Wisata Bangka

Tetap Eksis Selama 40 Tahun, Warung Theu Fusui di Koba Ini Tampil Sederhana Meski Tanpa Nama

Jauh dari kata megah apalagi mewah, tempat musui (minum theu fusui-red) yang berada di Jalan Kenanga Atas, Koba ini hanya berjualan di halaman teras.

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: M Ismunadi
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Tempat 'musui' di Jalan Kenanga Koba, Bangka Tengah yang sederhana dan tanpa nama meski sudah eksis selama 40 tahun lebih, Sabtu (18/2/2023). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sederhana, mungkin itulah kata yang paling tempat untuk menggambarkan sebuah tempat 'musui' yang ada di Kota Koba, Bangka Tengah.

Jauh dari kata megah apalagi mewah, tempat musui (minum theu fusui-red) yang berada di Jalan Kenanga Atas, Koba ini hanya berjualan di halaman teras rumah warga.

Tampak hanya ada beberapa kursi dan meja di belakang gerobak kuning yang tidak terlalu besar.

Ada juga sebuah penggorengan dengan dengan minyak panas untuk menggoreng beraneka ragam jenis gorengan.

Namun jangan salah, tempat musui ini sudah eksis sejak 40 tahun lebih lalu dan sampai sekarang pun masih tetap berjualan dengan mempertahankan cita rasanya.

Uniknya, tempat berjualan theu fusui (semacam minuman olahan dari kacang kedelai-red) ini tidak memiliki nama apalagi merek khusus.

Kendati demikian, para pembeli datang silih berganti. Ada yang minum dan menikmatinya di tempat dan ada juga yang memilih untuk menikmatinya di rumah.

Tempat 'musui' di Jalan Kenanga Koba, Bangka Tengah yang sederhana dan tanpa nama meski sudah eksis selama 40 tahun lebih, Sabtu (18/2/2023).
Tempat 'musui' di Jalan Kenanga Koba, Bangka Tengah yang sederhana dan tanpa nama meski sudah eksis selama 40 tahun lebih, Sabtu (18/2/2023). (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Baca juga: Pusat Kuliner dan Kafetaria bagi Pelaku UMKM di Koba Bangka Tengah Beroperasional Bulan Depan

Ase (43), sang pemilik, mengatakan bahwa warung tersebut adalah milik ayahnya yang telah berjualan sejak sekitar 40 tahun lalu.

"Dulu itu enggak di sini jualannya, tapi di sebelahnya. Tapi karena ayah saya sudah meninggal dunia, jadi saya sama istri yang melanjutkan usahanya," ungkap Ase, Sabtu (18/2/2023).

Sejak dulu, musui (minum Theu fusui-red) memang sudah menjadi kearifan lokal masyarkat Provinsi Bangka Belitung. 

Tak kalah dengan seduhan hangat lainnya seperti kopi, teh ataupun susu, theu fusui juga cocok menjadi minuman di segala waktu dan tempat.

Buka pukul 16.00 WIB sore hingga malam hari, minuman theu fusui yang dijual Ase juga terbilang cukup terjangkau, yakni hanya Rp6.000 per gelas/porsi.

Tempat 'musui' di Jalan Kenanga Koba, Bangka Tengah yang sederhana dan tanpa nama meski sudah eksis selama 40 tahun lebih, Sabtu (18/2/2023).
Tempat 'musui' di Jalan Kenanga Koba, Bangka Tengah yang sederhana dan tanpa nama meski sudah eksis selama 40 tahun lebih, Sabtu (18/2/2023). (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Tak hanya itu, ada juga kudapan pendamping lainnya seperti bubur kacang hijau yang rasa dan teksturnya pas, tidak terlalu manis dan kental serta bisa dinikmati dengan harga Rp6.000 per porsi.

Selain itu, ada juga berbagai macam gorengan seperti pisau goreng, ubi goreng dan kue kacang hijau goreng dengan harga Rp2.500 per biji.

"Enak-enak semua, bubur kacau hijaunya enak, gorengannya krispi dan theu fusui-nya juga pas rasanya," ungkap Farid (42), salah seorang pembeli.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved