Berita Pangkalpinang
Kurir Paket Ini Ngaku Luka-luka Dibegal, Polisi Dibuat Repot, Ternyata Buat Hoaks karena Alasan Ini
Warga Desa Air Mesu, Bangka Tengah yang bekerja sebagai kurir paket ngaku luka-luka dibegal, polisi dibuat repot, ternyata hoaks.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM,BANGKA - Seorang kurir paket bernama Jaka (27), warga Desa Air Mesu, Kabupaten Bangka Tengah bak membuat polisi kerepotan.
Kurir paket itu mengaku dibegal.
Tubuhnya luka-luka karena dipukuli pelaku.
Setelah polisi turun tangan karena adanya info ini, baru terungkap pengakuan kurir paket bernama Jaka itu ternyata hoaks.
Warga Desa Air Mesu, Kabupaten Bangka Tengah ternyata hanya mengarang cerita sebagai korban begal, Senin (21/11/2022).
Jaka yang sehari-harinya berkerja sebagai kurir paket mengaku dibegal di kawasan Jalan Perkuburan China, Desa Jeruk pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 04.00 lalu.
Jaka mengaku sempat diadang pelaku yang berjumlah enam orang, hingga mendapati luka-luka akibat dipukul para pelaku.
Polisi pun mendatangi TKP dan menemui Jaka.
Adalah tim Buser Naga Satreskrim Polres Pangkalpinang yang melakukan penyelidikan dan mendatangi rumahnya.
Saat itulah Jaka mengaku berbohong.
"Jujur bang saya jatuh dari motor dan dalam kondisi mabuk, habis pulang dari tempat hiburan malam. Takut saya dimarahi lantaran mabuk, makanya saya membuat rekayasa laporan seolah-olah saya menjadi korban begal," ungkap Jaka saat diinterogasi tim Buser Naga.
Ketua Tim Buser Naga, Aipda Rudi membeberkan pihaknya juga telah menemukan sejumlah bukti atas kasus rekayasa yang dibuat oleh Jaka.
"Ada warga yang melihat Jaka jatuh dari sepeda motor, tapi tidak berani menolong karena kondisi sepi. Lalu warga ini setelah beberapa jam keluar rumah, menemukan ada handphone dan jam tangan di jalan," ungkap Aipda Rudi.
Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang AKP Adi Putra menyatakan kasus Jaka yang menjadi korban begal adalah hoax.
"Tim sudah ditangani TKP melakukan lidik dan hasil tidak ada pembegalan, korban ini alami laka tunggal lantaran mengemudi dalam pengaruh alkohol," ungkap Adi Putra saat dikonfirmasi Bangka pos.com.
Adi Putra mengimbau masyarakat tidak mudah ikut menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Untuk masyarakat agar tidak menyebar foto peristiwa yang belum diketahui kebenarannya, tentunya ini sangatlah meresahkan dan ada konsekuensi hukum bila menyebar berita atau foto yang diketahui berujung pada berita bohong," ucap Adi Putra (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)