Berita Pangkalpinang

Jelang Tahun Baru Harga Ayam Naik Hampir Dua Kali Lipat, Rumah Makan Keluhkan Keuntungan Menipis

Harga jual daging ayam ras di Kota Pangkalpinang terus mengalami kenaikan.

Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Sela Agustika
Pedagang Ayam di Pasar Induk Pangkalpinang, Senin (12/9/2022) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA --  Harga jual daging ayam ras di Kota Pangkalpinang terus mengalami kenaikan.

Apalagi menjelang tahun baru 2023 berdasarkan pantauan Bangkapos.com, harga ayam jual ayam di pasar Kota Pangkalpinang saat ini berkisar antara Rp40.000 perkilogram.

Sebelumnya harga ayam ini bekisar antara Rp28.000 hingga Rp35.000 perkilo.

Kenaikan harga ayam yang dinilai hampir dua kali lipat harga sebelumnya turut dikeluhkan para pemilik rumah makan di Kota Pangkalpinang.

"Ayam saat ini naik drastis, bahkan hampir dua kali lipat. Karena sebelumnya harga ayam yang kita beli dari pedagang hanya berkisar di harga Rp28.000 perkilogram sekarang ini Rp40.000 jadi lumayan tinggi," ungkap Pemilik rumah makan Warung Makmok Ines satu diantara yang turut mengeluh akan kenaikan harga ayam yang cukup tinggi kepada Bangkapos.com, (27/12/2022).

Baca juga: Soal Wacana Pencabutan PPKM, Mikron Sebut untuk Bangka Belitung Tunggu Arahan dari Pusat

Baca juga: Untung Besar di Tahun 2022, PT Timah Tbk Memulai 2023 dengan Pengoperasian TSL Ausmelt Furnace

Meski harga ayam naik, Ines mengungkapkan harga jual makanan yang ditawarkan masih tetap sama.

Pasalnya ia yang baru membuka warung makan kurang dari satu tahun ini menilai kurang efesien apabila harus menaikan harga disituasi saat ini.

"Kalau harga masih sama kita untuk menu ayam mulai dari Rp20.000 per porsinya, paling memang saat ini keuntungan kita yang tipis dari biasanya karena harga ayam yang tinggi saat ini. Namun kalau memang tidak turun-turun dan terus naik dari harga Rp40.000 ini, maka tidak menutup kemungkinan harga menu kita juga ikut naik, karena bahan pokoknya yang juga naik," kata Ines.

Ia berharap harga jual ayam ini bisa kembali normal sehingga para UMKM yang menjual produk berbahan dasar ayam bisa stabil penjualannya.

"Dengan harga ayam naik otomatis imbasnya keseluruh pedagang yang mengunakan bahan dasar ayam. Ya kita berharap harga ini bisa turun segera," ungkap Ines.

Baca juga: Satreskrim Polres Bangka Selatan Berhasil Ungkap Tiga Kasus Arisan Bodong Senilai Setengah Miliar

Baca juga: Kapal MV Mehad 2 Mati Mesin dan Kehabisan BBM di Perairan Pantai Rebo, Basarnas Babel Evakuasi 3 ABK

Sementara itu hal senada juga dikeluhkan oleh Sandra yang juga mengunakan ayam sebagai bahan kue yang dijualnya.

Bahkan ia menyebut, saat ini ia pun terpaksa harus mengurangi porsi ayam suir dari biasanya.

"Kita kan jual makanan Karoket jadi ada yang mengunakan ayam suir, kebetulan harga kue kita hanya Rp2.000 sedangkan ayam sekarang Rp40.000. Jadi karena situasi ini kita terpaksa harus mengurangi porsi ayam dari biasanya," ucap Sandra.

Meski turut mengurangi porsi isi ayam dari biasa, ia mengungkapkan jika omzet yang didapat saat ini memang turut menurun.

Pasalnya ia mengaku hampir semua bahan baku naik.

"Kalau naikin harga kita rasa kurang efisien, karena kita jajanan yang mrmang harga terjangkau. Jadi kita hanya berharap harga bahan baku kaya minyak goreng, ayam ini bisa turun," kata Sandra.

(Bangkapos.com/Sela Agustika)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved