Berita Pangkalpinang
Lama Tak Terdengar, Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin Klaim TP4TI Terus Bekerja Secara Diam-diam
Tim Pencegahan Penertiban Pengendalian Pemulihan Tambang Ilegal (TP4TI) sempat menjadi sorotan publik.
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Novita
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Tim Pencegahan Penertiban Pengendalian Pemulihan Tambang Ilegal (TP4TI) sempat menjadi sorotan publik.
Bahkan kinerja tim yang dibentuk Penjabat Gubernur Bangka Belitung (Pj Gubernur Babel) Ridwan Djamaluddin itu dipertanyakan anggota DPRD Babel beberapa waktu lalu.
Ridwan menegaskan, TP4TI masih terus bekerja secara diam-diam hingga saat ini dalam hal menangani tambang ilegal di Bangka Belitung
"Jalan, berunding terus dan memang gerakan kita tidak harus terbuka," kata Ridwan usai mengikuti forum koordinasi dan sikronisasi digelar oleh Kemenko Bidang Polhukam di Hotel Novotel Bangka, Selasa (13/12/2022).
Dirjen Minerba Kementerian ESDM ini juga berencana akan memanggil ketua dan anggota TP4TI untuk evaluasi kerja menjelang akhir tahun 2022.
Ketua TP4TI pun hingga saat ini masih Aon atau Thamron, pengusaha asal Koba, Kabupaten Bangka Tengah.
"Dalam waktu satu minggu ke depan, saya akan undang semua tim itu untuk memastikan, seperti evaluasi akhir tahun, apa evaluasi kita selama 2022. Masih (ketua Aon, red)," kata Ridwan.
Dari pantauan tim tersebut, Ridwan mengaku penambang masih ingin menambang tanpa mengantongi izin.
"Kalau isu sekarang, orang ingin menambang tapi tidak ingin ikut aturan, kan harusnya bisa ikut aturan," sebutnya.
Masih soal pertambangan, Ridwan tak menampik bahwa memang masih banyak aktivitas tambang ilegal di Bangka Belitung.
"Saya hampir setiap hari menerima 5 sampai 7 laporan, kita koordinasikan dengan Polda, tindakan sudah dilakukan. Tadi malam dua pihak saya telepon langsung untuk membuat mereka berhenti," kata Ridwan.
Tak hanya itu, dia menekankan dalam hal menata kelola tambang lebih baik, smelter juga harus tertib.
"Kepada badan usaha, sekali lagi terutama smelter, agar displin mencatat sumber bijih timahnya dan tidak menerima bijih timah yang ilegal. Kalau melihat efektivitas, saya optimis dan tahun depan akan lebih bagus," tegas Ridwan. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)