Profil Tokoh
Profil Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang Jadi Kandidat Kuat Capres Partai PDI-P
Kian mendekat pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) 2024, nama Ganjar Pranowo sering terdengar dicalon sebagai presiden RI selanjutnya.
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Kakak tertua (Kunto) dan kakak iparnya (Ika) bantu menyekolahkannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 BOPKRII, Yogyakarta.
Pada masa putih abu-abu inilah kemampuan aktivis dan politik Ganjar Pranowo mulai diasah.
Salah satu wujud nyatanya ialah "Klub Mberik" yang dirintisnya sebagai wadah penyambung tali persaudaraan dan sarana untuk berkreasi.
Sejak SMA, Ganjar Pranowo memantapkan hati ingin masuk Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ganjar Pranowo nekat mendaftarkan diri ke UGM dengan uang tabungannya. Hasilnya berujung manis, namanya berada di daftar mahasiswa yang diterima kampus.
Sampai akhirnya pada 1987, Ganjar Pranowo masuk sebagai mahasiswa baru di Fakultas Hukum UGM.
Melansir dari situs resmi pribadinya, saat di kampus dirinya bergabung pada organisasi paling tua di FH UGM, yaitu Mahasiswa Justicia Club atau "Majestic-55" yang bergerak aktif di bidang alam dan lingkungan.

Ia lulus dari Fakultas Hukum UGM dengan dosen penguji skripsi Prof. Nindyo Pramono.
Tamat kuliah, Ganjar Pranowo awalnya bekerja di lembaga konsultan HRD di Jakarta yaitu PT Prakasa.
Selain itu, ia juga pernah bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.
Aktif di GMNI dan mengagumi Soekarno, Ganjar awalnya menjadi simpatisan PDI.
Tahun 1996, PDI dilanda konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno.
Ganjar ikut mendukung Megawati, meskipun ayahnya adalah seorang polisi sedangkan kakaknya seorang hakim yang oleh Orba seluruh pejabat publik dilarang berpolitik dan harus mendukung Golkar sepenuhnya.
Ganjar akhirnya memilih berkarier di politik lewat Partai PDI-P yang dipimpin oleh Megawati Sukarnoputri.
Sempat tak lolos sebagai anggota DPR-Ri pada pemilu 2004, ia menerima tugas sebagai pengganti antar waktu (PAW) untuk menggantikan rekan separtainya yang berada dalam daerah pemilihan yang sama (Jawa Tengah 7) yakni Jakob Tobing, yang ditugaskan oleh Presiden Megawati Sukarnoputri menjadi duta besar untuk Korea Selatan.
Sosok Hidayat Arsani Batalkan Acara Malam Hut Ke-25 Babel, Pilih Beli Gabah Petani & Bagi Sembako |
![]() |
---|
Profil Biodata Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Dilaporkan Hilang Ternyata ke Sini Cari Dana |
![]() |
---|
Jejak Karier Sjafrie Sjamsoeddin, Jabat 4 Posisi di Pemerintahan, Teman Seangkatan Prabowo |
![]() |
---|
Biodata dan Profil Mahfud MD Ahli Tata Negara Diminta Bantu Prabowo Reformasi Polri |
![]() |
---|
Rekam Jejak dan Kekayaan Dony Oskaria Wakil Erick Thohir Kini Pimpin BUMN, Utang Rp 15 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.