Pembunuhan Berantai

Alasan Dede Ikut Minum Kopi untuk Hilangkan Jejak: 'Dia Minum Racun Cuma Sedikit, Makanya Dia Hidup'

Diketahui Dede Solehudin awalnya diidentifikasi sebagai salah satu dari lima korban keracunan di kawasan Bekasi beberapa waktu lalu....

TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI
Polisi mengungkap urutan kematian sembilan korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs. Korban pertama yang dibunuh adalah Siti dan Farida. Dua jenazah yang ditemukan di pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur diduga mantan istri dan mertua Wowon, terduga pelaku pembunuhan sekeluarga di Bekasi. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- M Dede Solehuddin, salah satu tersangka kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, sengaja ikut meminum kopi yang di dalamnya terdapat pestisida.

Hal itu dilakukan Dede Solehuddin dengan tujuan untuk menghilangkan jejak pembunuhan terhadap Ai Maimunah dan dua anak Ai, Ridwan Abdul Muiz (21) dan Muhammad Riswandi (20).

Tujuan Dede menghilangkan jejak pembunuhan itu diungkap oleh Polda Metro jaya.

Diketahui Dede Solehudin awalnya diidentifikasi sebagai salah satu dari lima korban keracunan di kawasan Bekasi beberapa waktu lalu.

Namun belakangan terungkap bahwa Dede Solehudin ternyata berpura-pura ikut minum kopi beracun bersama dengan 4 korban lainnya.

Selain Dede, tersangka dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur ini adalah Wowon Erawan alias Aki dan Solihin alias Duloh.

Baca juga: Booster Tetap Jadi Syarat Perjalanan, Satgas Covid Babar: Warga 18 Tahun ke Atas Bisa Booster Kedua

Baca juga: Tempat Bersejarah di Mekkah & Madinah Arab Suadi yang Bisa Dikunjungi, Jabal Tsur Hingga Kota Al Ula

Baca juga: Dulu Tinggal di Kontrakan Murah, Ini Rumah Mewah Pengusaha Viral Jhon LBF, Langsung Beli 2 Unit

Dede diketahui meminum kopi tersebut hanya dalam porsi kecil sehingga dia hanya dirawat di rumah sakit dan dalam keadaan masih hidup.

Ia pun sempat dirawat di RSUD Bantar Gebang Bekasi usai ditemukan tergeletak di rumah kontrakan di wilayah Bekasi.

Tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin.
Tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. (Istimewa via Tribunnews.com)

Berbeda dari tiga korban lainnya yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz dan Muhammad Riswandi yang meninggal dunia dalam peristiwa ini.

"Kalau alasannya kan untuk menghilangkan jejak, supaya nggak ketahuan bahwa dia ikut meracun," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga kepada wartawan, Minggu (22/1/2023).

Indrawienny mengungkapkan, Dede hanya meminum sedikit kopi tersebut karena tahu sudah dilarutkan dengan pestisida.

"Dia minum racun cuma sedikit, makanya dia hidup," ungkapnya.

Wowon Cs Bunuh 9 Korban

Diketahui Dede Solehudin awalnya diidentifikasi sebagai salah satu dari lima korban keracunan di kawasan Bekasi beberapa waktu lalu.

Namun belakangan terungkap bahwa Dede Solehudin ternyata berpura-pura ikut minum kopi beracun bersama dengan 4 korban lainnya.

Baca juga: Pura-pura Ikut Seruput Kopi Beracun dan Sempat Dirawat, Dede Ternyata Salah Satu Pelaku Pembunuhan

Baca juga: Cukup Lakukan 3 Cara Mudah ini untuk Menghentikan WhatsApp yang Disadap, Gampang Banget!

Baca juga: HP Lipat Jadul Tahun 90-an Ngetren Lagi, Musisi ini Ikutan Tren Pakai Ponsel Lipat Lawas

Selain Dede, tersangka dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur ini adalah Wowon Erawan alias Aki dan Solihin alias Duloh.

Dalam kasus ini Wowon Cs diketahui membunuh sembilan orang, di mana tujuh korban di antaranya masih memiliki hubungan keluarga.

Sedangkan dua korban lainnya merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Siti dan Farida.

Kepada polisi, Wowon Cs mengaku meraup uang sebesar Rp 1 miliar dari dua TKW tersebut.

Siti dan Farida tertipu janji manis Wowon Cs yang mengaku memiliki kekuatan supranatural hingga dapat menggandakan uang.

"Hasil keterangan tersangka ini kurang lebih Rp 1 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Minggu (22/1/2023).

Namun, Hengki menyebut hingga saat ini penyidik masih mendalami pengakuan para tersangka.

"Terkait dana-dana, kita masih mendalami. Ini belum tuntas," ujar eks Kapolres Metro Jakarta Pusat itu.

Ia menjelaskan, penyidikan dilakukan secara berkesinambungan untuk merangkai fakta dan menelusuri motif sebenarnya dari para tersangka.

"Penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan. Dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi. Sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua, termasuk dalam motif," ucap Hengki.

Baca juga: 5 Bacaan Doa Mendapatkan Jodoh Setia Beserta Amalannya, Insya Allah Segera Terkabul

Baca juga: Bacaan Doa Agar Hajat Dunia Akhirat Kita Selalu Terpenuhi

Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari

Baca juga: Doa Al Fatihah Lengkap Arab, Latin dan Artinya Serta Keutamaan dan Keistimewaan untuk Tolak Bala

Ai Maemunah dan 2 Anaknya Tewas

Kasus pembunuhan berantai ini berawal dari satu keluarga yang ditemukan tewas di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Ketiga korban, Ai Maimunah serta dua anaknya, Ridwan Abdul Muiz (21) dan Muhammad Riswandi (20), mulanya diduga tewas karena keracunan.

Namun, setelah melakukan penyelidikan, polisi menemukan fakta bahwa ketiganya dibunuh dengan cara diracun kopi pestisida.

Saat menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sebuah lubang yang disiapkan untuk mengubur jenazah ketiga korban.

Polisi lalu menangkap Wowon dan Duloh di Cianjur, Jawa Barat. Sedangkan Dede ditangkap di Bekasi.

Dede sebelumnya sempat dikira sebagai salah satu korban karena ikut meminum kopi pestisida.

Namun, belakangan ia diketahui bersekongkol dengan Wowon dan Duloh.

Berdasarkan pengakuan para tersangka, terdapat enam korban lain yang lebih dulu dibunuh Wowon Cs di Cianjur dan Surabaya.

Lima korban di Cianjur yaitu Noneng, Wiwin, Bayu, Halimah, dan Farida. Empat di antaranya dikubur di tiga lubang di kediaman tersangka Duloh.

"Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu, umur dua tahun, di samping rumah pelaku Duloh," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat merilis kasus ini, Kamis (19/1/2023).

Di lubang kedua, berisi dua kerangka manusia yang diduga bernama Noneng dan Wiwin.

"Lubang ketiga berisi tulang yang diduga bernama Farida," ungkap Kapolda.

Sementara itu, korban Halimah dimakamkan secara wajar.

Wowon diketahui memiliki enam istri, yang tiga di antaranya menjadi korban pembunuhan. Mereka adalah Maimunah, Wiwin, dan Halimah.

Khusus Halimah, Wowon mulanya tidak mengetahui istrinya tewas dibunuh. Ia mengira Halimah meninggal dunia karena sakit.

"Tapi untuk Halimah, Wowon nggak tahu kalau Halimah mati. Wowon hanya tahunya dia sakit. Padahal setelah diinterogasi si Duloh, Halimah itu memang sakit, tapi akhirnya tetap dibunuh oleh si Duloh," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, Jumat (20/1/2023).

Jenazah Halimah juga dimakamkan secara wajar. Berbeda dengan jenazah Wiwin yang dikubur ke dalam lubang.

"Kalau Halimah enggak (dikubur di lubang), karena dia sudah dalam kondisi sakit, seakan-akan meninggal wajar," ujar Indrawienny. 

(*/)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved