Inilah Alasan Bripda Reza Lanjutkan Karir Brigadir Yosua di Kepolisian: Apakah Abang Berkenan?

Reza mengaku takut jika ia memutuskan keluar dari Polri, Yosua tidak berkenan. Ia menuturkan, selama proses mendaftar menjadi anggota polisi

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
Facebook Roslin Emika
Bripda Reza Hutabarat, adik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat 

 

BANGKAPOS.COM-Bripda Reza Hutabarat kini melanjutkan karir sang kakak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di kepolisian.

Sang kakak, Brigadir Yosua meninggal setelah ditembak di rumah dinasnya mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, Duren Tiga Jakarta Selatan.

Bintara polisi mengaku tetap bertahan menjadi polisi karena mempertimbangkan perjuangan kakak dan keluarganya.

Reza mengaku mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari Yosua, ayah, ibu, dan kakaknya sehingga bisa menjadi anggota Polri seperti sekarang.

Adik Brigadir J, Bripda Reza Hutabarat bercerita soal kematian kakaknya, Brigadir J di persidangan lanjutan Bharada E, Selasa (25/10/2022)
Adik Brigadir J, Bripda Reza Hutabarat bercerita soal kematian kakaknya, Brigadir J di persidangan lanjutan Bharada E, Selasa (25/10/2022) (Kolase Istimewa)

“Karena perjuangan abang, mikir itu juga. Perjuangan abang, perjuangan mamak, bapak kakak,” kata Reza saat diwawancara secara eksklusif oleh Rosi yang tayang di Youtube Kompas TV, Rabu (27/10/2022).

Reza mengaku takut jika ia memutuskan keluar dari Polri, Yosua tidak berkenan.

Ia menuturkan, selama proses mendaftar menjadi anggota polisi, Yosua telah memberikan begitu banyak bantuan.

Menurut Reza, Yosua mengajarkan banyak hal seputar tes jasmani, psikologi, dan lainnya sehingga akhirnya bisa menjadi polisi.

Yosua telah menggunakan banyak waktu dan tenaga untuk membantunya.

“Saya takut kayak kalau misalnya saya keluar dari Polri apakah abang berkenan,” ujar Reza.

Selain itu, kata Reza, selama proses menjadi calon anggota Polri, ayah dan ibunya juga menemaninya dalam mengurus pendaftaran kepolisian.

Salah satunya adalah ketika mengurus berkas di Polres.

Ia harus menempuh perjalanan darat selama 3,5 jam menggunakan sepeda motor. Ia mesti melalui jalan yang dilewati truk berukuran besar.

“Bapak, mamak nemenin saya,” tuturnya.

“Pakai motor jalannya jauh banget, yang dilewati truk-truk gede,” sambungnya.

Selain itu, menurut Reza, di institusi kepolisian masih terdapat banyak orang baik yang memberikan perhatian dan dukungan kepada keluarganya.

Salah satu yang ia kenang adalah mantan Kapolda Jambi, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo yang memiliki kedekatan dengan keluarganya.

Ketika jenderal itu dimutasi menjadi Kapolda Sumatera Selatan, keluarga Reza memberikan kenang-kenangan.

“Pas Pak Rachmad pindah ke Palembang, dikasih ulos. Karena memang Pak Rachmad baik banget ke keluarga kami, baik banget. Masih banyak kok orang-orang baik di Polri,” tuturnya.

Sebelumnya, Brigadir Yosua meninggal setelah ditembak di rumah dinasnya mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, Duren Tiga Jakarta Selatan. Kasus tersebut menarik perhatian publik.

Bukan hanya karena kasus polisi tembak polisi, ratusan aparat terseret karena bertindak profesional dan menutupi peristiwa yang sebenarnya.

Saat ini, kasus tersebut sedang bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sambo; istrinya, Putri Candrawathi; ajudannya Bripka Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer; dan pembantu rumah tangganya, Kuat Ma'ruf ditetapkan sebagai tersangka dugaan pembunuhan berencana.

Sebanyak 35 polisi dinyatakan melanggar etik sementara 7 di polisi, termasuk Sambo, diberhentikan dengan tidak hormat.

Sosok Bripda Reza Hutabarat

Pasca chat Putri diungkap Kamaruddin, Bripda Reza Hutabarat pun menjadi perhatian.

Melansir Sripoku.com, Bripda Reza Hutabarat merupakan adik kandung dari Brigadir Nofriansyah Yushoa Hutabarat atau Brigadir J.

Bripda Reza Hutabarat atau kerap disapa Bripda LL Hutabarat mencuri perhatian lantaran sebagai adik dari Brigadir J.

Bripda Reza Hutabarat mengikuti jejak karir sang kakak di dunia kepolisian.

Saat peristiwa pembunuhan kakaknya terjadi, Bripda Reza Hutabarat diketahui bertugas di Mabes Polri.

Namun, tak lama setelah kasus pembunuhan tersebut terungkap dan menjadi sorotan publik, Bripda Reza Hutabarat kemudian mutasi ke Polda Jambi.

Mutasi ini juga atas permohonan keluarga Bripda Reza Hutabarat.

Bripda Reza Hutabarat merupakan anak dari pasangan Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.

Bripda Reza Hutabarat yang merupakan orang terdekat Brigadir J inilah yang memberikan kabar pertama pada keluarga atas kematian sang kakak kala itu.

Bripda Reza Hutabarat juga selalu mendampingi proses-proses pemulangan hingga pemakaman sang kakak.

Menjadi salah satu orang terdekat, membuat Bripda Reza Hutabarat yang terlihat kuat, akhirnya tak sanggup menahan air matanya saat berada di prosesi pemakaman sang kakak saat itu.

Di tengah pengusutan kasus kematian Brigadir J yang masih misteri, kenangan bersama sang adik pun menyedot perhatian publik.

Belum lama ini, momen manis Brigadir J semasa hidup merayakan ulang tahun sang adik beredar di media sosial.

Brigadir J memberikan kejutan kepada Bripda Reza Hutabarat dengan membawakannya kue untuk ulang tahunnya yang ke-22.

Momen manis dan bahagia tersebut menunjukkan kedekatan antara saudara kandung ini.

Meski sama-sama lelaki dan seorang polisi, namun keduanya tak sungkan menunjukkan kasih sayang satu sama lain.

Saat diberi kesempatan meniup lilin, Bripda Reza Hutabarat terlihat sangat haru menatap kejutan untuknya.

Terlihat pula saat Bripda Reza Hutabarat memberi potongan kue ulang tahun pertama pada kakaknya.

Akan tetapi, video haru dan menyenangkan tersebut kini hanya tinggal kenangan. (*/kompas.com/Tribunnews.com/Sripoku.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved