Respon Wali Kota Blitar Setelah Tahu Samanhudi Jadi Otak Perampokan di Rumah Dinasnya

Santoso mengaku tak menyangka mantan Wali Kota Blitar, M Samanhudi Anwar yang jadi komplotan perampokan tersebut

Kolase Surya.co.id
Samanhudi Anwar otak dalam kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar, Santoso yang terjadi pada 12 Desember 2022 lalu 

"Hubungan tetap baik, apapun bentuknya saya tetap menghargai beliau (Samanhudi), ketika beliau jadi Wali Kota saya jadi wakilnya, ketika beliau jadi ketua dewan saya jadi sekwan. Selama ini, beliau tetap saya anggap sebagai mantan atasan dan pimpinan, karena jasa beliau sampai sekarang juga dikenang masyarakat," ujarnya.

Meski mengaku hubungannya baik, Santoso belum pernah bertemu dengan Samanhudi pasca bebas dari penjara terkait kasus suap pembangunan gedung baru SMPN 3 Kota Blitar oleh KPK pada 2018.

Samanhudi bebas dari penjara di LP Sragen, Jawa Tengah, baru sekitar empat bulan atau tepatnya pada 10 Oktober 2022, setelah menjalani hukuman selama 5 tahun terkait kasus suap yang ditangani KPK.

"Karena kesibukan dan kegiatan saya padat, saya belum pernah ketemu (Samanhudi). Tapi saya tetap positif thinking karena beliau (Samanhudi) mantan atasan saya," katanya.

Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto mengatakan, Samanhudi tak dapat pembagian uang hasil dari perampokan.

"Tidak (menerima apapun). Karena Pasal 56 di Ayat 2, dia memberikan bantuan dalam hal memberi keterangan delik dibantuan terhadap tindakan pidana," ungkap Totok.

Ia juga mengatakan, atas perbuatannya, Samanhudi dikenai Pasal 365 Jo Pasal 56 Ayat 2 KUHP, dengan ancaman kurungan penjara empat tahun.

Pernyataan Samanhudi Anwar setelah Bebas

Diketahui, Samanhudi Anwar pernah menjalani hukuman penjara karena terlibat kasus suap pada tahun 2018.

Ia dinyatakan bebas pada 10 Oktober 2022 setelah menjalani masa tahanan selama 4 tahun 4 bulan.

Setelah bebas, Samanhudi Anwar kembali ke rumahnya di Blitar dan telah disambut para pendukungnya.

Dihadapan pendukungnya, Samanhudi Anwar mengatakan proses kebebasannya dirasa janggal karena ada penundaan. 

"Saya pulang lancar-lancar aja. Kepulangan saya tetap ada permainan politiknya, padahal itu tidak baik untuk pendidikan demokrasi ke depannya," tandasnya, Senin (10/10/2022) malam.

Meski pernah dipenjara, ia mengaku akan tetap terjun ke politik dan melakukan balas dendam karena merasa dizalimi.

"Saya akan terjun ke politik, karena saya dizalimi oleh politik. Saya akan balas dendam. Kalau partai nanti dulu, saya akan berlayar," bebernya. 

(*/TribunJatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved