Ketika Kaesang Pengarep Diminta Jadi Ketum PSSI: ''Enggak, Saya Mau Urus Nikahan Dulu''
Lewat akun Twitternya, putra bungsu Presiden Jokowi itu menolak permintaan menjadi Ketua Umum PSSI.
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM - Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep buka suara terkait dorongan netizen meminta dirinya menjadi Ketua Umum Feredasi Sepak Bola Indonesia (PSSI).
Lewat akun Twitternya, putra bungsu Presiden Jokowi itu lantas menolak permintaan tersebut.
Ia beralasan ingin fokus menyiapkan pernikahan dengan sang kekasih, Erina Gudono dan mau honeymoon.
"Gak. saya mau ngurus nikahan dulu," tulis Kaesang Pangarep, Minggu 23 Oktober 2022.
Netizen pun tak menyerah, adik Walikota Solo Gibran Rakabuming itu lantas diminta untuk menjadi Ketua PSSI setelah menikah.
"Abis nikahan langsung ya nyalonin ketua PSSI cocok," kata netizen lain.
Namun lagi-lagi, Kaesang menolak permintaan netizen tersebut dan beralasan ingin memiliki momongan terlebih dahulu.
Sebelumnya, manajemen Persebaya Surabaya dan Persis Solo sepakat akan segera menyurati PSSI terkait kelanjutan sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.
Pimpinan Persebaya, Azrul Ananda, secara tidak langsung menyatakan akan mendesak PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) jika memang itu diperlukan.
Hal itu disampaikan Azrul Ananda setelah berdiskusi dengan Dirut Persis Solo, Kaesang Pangarep, pada Senin (24/10/2022) sebagaimana diberitakan Kompas.com.
"Kami sama-sama sepakat ada perbaikan sepak bola Indonesia. Kami mendukung kebaikan sepak bola Indonesia. Kalau itu harus KLB ya KLB," ujar Azrul.
Hal senada juga diungkapkan Kaesang Pangarep.
Ia menilai tim peserta Liga 2 dan Liga 3 sudah sangat kesusahan setelah kompetisi dihentikan akibat Tragedi Kanjuruhan.
Kaesang Pangarep mengaku akan segera menjalin komunikasi dengan beberapa tim Liga 1 seperti Rans Nusantara FC hingga Barito Putera.
"Harapan kami pasti liga akan semakin baik. (Akibat kompetisi berhenti) tim yang masih punya uang mampu menggaji pemain," kata Kaesang.
"Kalau tim Liga 2 sudah teriak. Liga 3 apalagi. Nanti kami akan menyusun draf RUPS terkait Liga Indonesia dan KLB," ucap Kaesang.
"Sebenarnya, kami tidak masalah dengan Ketua Umum PSSI. Hal yang kami permasalahkan adalah ketika di tubuh PSSI ada juga pemilk tim. Itu sudah menimbulkan conflict of interest," ujar Kaesang.
"Kami akan mendorong agar hal itu tidak terjadi," ucap Kaesang menambahkan.
Sementara itu, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan pimpinan Menko Polhukam Mahfud MD sudah menyelesaikan tugasnya.
Laporan hasil investigasi dan rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan sudah diserahkan ke Presiden Joko Widodo.
Dalam laporan tersebut, TGIPF menilai penyebab utama jatuhnya ratusan korban jiwa pada Tragedi Kanjuruhan adalah tembakan gas air mata pihak keamanan.
TGIPF juga menulis banyak rekomendasi kepada bebagai pihak termasuk PSSI.
Salah satu rekomendasi TGIPF adalah Ketua Umum sekaligus jajaran Komite Eksekutif PSSI sepatutnya mundur sebagai bentuk pertanggung jawaban moral atas Tragedi Kanjuruhan.
Tidak hanya itu, TIGPF juga meminta agar PSSI segera menggelar KLB untuk memilih pengurus baru.
Meski laporan TGIPF sudah diserahkan ke Presiden Joko Widodo, Ketum dan jajaran Exco PSSI masih belum mundur hingga saat ini.
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)
