Doa

Doa Meminta Kesembuhan Penyakit yang Dibaca Nabi Muhammad dan Nabi Ayub, Lengkap dengan Artinya

Ya Allah Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit ini sembuhkan lah, engkau dzat Yang Maha Penyembuhan, tak ada kesembuhan kecuali kesembuhan....

faith-matters.org
Ilustrasi berdoa 

Setelah membaca doa saat sakit untuk diri sendiri sesuai yang diajarkan oleh Nabi Ayub AS di atas, bisa dilanjutkan dengan bacaan doa agar diangkat penyakit dan diberi kesembuhan berikut:

"Bismillah, bismillah, bismillah. U'idzuka bi izzatillahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru. As’alullahal 'adhima rabbal 'arsyil 'adhim an yasyfiyaka."

"Dengan nama Allah, dengan nama Allah, dengan nama Allah, aku lindungi kamu berkat kemuliaan Allah dan qudrah-Nya dari kejahatan barang yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan. Aku memohon kepada Allah Yang Maha Besar, Tuhan Arasy yang maha besar supaya Dia menyembuhkan."

Hikmah Mengalami Sakit

1. Menghindarkan dari Siksa Api Neraka

Sakit bisa menghindarkan kita dari siksa api neraka. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dan api neraka.” (HR al-Bazzar)

2. Menghapus Dosa

Sakit juga bisa menjadi penghapus dosa bagi kita.

"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya" sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Muslim.

3. Sumber Kebaikan bagi Orang yang Sabari

Jika kita bersabar selama sakit, maka penyakit itu akan menjadi sumber kebaikan bagi kita.

Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadis di mana Rasulullah Saw bersabda : Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR Muslim).

4. Membuat Kita Senantiasa Mengingat Allah

Ada kalanya manusia hanya mengingat Tuhan di kala kesusahan dan diberi cobaan. Sementara saat diberikan kebahagiaan, kita mendadak lupa dengan Rabb semesta alam.

Allah SWT telah berfirman: "Dan sesungguhnya kami telah mengutus (para Rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri" (QS al-An’am: 42).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved