hidup di dunia ini adalah mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak.
Harta kekayaanmu yang segunung, uang yang banyak tidak menjamin kamu masuk surga, dan semua itu tidak akan dibawa ketika kamu meninggal dunia.
Akhirat merupakan kehidupan yang kekal yang menjadi tujuan akhir perjalanan hidup manusia.
Rasulullah SAW menjanjikan orang-orang yang menyantuni anak yatim sebuah tempat di surga, sebagaimana yang tertuang dalam salah satu haditsnya berikut ini:
“Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
2.Mendapat Gelar Abror (Orang yang Taat kepada Allah)
Salah satu keistimewaan menyantuni anak yatim yakni dapat mendapat gelar dari Allah SWT.
Adapun gelar yang diberikan Allah adalah Abror (orang yang taat kepada Allah).
Tentu saja gelar tersebut keistimewaan yang sangat luar biasa dan menjadi salah satu pencapaian hidup, dibandingkan gelar yang diberikan manusia yang sifatnya sementara.
“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslim, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
3. Mendapatkan Pertolongan dari Allah SWT
Tidak hanya menjanjian surga kepada orang beriman yang mau merawat dan menyantuni anak yatim. Allah Swt juga akan memberikan uluran tangan kepada orang0orang yang menyantuni anak yatim ketika mengalami masalah atau kesulitan.
Hal ini di dasari oleh sabda Rasulullah SAW dalam hadits berikut ini:
“Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah).
4. Berkesempatan Menjadi Teman Rasulullah di Surga
Bertemu Rasulullah SAW di dalam mimpi saja sudah menjadi angan-angan setiap muslim.
Apalagi menjadi teman Beliau saat di surga nanti, tentunya menjadi suatu impian besar yang membahagiakan.
Keutamaan menyantuni anak yatim memang begitu dahsyat hingga dapat membuat orang-orang yang melakukannya, berkesempatan berdampingan dengan tempat Rasulullah SAW saat kelak di surga.
Begitu mulianya anak yatim hingga Allah SWT menjanjikan balasan yang istimewa, sebagimana yang tertuang di dalam hadist berikut ini:
“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” lalu beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit.” (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d).
5. Terhindar dari Siksaan di Akhirat
Siksaan di akhirat tidak seperti di dunia, yang mana siksaan tersebut sangat pedih dan menyakitkan.
Tentunya setiap orang tidak ingin merasakan siksaan tersebut, salah satu cara agar terhindar dari siksa akhirat yaitu dengan menyantuni anak yatim.
Keutamaan menyantuni anak yatim dapat membuat kita terhindar siksaan saat berada di akhirat.
Seperti yang tertuang di dalam hadis riwayat Thabrani berikut ini:
“Demi Yang Mengutusku dengan haq, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, serta menyayangi keyatiman serta kelemahannya.” (HR Thabrani dari Abu Hurairah).
Berdasar hadist di atas bisa disimpulkan bahwa orang-orang yang bersikap baik dan penuh kasih sayang kepada anak yatim, tidak akan disiksa oleh Allah di hari kiamat nanti.
6. Sebagai Amal untuk Bekal di Akhirat
Pepatah apa yang kita tanam akan kita tuai sudah sering kita dengar.
Dengan menyantuni anak yatim dapat diibartkan sebagai investasi amal untuk bekal di akhirat.
Hal ini tertuang dalam hadits Rasulullah SAW.
“Jika manusia mati atau terputus amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat serta anak saleh yang selalu mendoakannya,” (HR Muslim Abu Hurairah).
Menyantuni anak yatim termasuk sedekah jariah yang akan membantu kita terhindar dari panasnya api neraka.
Dengan memberikan santunan secara rutin kepada anak-anak yatim kita akan selamat di akhirat nanti.
7. Terhindar dari Golongan Pendusta Agama
Orang-orang yang menghardik anak yatim (berkata kasar, memaki, memukul, dan tindakan sejenisnya) akan termasuk dalam golongan pendusta agama.
Seperti yang telah tertulis di dalam surat Al Mau’un ayat 1 hingga 3 yang di bawah ini:
“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama, itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada anak miskin.” (QS Al Ma’un, ayat 1-3).
Jadi, itulah pahala dan keutamaan menyantuni anak yatim yang harus kita dipahami sebagai umat muslim.
Mari mengulurkan bantuan kita untuk mereka anak-anak yatim yang membutuhkan untuk mendapatkan keutamaan dan ridho dari Allah SWT.
(Bangkapos.com/Zulkodri)