Berita Bangka Barat
Rekan Sebut Julaidan Ditemukan di Perairan Semanan, Ungkap Bagan Roboh Usai Disapu Angin Kencang
Menurut rekan Julaidan, Ayi (32), jenazah Julaidan ditemukan oleh nelayan setempat di sekitar Perairan Semanan, Provinsi Sumatera Selatan.
Penulis: Yuranda | Editor: Novita
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Julaidan (50) nelayan Desa Kundi, Kecamatan Simpangteritip, Kabupaten Bangka Barat, yang sebelumnya hilang usai diterjang angin kencang, akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa pada Rabu (26/10/2022).
Menurut rekan Julaidan, Ayi (32), jenazah Julaidan ditemukan oleh nelayan setempat di sekitar Perairan Semanan, Provinsi Sumatera Selatan, sekitar pukul 10.30 WIB.
"Ketemunya sekitar jam setengah sebelas di Perairan Semanan, Jalur Tiga. Itu sudah bukan di wilayah Bangka Belitung lagi, sudah masuk Sumatera Selatan. Kalau lokasi ditemukan almarhum dari dermaga Kundi perjalanan laut, sekitar dua setengah jam," kata Ayi, Rabu (26/10/2022).
Sebelum Jualidan hilang pada Rabu (26/10/2022) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, bagan tempat mereka melaut roboh usai diterjang badai.
Dua rekan yang bersama Julaidan, yakni Ibrahim dan Rede, berhasil menyelamatkan diri dengan menaiki sebuah perahu. Sedangkan Julaidan tidak terselamatkan lantaran diduga terbawa arus.
"Waktu itu (pukul 01.00 WIB) belum roboh, jadi kami itu masuk ke dalam pondok bagan. Pada pukul 03.00 WIB dini hari kami keluar, melihat perahu sudah tenggelam," ungkapnya.
"Kami senter ke bagan-bagan lain masih ada beri sinyal. Lalu kembali ke dalam bagan. Pas pagi itu pukul 05.00 WIB lewat kami lihat bagan itu tidak ada lagi, pada roboh ada 3 ikok bagan yang roboh, " beber Ayi.
Saat ini, jenazah Julaidan dibawa nelayan setempat ke rumah duka di Desa Kundi dan dikebumikan di tempat pemakaman umum setempat.
Diberitakan sebelumnya, nelayan yang bernama Julaidan (50) warga Desa Kundi, Kecamatan Simpangteritip, menghilang usai diterjang angin kencang pada Rabu (26/10/2022) dini hari. Basarnas dan BPBD Bangka Barat langsung melakukan pencarian di perairan tersebut.
Kepala Unit Siaga SAR Muntok Fani mengunkapkan kronologis kejadian pada Rabu (26/10/2022) sekitar pukul 02.00 WIB, Julaidan bersama dua orang rekannya sedang berada di atas bagan.
"Dua orang rekannya selamat, dam langsung melapor kejadian ke Pos Unit Siaga SAR Muntok untuk mohon bantuan pencarian. Cuaca di lokasi cerah angin bertiup dari barat dengan kecepatan 8 knot," ujarnya.
Tim SAR Gabungan berhasil menemukan Julaidan alias Idam (50) warga Desa Kundi, Kecamatan Simpangteritip, Kabupaten Bangka Barat dalam kondisi meninggal dunia, pada Rabu (26/10/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas Unit Siaga SAR Muntok, Satpolair Polres Bangka Barat dan BPBD serta nelayan sekitar, akhirnya berhasil menemukan Julaidan yang jatuh tak jauh dari lokasi pertama.
Kasat Polair Polres Bangka Barat, Iptu Sugiyanto mengatakan, tak sampai 24 jam Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi korban bernama Julaidan yang jatuh dari bagan saat diterjang angin kencang, pada Rabu (26/10/2022) dini hari.
"Julaidan alias Idam pekerjaan nelayan warga Desa Kundi, ditemukan tidak jauh dari tempat kejadian korban jatuh pertama. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, posisi terapung di perairan Karang Berang, Desa Kundi, " kata Sugiyanto, Rabu (26/10/2022).
Dalam proses pencarian, kata Sugiyanto, personel yang dilibatkan antara lain Sat Polairud Polres Bangka Barat, Basarnas dan BPBD Bangka Barat, mengitari Bagan di Perairan Karang Berang, Desa Kundi, Kecamatan Simpangteritip.
Alat yang diturunkan saat pencarian korban yang terjatuh di antaranya Rigid Inflatable Boat (RIB) dan kapal cepat serta alat pendukung lainnya.
Kasat Polairud mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan agar selalu waspada saat mencari ikan di tengah laut, dan selalu memantau perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta menyiapkan alat keselamatan saat melaut. (Bangkapos.com/Yuranda)