Ini Alasan Iwan Bule Tak Bisa Dipecat sebagai Ketua PSSI, Mahfud MD Ucapkan Kalimat Menohok

Ini Alasan Iwan Bule Tak Bisa Dipecat sebagai Ketua PSSI, Mahfud MD Ucapkan Kalimat Menohok

Editor: Dedy Qurniawan
kolase kompas.com
Kolase Iwan Bula dan Mahfud MD - Ini alasan Iwan Bule tak bisa dipecat sebagai Ketua PSSI, Mahfud MD ucapkan kalimat menohok 

BANGKAPOS.COM - Kepemimpinan Iwan Bule atau Mochammad Iriawan sebagai Ketua PSSI mendapat sorotan setelah adanya tragedi Kanjuruhan.

Iwan Bule didesak mundur dari jabatannya sebagai Ketua PSSI.

Desakan mundur itu relevan di tengah sorotan yang ada sebab Iwan Bule tak bisa dipecat begitu saja oleh pemerintah.

Sejauh ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md juga memperingatkan Iwan Bule untuk mundur.

Ia Iwan Bule untuk mundur buntut Tragedi Kanjuruhan.

Ia menegaskan, pemerintah tidak bisa memecat Iwan.

Namun, sebagai tanggun jawab moral, ia berharap agar Iwan Bule dapat mundur.

"Kita bilang, 'anda enggak boleh kita pecat, karena anda orangnya FIFA.Tapi kalau anda punya tanggung jawab moral ke rakyat Indonesia, mundur'," ujar Mahfud dikutip dari Kompas.tv, Senin (31/10/2022).

Mahfud menjelaskan, Iwan Bule tidak bisa terus berpegang teguh pada aturan dan membela bahwa PSSI tidak salah. Akan tetapi, Mahfud menyinggung tanggung jawab moral Iwan Bule, di mana ada ratusan orang tewas dalam pertandingan sepak bola.

"Aturannya kan, 'saya memberi mandat ke panitia. Panitia na na na na. Terus yang ini kerja sama dengan polisi. Kan saya sudah benar'," tuturnya.

"Ya enggak bisa dong kalau begitu. Tanggung jawab moralnya gimana kalau aturan-aturan gitu enggak ada orang salah. Orang sudah terbunuh 135 orang," sambung Mahfud.

Maka dari itu, PSSI dalam beberapa bulan ke depan akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk membentuk kepengurusan baru.

Mahfud menyebut KLB PSSI yang akan segera dilaksanakan itu berdasarkan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk pemerintah beberapa waktu lalu untuk mengusut penyebab Tragedi Kanjuruhan.

"PSSI itu secara organisatoris, tidak boleh kita intervensi. Tapi secara yuridis dia bertanggung jawab. Satu tanggung jawab pidana karena telah menyebabkan kematian orang banyak," katanya.

"Yang kedua, tanggung jawab moral, mundur. Segera KLB. Ganti pengurusnya, susun lagi," imbuh Mahfud

Baca juga: TGIPF Minta Iwan Bule Mundur Usai Tragedi Kanjuruhan, Bagaimana Nasib Shin Tae-yong?

Sementara itu melansir Tribun Jabar,Kongres Lura Biasa atau KLB PSSI bakal digelar pada 18 Maret 2023.

PSSI beserta para Anggota Eksekutifnya atau Exco PSSI memutuskan untuk mempercepat agenda KLB PSSI.

Percepatan KLB PSSI setelah PSSI mendapat desakan dari sejumlah pihak.

PSSI telah bersepakat untuk mempercepat KLB setelah melangsungkan rapat darurat pada Jumat (28/10/2022) malam WIB.

Melansir laman resmi PSSI, mereka juga sudah mengirimkan surat kepada FIFA yang berisi tentang informasi bahwa mereka akan mempercepat KLB.

Surat bernomor 4452/U:N/537/X-2022 tersebut sudah dikirim oleh PSSI kepada Sekretaris Jenderal FIFA, yakni Fatma Samura pada Senin (31/10/2022).

Selain menginformasikan percepatan KLB, PSSI juga meminta sejumlah rekomendasi dari FIFA terkait pelaksanaan agenda tersebut.

PSSI berharap FIFA bisa memberikan rekomendasi terkait hal tersebut selambat-lambatnya pada 7 November mendatang.

Hal itu dikarenakan, PSSI ingin menyampaikan rencana KLB ini kepada para anggotanya sekurang-kurangnya 60 hari sebelum pelaksanaan kongres.

Ketentuan itu juga mengacu pada statuta PSSI pasal 32 ayat 2 yang menyatakan bahwa para anggota akan diberitahukan secara tertulis sekurang-kurangnya 60 hari sebelum pelaksanaan kongres.

Sebelum melaksanakan KLB, PSSI nantinya akan melangsungkan kongres biasa pada 7 Januari 2023 untuk menetapkan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).

Di sisi lain, salah satu Anggota Exco PSSI, yakni Hasani Abdulgani membeberkan alasan di balik percepatan KLB ini.

Hasani Abdulgani mengaku bahwa ada tekanan yang mengarah ke PSSI sehingga terpaksa menggelar KLB lebih cepat dari jadwal.

"Tekanan pasti ada, tetapi bukan ditekan seperti ditodong pistol," ucap Hasani Abdulgani, dikutip SuperBall.id dari Antara News.

Namun, Hasani menjelaskan bahwa tekanan tersebut tak datang dari pihak-pihak tertentu.

Ia mengatakan bahwa tekanan ini datang dari situasi pasca tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

Insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang itulah yang menjadi tekanan bagi PSSI.

Hasani merasa bahwa pihaknya harus melakukan sesuatu atas nama kemanusiaan.

"Sebagai manusia, kami sedih dengan kejadian tersebut."

"Karena itu, kami (Exco PSSI) berpikir daripada menunggu sampai masa kerja kami habis pada November 2023, lebih baik dipercepat saja biar suasana reda."

"KLB ini dilakukan untuk kemanusiaan," tutup Hasani Abdulgani.

Baca juga: Ketika Kaesang Pengarep Diminta Jadi Ketum PSSI: Enggak, Saya Mau Urus Nikahan Dulu

Sebagai informasi, KLB PSSI ini seharusnya dilakukan pada November 2023.

KLB ini juga seharusnya menjadi pertanda bahwa masa bakti para pengurus periode 2019-2023 telah habis di November nanti.

Namun, dengan adanya tragedi Kanjuruhan seluruh pemangku kepentingan di PSSI akan meninggalkan jabatannya lebih cepat. (*/kompas.com/ Tribun Jabar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved