Gempa Turki

UPDATE Jumlah Korban Gempa Turki Sudah Mencapai 2.300 Orang, Nasib WNI Terkini

Jumlah korban tewas akibat gempa Turki diperkirakan terus bertambah karena masih banyak warga terjebak di bawah reruntuhan gedung.

Editor: fitriadi
AFP/ILYAS AKENGIN
Upaya pencarian korban selamat di Diyarbakir, pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Setidaknya 284 orang tewas di Turki dan lebih dari 2.300 orang terluka dalam salah satu gempa terbesar di Turki dalam setidaknya satu abad, saat pekerjaan pencarian dan penyelamatan berlanjut di beberapa kota besar. 

Inggris pun mengaku akan mengirimkan 76 spesialis pencarian dan penyelamatan, peralatan serta anjing penyelamat ke Turki.

Prancis, Jerman, Israel dan Amerika Serikat (AS) juga telah berjanji untuk membantu.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah menawarkan bantuan kepada Turki dan Suriah, seperti halnya Iran.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleymon Soylu mengatakan 10 kota terdampak gempa awal, termasuk Hatay, Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir dan Kilis.

Sekolah pun telah dihentikan sementara di kota-kota itu setidaknya selama seminggu ke depan.

Kesaksian WNI di Turki

Winda Trimelia Utami, Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Provinsi Adana, Turki, menuturkan detik-detik terjadinya gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,8 melanda wilayah tersebut.

Menurut Winda, getaran keras gempa terasa di sepuluh provinsi di dekat pusat gempa, termasuk di tempatnya tinggal.

Saat gempa terjadi, dirinya sedang tidur karena saat itu masih pagi.

Ia pun mengatakan sempat tak bisa keluar dari ruangan.

Winda mengatakan dirinya tinggal di asrama yang berada dalam bangunan lima lantai.

“(Getarannya) sangat terasa sekitar dua sampai tiga menit kami menunggu di dalam ruangan, di bawah meja, tidak bisa keluar, karena guncangannya sangat besar,” ujar Winda dalam Kompas Petang Kompas TV, Senin (6/2/2023).

Setelah tiga sampai lima menit, ia akhirnya bisa keluar dari kamar.

Winda mengungkapkan saat ini semua mahasiswa di asramanya mengungsi di tempat yang aman.

Meski begitu, ia bersyukur asramanya tak mengalami kerusakan parah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved