Profil Jeka Saragih, Petarung Indonesia yang Dikontrak UFC, Ternyata Sempat Tak Direstui Orangtua

BANGKAPOS.COM - Sosok Jeka Saragih yang merupakan petarung Mixed Martial Art (MMA) profesional asal Indonesia jadi perbincangan karena menjadi petarung Indonesia pertama yang resmi dikontrak oleh UFC.

Jeka Saragih adalah petarung MMA Indonesia berumur 27 tahun yang dikontrak UFC walau dirinya kalah dari Anshul Jubli asal India pada Final Road to UFC.

Profil perjalanan Jeka Saragih menjadi seperti saat ini terbentang panjang.

Ada kisah bagaimana sebenarnya ia sempat tak direstui oleh orangtua saat akan menekuni dunia olahraga bela diri.

Sebagai informasi, Jeka Saragih memiliki nama lengkap Jeka Asparido Saragih.

Jeka berasal dari Simalungun, Sumatera Utara.

Nama Jeka Saragih semakin dikenal setelah berhasil lolos ke final UFC 2023 dan melawan Anshul Jubli dari India dalam perebutan kontrak UFC.

Sebelumnya Jeka Saragih dikalahkan oleh Anshul Jubli dalam Final Road To UFC.

Walau begitu, kekalahan ini tak memberi pengaruh signifikan.

Pihak UFC terpikat dengan performa atlet ini sehingga pihaknya menawarkan kontrak resmi untuk Jeka Saragih.

Kabar membahagiakan ini, diumumkan lewat akun Instagram petarung asal Simalungun itu Kamis (9/2/2023).

Jeka Saragih, diketahui mendapatkan kontrak dari UFC dengan durasi cukup panjang.

Pasalnya, ia mendapat jatah bertarung sebanyak 5 kali di atas Octagon.

Adapun demikian, Jeka Saragih diketahui merupakan sosok petarung pertama asal Indonesia yang berada di UFC.

Berikut profil lengkapnya yang dikutip TribunJakarta.com dari berbagai sumber :

Jeka Asparido Saragih (Jeka Saragih) lahir di Dusun Bah Pasussang, Simalungun, Sumatra Utara, pada 3 Juli 1995.

Atlet berusia 27 tahun ini, memiliki julukan sebagai Si Tendangan Maut.

Dilansir dari TribunSport, Jeka Saragih memiliki ketertarikan bela diri sejak di bangku sekolah.

Pada tahun 2013, ia pernah menekuni wushu dan mengikuti pertandingan di Filipina.

Namun, saat itu kemenangan belum berpihak kepadanya.

Jeka Saragih tak berputus asa dan kian intens menekuni bela diri wushu.

Pada tahun 2015, Jeka Saragih hampir mengikuti Pekan Olahraga Nasional di Sumatera Utara.

Tetapi, kala itu ia tidak mendapatkan restu dari orang tuanya.

Hal itu menjadi puncak bagi seorang Jeka.

Ia memutuskan pindah ke Kota Batam dan memilih bekerja.

Sampai akhirnya, Jeka magang di sasana Batam Fighter Club (BFC) milik Yakop Sutjipto.

Jeka Saragih lalu mendapat tawaran untuk mengikuti Kejuaraan One Pride TV One yang mempertandingkan para petarung Martial Mixed Art (MMA).

Hingga di tahun 2017, ia berhasil mendapatkan jawara MMA One Pride di kelas 70 kg.

Namanya kian dikenal, Jeka Saragih menjadi atlet yang membawakan api obor Asian Games 2018 berkeliling di Sumatera Utara.

Setelah itu, ia juga sukses memenangkan sabuk juara Kelas Ringan One Pride pada 2018.

Diketahui, pada tahun 2019 Jeka Saragih mengikuti pertandingan internasional pertama dalam ajang One Pride MMA Pro Never Quit Fight Night 32.

Jeka sukses mengalahkan petarung asal Filipina, Mhar John Manahan di GBK Senayan, Jakarta.

Adapun saat ini, Jeka Saragih menjadi atlet MMA Indonesia pertama yang berada di UFC.

Baca juga: Profil dan Perjalanan Karir Shin Tae-yong Pelatih Timnas Indonesia, Buat Garuda Naik Peringkat

Biodata

Nama Lengkap : Jeka Asparido Saragih (Jeka Saragih)

Umur : 27 Tahun

Tanggal Lahir : 3 Juli 1995

Kelas Bertarung : Lightweight (70kg)

Tinggi : 172 cm

Rekor : 11-2-0 (Menang-Kalah-Seri)

Sasana Latihan : Satria Negara Fighting Camp

Instagram : jekasaragih

Prestasi :

- Juara 1 Kerjurnas Wushu Yogyakarta 2013

- Juara 1 MMA One Pride TVOne Kelas 70 Kg 2017

- Juara Interim One Pride MMA Kelas Ringan 2022.

(*/ Tribun Jakarta)