Berita Pangkalpinang
Kisah Cinta Dosen Universitas Bangka Belitung yang Mewisuda Istrinya, Dulu Sempat Tak Direstui
Pemindahan kuncir ini bukan sebatas dosen dan mahasiswi biasanya, namun ini pemindahan kuncir yang dilakukan suami kepada istri tercinta
Penulis: Ardhina Trisila Sakti CC | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kejadian unik terjadi di momen Wisuda Program Sarjana Universitas Bangka Belitung (UBB), kemarin Rabu (2/11/2022).
Momen tersebut menyita perhatian sebab kepala jurusan Universitas Bangka Belitung mewisuda istrinya sendiri.
Diketahui sang istri merupakan mahasiswi yang pernah diajarinya.
Ya, prosesi pemindahan kuncir pada sidang senat Wisuda UBB ke XXVI (26) ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi Darwance dan Enda.
Sebab pemindahan kuncir ini bukan sebatas dosen dan mahasiswi biasanya, namun ini pemindahan kuncir yang dilakukan suami kepada istri tercinta.
Baca juga: Kisah TKW, Sitti Terpaksa Tidur Digilir Dua Majikannya Setiap Malam, Ganti Pakaian di Kamar Mandi
Baca juga: Uang Koin Rp 500 Melati Laku Dijual Lebih Tinggi dari Nilai Aslinya, Mengandung Emas? Begini Kata BI
Baca juga: Peringkat Berapa Moldova di FIFA, Profil Negara yang Dibungkam Timnas Indonesia U-20 dengan Skor 3-1
Sambil tersenyum tipis, Darwance bak menahan tawa bercampur bahagia saat giliran nama istrinya disebut untuk pemindahan kuncir.
Darwance mengaku tak pernah menyangka akan mewisuda istrinya sendiri.
Bahkan malam sebelum Wisuda, dia dan istri sempat bergurau.
"Hahaha kata saya, kayaknya bakal mewisudakan istri sendiri nih," ujar Darwance kepada Bangkapos.com, Kamis (2/11/2022).

Kisah cinta keduanya terbilang unik, Darwance menceritakan saat itu dirinya mendapat giliran mengajar di kelas mahasiswa baru yang merupakan kelas istrinya.
Kemudian, sang istrinya kala itu terlambat masuk saat jam kuliah.
Enda datang dengan gaya khas mahasiswa baru, menemui Darwance untuk minta maaf dan izin masuk kelas.
Dari pandangan pertama, Darwance mulai tumbuh benih-benih cinta terhadap Enda.
Rentang usia yang cukup jauh 12 tahun, mulanya membuat Darwance tak berharap banyak untuk bisa memiliki Enda.
"Saat itu dia (Enda) tau-taunya nge DM (chat Instagram-red) saya untuk nanyain tugas. Terus dari situlah terjalin komunikasi dan sama-sama nyaman hingga akhirnya kita memutuskan untuk komitmen ke jenjang serius," jelasnya.
Baca juga: Siswa SMKN 2 Pangkalpinang yang Meninggal Sempat Mengeluh Pusing Saat Main Sepak Bola
Baca juga: Kisah Farel Prayoga, Ternyata Sempat Dinamai Langgeng Saat Masih Bayi Tapi Diganti Gara-gara Ini
Bahkan kata Darwance, hubungannya sempat tak direstui oleh pihak keluarga Enda, mengingat saat itu umur Enda yang masih terbilang muda dan masih kuliah semeter 4.
Pihak keluarga mengkhawatirkan kuliah Enda nanti tak akan selesai kalau harus menikah.
"Tapi saat itu saya yakinkan keluarga Enda bahwa dia pasti bakal lulus kuliah, saya jamin itu. Karena saya sendiri seorang dosen tidak mungkin saya membiarkannya berhenti kuliah. Saya komitmen waktu itu untuk Enda bisa menyelesaikan study-nya di UBB, meski telah menikah. Dan memutuskan untuk menikah pada saat istri saya kuliah semester 5." tuturnya.
Darwance berujar momen wisuda kali ini memang membuat heboh semua dosen dan rektor, satu per satu olok-olokan pun terlontar untuk keduanya.
Kini pasangan dosen dan mahasiswi UBB ini telah dikaruniai dua orang anak, bernama Adreena dan Adreeva.

Wisudawan Terbaik UBB Melamar Kerja di NTT
Feby Silvia (22) mahasiswi Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi (FPPB) menjadi wisudawan terbaik di wisuda sarjana angkatan ke- XXVI (26) Universitas Bangka Belitung.
Gadis kelahiran Toboali, Bangka Selatan ini menyandang gelar sarjana sains (S.Si) yang meraih predikat dengan pujian (cumlaude).
Feby dipercaya menjadi satu-satunya perwakilan wisudawan untuk menyampaikan sambutan mewakili ratusan peserta yang diwisudakan, Rabu (2/11/2022).
Putri pertama pasangan Heny dan Hasanusi ini mengaku tidak pernah menyangka atas kesempatan membacakan pidato di momen spesial hari wisuda tersebut.

Riuh rendah nada suaranya saat membaca sambutan, sesekali membuatnya meneteskan air mata bahagia.
Feby mengaku tidak pernah menargetkan menjadi lulusan terbaik.
Dia hanya bertekad agar bisa menyelesaikan studi kurang dari empat tahun.
"Gak nyangka di posisi saat ini, pastinya sangat bahagia, mungkin momen ini yang semua teman-teman inginkan. Dan saya bangga bisa jadi wisudawan terbaik, karena saya sendiri tidak pernah menargetkan untuk menjadi wisudawan terbaik, dan menurut saya wisudawan terbaik ini adalah bonus atas apa yang telah dikerjakan selama ini," ujar Feby kepada Bangkapos.com.
Diakuinya dukungan dari kedua orangtua menjadi sebuah semangat yang memicu dirinya untuk bisa menyelesaikan studi dengan tepat.
"Banyak hal yang dikorbankan, suka duka, baik peluh dari orangtua yang mengantarkan saya sampai ke titik ini. Dan itu menjadi hal yang luar biasa yang tak dapat saya balaskan," ucapnya.
Ia pun turut merasa bangga bisa menyelesaikan studi sarjana di perguruan tinggi UBB.
Menurutnya banyak ilmu dan pengalaman yang luar biasa didapat selama mengenyam pendidikan.
"Pastinya UBB adalah universitas yang menjadi favorit di Babel, bahkan tidak hanya masyarakat Babel sajs, tetapi banyak juga mahasiswa lainnya yang kuliah di sini (UBB-red)," ujarnya.
Ia berpesan kepada semua mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan untuk terus semangat meraih cita-cita.
"Kalau selama kuliah dan ngerjaian tugas saya selalu nyicil, kecuali kalau banyak kegiatan ya sama dengan teman-teman lainnya. Saran kalau punya target lulus cepat, perbanyak mencari relasi dan ilmu di dunia luar dan fokus pada tujuan karena apabila kita punya target insyaAllah dengan ketekunan pasti bisa dicapai," kata Feby.
Dengan masa studi 3 tahun 10 bulan dan IPK 3,51 ini Feby sudah memiliki rencana untuk melanjutkan pekerjaan sesuai bidang ilmu kelautan, di Nusa Tengara Timur (NTT).
"Kebetulan kalau setelah ini saya mau bekerja terlebih dahulu dan sudah melamar di Alor, NTT bidang konservasi kelautan. Namun untuk kedepan tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi (S2)," tutur Feby.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)