Berita Pangkalpinang

Dorong UMKM di Babel Naik Kelas, PNM Berikan Tiga Modal Ini untuk Pelaku Usaha

program PKU sendiri merupakan wujud dari komitmen PNM. Tidak hanya memberikan modal finansial saja kepada seluruh nasabah, juga diberikan modal

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Pimpinan Cabang PT PNM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Daniel Silitonga saat memberikan cenderamata ke Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil saat acara PKU di Alun-alun Taman Merdeka Pangkalpinang, Sabtu (10/12/2022). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Ribuan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didorong untuk dapat naik kelas usaha yang lebih tinggi.

Hal ini sebagaimana tujuan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memberikan dukungan permodalan.

Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM, Dicky Fajrian mengatakan, saat ini pihaknya telah memberikan beberapa modal kepada para pelaku UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Yakni modal finansial, intelektual dan sosial supaya produk yang dihasilkan pelaku usaha dapat naik kelas.

“Bentuk komitmen, kami mewujudkan dengan program yang diberikan. Kami memberikan modal intelektual, modal sosial, dan finansial. Tiga modal kita berikan,” kata dia kepada Bangkapos.com usai acara PKU di Alun-alun Taman Merdeka Pangkalpinang, Sabtu (10/12/2022).

Dicky memaparkan, program PKU sendiri merupakan wujud dari komitmen PNM. Tidak hanya memberikan modal finansial saja kepada seluruh nasabah, juga diberikan modal lain layaknya pelatihan. Sehingga pelaku usaha memiliki kesempatan mengembangkan usahanya.

Dampaknya mereka memiliki kesejahteraan yang lebih baik dan bisa naik kelas.

Dengan diberikan modal intelektual ini berupa kegiatan-kegiatan pelatihan yang dikhususkan. Supaya semua nasabah PNM ini pada upgrade atau meningkatkan kompetensi.

“Jadi bukannya setelah pinjam langsung kita tinggal, dan bertemu seminggu sekali saat pembayaran angsuran, itu tidak,” jelas Dicky.

Tak hanya itu lanjut dia, PNM juga memberikan literasi keuangan bekerjasama dengan BRI dan pegadaian. Ini agar pelaku usaha setelah mendapat keuntungan bisa menabung. Juga diberikan pendampingan untuk bisa mengembangkan usahanya usaha.

Caranya dengan memiliki legalitas usaha, serta harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Dimana ini merupakan nomor identitas pelaku usaha sesuai dengan bidang usaha yang diatur dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2020 yang dibedakan menurut jenis aktivitas ekonomi yang menghasilkan output alias produk, baik itu dalam wujud barang maupun jasa.

NIB sendiri menjadi indikator agar pelaku usaha dapat naik kelas. Supaya mereka dapat pembiayaan dari bank dan bisa berjualan di e-commerce. 

Kementerian investasi sudah mengeluarkan Online single submission atau disingkat OSS, atau sistem perizinan berbasis teknologi informasi yang mengintegrasikan perizinan di daerah dan pusat dalam rangka mempermudah kegiatan usaha di dalam negeri.

“NIB sendiri masalah yang ada saat ini yang paling besar adalah banyak sekali usaha yang belum memiliki legalitas usaha. NIB sendiri sebagai bukti legalitas dari usaha dan salah satu indikator untuk naik kelas,” paparnya.

Kendati demikian kata Dicky, sedikitnya terdapat 1.100 pelaku UMKM di Bangka Belitung yang difasilitasi mendapatkan NIB.

Dimana mereka merupakan nasabah PNM ultra mikro.

Pasalnya, banyak produk dari pelaku usaha yang tak kalah dengan produk yang telah dijual di pasaran. Maka dari itu pelaku usaha juga dibekali literasi digital, supaya mereka bisa mengelola usahanya nanti lebih efektif lagi dan bisa mempromosikan produknya. Tidak hanya di level lokal, tapi level nasional bahkan global.

“Ini supaya ibu-ibu lebih sejahtera lagi nanti ekonominya, keluarga bisa lebih meningkat, anaknya bisa punya sekolah lebih baik, masa depan ibu bisa berubah dan juga membawa pertumbuhan ekonomi bagi Kota Pangkalpinang dan provinsi Bangka Belitung,” pungkas Dicky.

Ada 55 Ribu Nasabah PNM Aktif di Bangka Belitung

Pimpinan Cabang PT PNM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Daniel Silitonga mengungkapkan, setidaknya terdapat 55 ribu nasabah aktif PNM se-Bangka Belitung. Dimana mereka tersebar di 13 kantor layanan unit PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan tiga unit kantor layanan modal mikro.

Hal ini berarti dari total 1,6 juta penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan total 400 ribu kepala keluarga. Berarti rata-rata setiap tujuh bubung rumah, satu di antaranya merupakan nasabah PNM.

“Saat ini kita memiliki nasabah dengan total jumlah 55 ribu nasabah se-Bangka Belitung,” ujar Daniel.

Daniel memaparkan, pihaknya sendiri terus melakukan program Mekar. Program ini dikhususkan untuk ibu-ibu dari keluarga pra sejahtera. Tujuannya untuk mengangkat ibu-ibu hebat dari keluarga pra sejahtera.

Dengan adanya bantuan finansial dan pelatihan yang diberikan PNM harapannya ke depannya ibu-ibu yang ada di provinsi Bangka Belitung bisa lebih produktif.

Serta bisa menjadi keluarga yang sejahtera. Ia juga mengklaim PNM ikut serta mengurangi angka pengangguran di Provinsi Bangka Belitung khususnya di Kota Pangkalpinang.

“Karena saat ini PNM cabang Bangka Belitung sudah merekrut kurang lebih 300 karyawan, dan itu semua diperbolehkan atau diterima sebagai karyawan dengan pendidikan tamatan SMA dan SMK sederajat,” jelasnya.

Maka dari itu kata dia, PNM akan terus hadir untuk mendukung program-program kerakyatan. Ini untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi angka pengangguran dengan program Mekar. Selain itu, per tanggal 2 Januari 2023 PNM juga akan menambah 4 kantor layanan mekar di Provinsi Bangka Belitung.

“Tentunya dengan penambahan kantor ini ke depannya akan menambah jumlah karyawan dan juga akan merekrut semua ibu-ibu yang ada di provinsi Bangka Belitung.

Sehingga semuanya bisa produktif dan keluarga bisa menjadi sejahtera,” pungkas Daniel. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved