Berita Pangkalpinang

BPOM Pangkalpinang Imbau Masyarakat Hindari Konsumsi Jajanan Cikibul Mengandung Nitrogen Cair

Risiko pada konsumen muncul ketika nitrogen cair kontak dengan kulit atau bagian tubuh sehingga mengakibatkan frost bite  dan bahaya

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Iwan Satriawan
dragonbreath via TribunStyle
Jajanan ciki ngebul yang berbahaya untuk kesehatan 

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyoroti penggunaan nitrogen cair pada jajanan chiki ngebul alias chikbul.

Pasalnya belakangan, geger kabar jajanan tersebut menimbulkan kondisi lambung bocor pada anak yang mengkonsumsi.

BPOM, menyampaikan bahwa penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang tidak sesuai standar pengolahan dapat membahayakan tubuh.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga menyampaikan, kepada masyarakat untuk menghindari mengkonsumsi pangan olahan siap saji yang ditambahkan nitrogen cair.

Atau memastikan bahwa seluruh nitrogen cair telah hilang atau tidak bersisa, serta harus selalu memperhatikan higiene sanitasi penjaja jajanan.

Kepala Balai POM Pangkalpinang Sofiyani Chandrawati Anwar menyebut, pangan olahan siap saji berupa Cikibul, Smoke Snack atau Dragon Breath merupakan pangan olahan siap saji golongan pangan ekstrudat yang dituangkan atau dicelup nitrogen cair atau Liquid Nitrogen (LN2) untuk mendinginkan pangan tersebut secara cepat serta menghasilkan efek dingin dan berasap.

"Risiko pada konsumen muncul ketika nitrogen cair kontak dengan kulit atau bagian tubuh sehingga mengakibatkan frost bite  dan bahaya timbulnya gas dengan tekanan tinggi ketika nitrogen cair tertelan," ujar Sofiyani Chandrawati kepada Bangkapos.com, Senin (16/1/2023).

Menurutnya, jika nitrogen cair tertelan, akan berubah menjadi gas dengan volume 700 kali lipat dan menyebabkan tekanan dalam lambung atau saluran pencernaan sehingga timbul kerusakan. 

"Selain itu, adanya potensi cemaran dari penggunaan nitrogen cair non food grade. Sebelum mengonsumsi pangan tersebut, harus menunggu nitrogen cair menguap sepenuhnya, yaitu sampai tidak ada lagi sisa nitrogen cair," tegasnya.

Kata Sofiyani Chandrawati, menunggu uap keruh mereda dan memakan camilan satu per satu juga dapat membantu mengurangi risiko cedera. Selain itu, jika ada sisa nitrogen cair yang tersisa di dasar kemasan saji konsumen tidak boleh menyentuhnya atau mengonsumsinya.

"Kami mengimbau seluruh masyarakat atau orang tua untuk benar-benar memperhatikan anak-anaknya agar jangan sampai mengkonsumsi pangan jajanan siap saji yang membahayakan kesehatan," tuturnya.

Dia juga menambahkan, BPOM juga telah menerbitkan Pedoman Mitigasi Risiko Penggunaan Nitrogen Cair pada Pangan Olahan yang dapat digunakan oleh semua pemangku kepentingan untuk mengambil kebijakan dalam pengawasan penggunaan nitrogennya.

Bikin Orangtua Khawatir

Ice smoked atau Jajanan Ciki Ngebul (Cikibul) merupakan makanan ringan yang dikenal dan dicari oleh beberapa anak-anak hingga remaja masa kini.

Tampilan Ice Smoked atau Cikbul yang menarik dengan asap tipis dan suhu sangat dingin itu pasti membuat siapa pun ingin mencobanya.

Dimana, ketika memakan jajanan Cikibul tersebut, pemakan dapat mengeluarkan asap dari mulutnya.
Ice smoked alias Cikbul adalah makanan kekinian yang disiapkan dengan nitrogen cair.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menghimbau, kepada masyarakat untuk menghindari mengonsumsi pangan olahan siap saji yang ditambahkan nitrogen cair.

Hal ini tentu membuat para orangtua khawatir, apalagi sebelum imbauan tersebut keluar banyak yang sudah merasa mengkonsumsi Cikibul tersebut.

Seperti diakui Melni (37) warga Kota Pangkalpinang, ia tak mengetahui kini BPOM melarang jajan cikibul yang berasap tersebut.

Diakuinya kemarin anaknya sempat membeli jajanan dingin berasap ini di bazar UMKM.

"Kemarin itu ada beli waktu jalan sehat ada yang jualan terus pas bazar UMKM juga beli. Karena dia berasap itukan jadi unik sebetulnya, tapi menduga kalau itu berbahaya," kata Melni kepada Bangkapos.com, Senin (16/1/2023).

Dia menyebut, setelah makanan jajanan tersebut tidak terjadi gejala sesuatu pada anaknya.

"Alhamdulillah tidak apa-apa, semoga memang tidak apa-apa," tambahnya.

Kemudian Nias (38) mengaku khawatir sebab jajanan Cikibul itu kini dilarang konsumsi oleh BPOM.

"Awalnya saya kepengen juga beli dan cobain, mungkin asik kali ya makan jajanan es atau apa keluar asap, jadi sensasi yang beda, dan unik. Para bocil juga pernah minta belikan atau mencari jajanan tersebut, tapi karena belum ketemu jadi belum coba," sebut Nias.

Namun, diakuinya setelah tau kalau itu berbahaya, jadi takut dan tidak kepengen beli lagi

"Sudah diinformasikan ke anak-anak kalau jajanan itu berbahaya dan bisa bikin muntah-muntah serta keracunan, sakit perut, mereka paham dan tidak minta belikan lagi. Saya tegaskan juga kalau ketemu di sekolah jangan dibeli," jelasnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved