Prabowo Subianto Jadi Tokoh Terpopuler Setelah Jokowi di Mata Gen Z, Riset Ini Ungkap Alasannya
Berdasarkan hasil urutannya, Jokowi menduduki persentase sebesar 18 persen, Prabowo Subianto 17 persen, dan Ganjar Pranowo 12 persen
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda |
BANGKAPOS.COM -- Menteri Pertahanan ( Menhan ) Prabowo Subianto menjadi tokoh paling populer di mata Gen Z atau Generasi Z setelah Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Hal itu terungkap dari sebuah riset yang dilakukan IDN Riset Institute.
IDN Riset Insitute melakukan riset untuk sub penelitian mengenai pandangan politik (political view).
Prabowo Subianto diketahui selalu masuk daftar tiga besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan rilis sejumlah berbagai survei.
Sebenarnya tak cuma Prabowo Subianto dan Jokowi, ada tokoh politik lainnya yang dikatergorikan populer di kalangan gen Z, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca juga: Geger Bentrok Kerabat Ningrat di Keraton Solo, 4 Orang Dibawa ke RS, BRM Suryo Mulyo Ditodong Senpi
Baca juga: Ketika Jokowi Curhat: yang Pusing-pusing Diberikan ke Saya, Tapi yang Enak-enak Tak Pernah Mengajak
Baca juga: Tak Jadi Dimiskinkan, Doni Salmanan Kini Ajukan Banding Karena Divonis 4 Tahun Penjara
Berdasarkan hasil urutannya, Jokowi menduduki persentase sebesar 18 persen, Prabowo Subianto 17 persen, dan Ganjar Pranowo 12 persen.
IDN Riset Insitute kemudian memberikan laporan atas hasil risetnya tersebut.
“Generasi Z mencari pemimpin dengan kriteria seperti, memiliki visi yang jelas untuk negara, integritas sehingga mereka tidak akan korupsi, dan pengalaman politik,” tulis IDN Riset Institute dalam laporan penelitiannya yang dirilis Jumat (23/12/2022).
Selain itu, riset ini juga mengungkapkan kapabilitas seorang pemimpin atau kandidat dinilai lebih signifikan dalam mengamankan suara dibandingkan dengan faktor latar belakang, agama, popularitas, etnis, dan bahkan politik pihak yang mereka ikuti.
Penelitian ini dilakukan oleh IDN Riset Institute berkolaborasi dengan Populix.
Populix menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan random sampling di 12 kota di Indonesia.
Selanjutnya, IDN Riset Institute melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) serta mengembangkan dan menulis laporan berdasarkan analisis data yang diperoleh.
Dalam penelitian ini, kelompok generasi Z didefinisikan sebagai laki-laki dan perempuan yang berusia 15 sampai 24 tahun pada tahun 2022.
Baca juga: GRATIS Kumpulan Link Twibbon Selamat Hari Natal 2022, Buat dan Bagikan ke Semua Media Sosialmu
Baca juga: Biaya Balik Nama Sertifikat Tanah Terbaru Desember 2022, Serta Persyaratan yang Harus Dipenuhi
Baca juga: Sinopsis Serial Jepang First Love yang Trending di Netflix, Kisah Cinta Pertama yang Bertemu Lagi
Kelompok tersebut kemudian dibagi menjadi dua kategori.
Pertama, remaja akhir yang berusia 15 dan 20 tahun serta kedua, dewasa dan muda yang berusia antara 21 dan 24 tahun.
Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 saat ini merupakan generasi terbesar di Indonesia, dengan persentase 27,94 persen dari total populasi atau 74,93 jutaan orang.
Pergerakan Elektabilitas Ganjar, Anies, dan Prabowo
Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto menjadi tiga kandidat calon presiden atau Capres 2024 yang mempunyai elektabilitas mumpuni berdasarkan hasil survei Charta Politika dan Litbang Kompas.
Hasil survei terbaru Charta Politika Indonesia yang dirilis Kamis (22/12/2022), Ganjar Pranowo memperoleh dukungan masyarakat sebanyak 31,7 persen.
Kemudian disusul mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan mengantongi dukungan masyarakat 23,9 persen.
Serta disusul Prabowo Subianto yang mengantongi dukungan sebesar 26,1 persen.
Sementara berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dirilis Oktober lalu mencatat elektabilitas Ganjar Pranowo unggul dibanding Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Baca juga: Link Nonton Drama Korea Reborn Rich Episode 15 Subtitle Indonesia, Gratis Hanya di Viu!
Baca juga: Bacaan Doa Mandi Junub untuk Laki-Laki, Ingat! Lakukan Tata Caranya Agar Tak Menjadi Sia-sia
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Baca juga: Bacaan Doa Berangkat Kerja dan Memulai Kerja Serta 7 Doa Dimudahkan dan Dilancarkan Rezekinya
Elektabilitas Ganjar Pranowo berdasarkan hasil survei Litbang Kompas saat itu sebesar 23,2 persen.
Disusul Prabowo Subianto yang memperoleh suara 17,6 persen, dan Anies Baswedan 16,5 persen.
Berikut perbandingan elektabilitas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan menurut Lembaga Survei Charta Politika dan Litbang Kompas.
1. Lembaga Survei Charta Politika Indonesia
Lembaga Survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden yang dipilih masyarakat, Kamis (22/12/2022).
Dalam survei pada Desember 2022, elektabilitas Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto menempati urutan teratas dalam pilihan publik pada simulasi 10 nama maupun simulasi 3 nama.
"Pada simulasi elektabilitas 3 nama, Ganjar Pranowo (37 persen), Anies Baswedan (29,2 persen) dan Prabowo Subianto (26,1 persen)," tulis Charta Politika dalam rilis yang diunggah di situs resminya, chartapolitika.com, Kamis (22/12/2022).
2. Litbang Kompas
Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon presiden (capres) di Indonesia.
Dalam survei yang digelar pada 24 September- 7 Oktober 2022 ini, ada tiga sosok kandidat capres yang berada di posisi atas.
Tiga kandidat capres itu, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di puncak, lebih unggul dari Prabowo dan Anies.
Dikutip dari Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo 23,2 persen.
Disusul Prabowo yang memperoleh suara 17,6 persen dan Anies 16,5 persen.
Adapun dalam survei Januari, Juni, dan Oktober 2022 ini, elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan.
Begitu pun elektabalitas Anies yang juga meningkat pada survei bulan Juni dan Oktober 2022.
Sementara elektabilitas Prabowo justru mengalami penurunan pada survei bulan Januari, Juni, dan Oktober 2022.
Menurut Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan, penurunan elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto itu dipengaruhi oleh dua hal.
Pertama, yakni karena langkah politik Prabowo yang dinilai pasif.
“Prabowo Subianto sifatnya pasif, dia yang didatangi, dibandingkan dia yang melakukan tur politik,” kata Bambang dikutip dari YouTube Harian Kompas.
Faktor kedua, ialah deklarasi Prabowo sebagai capres Partai Gerindra dinilai kurang mendapatkan perhatian masyarakat.
Sebab, publik menilai deklarasi tersebut sebagai urusan internal partai.
“Kalau Prabowo deklarasi, relatif seperti orang memandang itu urusan internal Partai Gerindra, bukan sebuah perayaan publik,” tuturnya, melansir dari Kompas.com.
(Bangkapos.com/Vigestha Repit)