Dialog Ruang Tengah Spesial HUT ke-22 Babel, Presidium Adalah Episentrum Pembentukan Provinsi

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ruang Tengah Bangka Pos menghadirkan sejumlah orang yang terlibat dalam pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 22 tahun lalu, Sabtu (19/11/2022).

Acara yang dikemas dalam talkshow di Kantor Bangka Pos itu, mengenang kembali sejarah pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 21 November 2022.

Pemred Bangka Pos Ibnu Taufik Juwariyanto menjadi host pada kesempatan itu mengundang Presidium Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni Johan Murod, Saviat, Abet Suhaiman, dan Eddy Jajang.

Hadir pula seorang pemuda yang dulu aktif sebagai aktivis yakni Eka Mulya Putra.

Salah satu intisari dalam perbincangan itu adalah presidium sebagai episentrum pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Selamat datang di dialog Ruang Tengah Bangka Pos, yang kali ini mengangkat tema Presidium Memandang 22 Tahun Bangka Belitung," kata Ibnu Taufik.

Menurut Ibnu Taufik, Bangka Pos memandang perlu untuk mengangkat kembali kisah perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dikatakannya, orang-orang yang diundang ini adalah sebagian masyarakat Bangka Belitung, mereka berjasa dalam pembentukan provinsi.

Presidium Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka  Belitung, Johan Murod mengisahkan perjuangan dalam pembentukan provinsi Bangka Belitung waktu itu.

"Perjuangan Babel itu bukan karena euforia reformasi tetapi argumentasi fundamental dan argumentasi rasional," kata Johan.

Ada berapa hal yang menjadi sorotan dan latar belakang untuk menjadikan Babel sebagai provinsi.

"Terbentuk presidium pada 23 Januari tahun 2000, itu sebelum provinsi terbentuk, 11 bulan kemudian Babel rapat paripurna DPR RI mengesahkan UU No 27 Tahun 2000 tentang pembentukan provinsi Babel tepat tanggal 21 November 2000," katanya.

Presidium Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekaligus insan pers saat itu, Eddy Jajang mengatakan adanya presidium untuk memudahkan berkomunikasi dalam perjuangan membentuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Media dapat peran, perlu diketahui, perpanjangan tangan dari masyarakat. Kalau diangkat terus menerus sehingga ini menjadi masalah bersama sehingga seluruh elemen masyarakat terlibat," katanya. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)