Berita Pangkalpinang
Jangan Asal Klik Undangan Digital, di Pangkalpinang Uang Asriyanti Lenyap Rp49 Juta
Warga Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang ini membagikan kisah tragisnya yang membuat saldo di rekeningnya saat ini hanya tersisa Rp 51 ribu saja
Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: khamelia
Selain itu, masyarakat juga didorong untuk dapat membedakan file undangan pernikahan digital asli dan yang palsu.
Merespons fenomena tersebut, konsultan resepsi pernikahan Ohana Enterprise Yogy Rulan Wijaya pun angkat bicara.
Yogy mengatakan, file undangan pernikahan digital asli lazimnya tidak berbentuk APK dan hanya dikirimkan oleh orang-orang terdekat.
"Hal pertama yang perlu dipastikan dalam menerima pesan singkat berisi undangan digital adalah pengirimnya harus dari pihak pengantin sendiri atau orang terdekat dari pengantin. Artinya, nomor pengirim pesan sudah dikenali atau tersimpan di ponsel,” ujar Yogy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (2/2/2023).
Lebih lanjut, Yogy juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuka file undangan digital pernikahan dari nomor yang tidak dikenal.
Yogy menjelaskan, surat undangan digital pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat personal atau intim.
Karena itu, undangan tersebut hanya akan disampaikan oleh calon pengantin atau keluarga terdekat yang menjadi tuan rumah acara pesta pernikahan.
"Ciri-ciri undangan asli salah satunya adalah dikirimkan pihak pengantin atau keluarga pengantin. Selian itu, dapat dikirimkan oleh keluarga terdekat atau ring pertama, seperti orang tua, kakak, atau adik pihak mempelai," ungkapnya.
Tren undangan pernikahan digital
Yogy menuturkan, undangan pernikahan digital mulai ngetren sejak pandemi Covid-19 pada awal 2020. Undangan nikah yang dikirim secara digital dinilai lebih praktis ketimbang mengirim undangan fisik secara langsung.
"Saat itu, masyarakat menghindari berbagai hal yang berkaitan dengan kontak fisik agar terhindar dari paparan Covid-19, termasuk (menghindari) undangan fisik. Selain itu, undangan pernikahan digital lebih praktis dan sistematis," jelasnya.
Selain itu, imbuh Yogy, tak sedikit pula masyarakat yang beranggapan bahwa membuat undangan digital lebih efisien sehingga dapat menghembat biaya pernikahan. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan mencetak dan mengirim undangan fisik.
Meski begitu, menurut Yogy, selisih biaya pembuatan undangan pernikahan digital dengan undangan fisik tidak terpaut jauh.
Terlebih, undangan fisik masih dipandang perlu mengingat kultur ketimuran yang dipegang masyarakat Indonesia.
Menurutnya, undangan fisik membuat pihak penerima merasa terhormat secara psikologis.
Kapolresta Pangkalpinang Tegaskan Tidak Ada Ampun untuk Predator Anak dan Perempuan |
![]() |
---|
Oknum Guru P3K Menangis di Depan Polisi, Ngaku Kenal Korban dari Nongkrong dan Ngopi |
![]() |
---|
Bangun 143 SPPG, Babel Digenjot Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis Akhir Oktober 2025 |
![]() |
---|
Polisi Beberkan Awal Mula Oknum Guru P3K di Pangkalpinang Berbuat Asusila ke Anak di Bawah Umur |
![]() |
---|
Harga Ayam dan Bumbu Dapur Naik, Warga Pangkalpinang Keluhkan Beban Belanja Rumah Tangga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.