Helikopter Polri Hilang Kontak
Briptu Lasminto Korban Helikopter Jatuh di Belitung Timur Dikenal Sosok Periang dan Suka Bercanda
Duka mendalam menyelimuti Kepolisian Republik Indonesia, saat Anggota Polri Briptu Muhammad Lasminto gugur ketika melaksanakan tugas negara.
Penulis: Bryan Bimantoro | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM -- Duka mendalam menyelimuti Kepolisian Republik Indonesia, saat Anggota Polri Briptu Muhammad Lasminto gugur ketika melaksanakan tugas negara.
Ia tewas bersama tiga rekannya saat penerbangan menggunakan helikopter NBO-105/P-1103 milik Polri menuju Tanjungpandan, Belitung pada Minggu (27/11/2022) lalu.
Briptu Muhammad Lasminto merupakan co-pilot Helikopter NBO-105/P-1103 milik Polri rute Pangkalan Bun, Palangka Raya menuju ke Tanjungpandan, Belitung.
Namun, diduga karena cuaca buruk helikopternya hilang kontak lalu jatuh di Perairan Buku Limau, Manggar, Belitung Timur.
Baca juga: Dua Jenazah Kru Helikopter yang Jatuh di Belitung Timur Dipulangkan Gunakan Pesawat Casa 296
Baca juga: Baru 7 Bulan Menikah, Briptu Moch Lasminto Gugur saat Tugas, Jasadnya Ditemukan Mengapung di Laut
Jenazahnya baru ditemukan dua hari kemudian dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Lelaki asal Serang, Banten berusia 26 tahun itu tercatat sebagai anggota Korps Polairud Baharkam Polri.
Dia juga diketahui baru delapan bulan menikah dengan seorang wanita asal Banyuwangi, Jawa Timur.
Diantara sahabatnya yang ada di Serang, M Johiri mengenang Briptu Lasminto sebagai sosok yang periang suka bercanda, tidak sombong, dan sangat bijaksana.
Mereka sudah bersahabat sejak tujuh tahun belakangan karena sama-sama memiliki hobi bermain burung merpati.
"Kami bertemu di tempat kontes burung merpati Citra Gading Serang Banten. Saya kaget dan sedih saat mendengar berita sahabat saya helikopternya jatuh," ungkap Johiri saat dihubungi Posbelitung.co, Rabu (30/11/2022).
Diakuinya, terakhir dia bertemu dengan Briptu Lasminto pada tanggal 29 Oktober 2022 lalu.
Saat itu dia mengunjungi Johiri untuk memesan ayam kampung kesukaannya.
Saat bertemu untuk terakhir kalinya itu, Johiri memang merasa ada yang aneh dengan Briptu Lasminto.
Saat itu dia agak pendiam dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya bertemu yang selalu riang gembira.
"Saat saya tawari makan juga katanya lagi rutin puasa Senin Kamis," kata Johiri.