Wisata Bangka
Tetap Eksis Selama 40 Tahun, Warung Theu Fusui di Koba Ini Tampil Sederhana Meski Tanpa Nama
Jauh dari kata megah apalagi mewah, tempat musui (minum theu fusui-red) yang berada di Jalan Kenanga Atas, Koba ini hanya berjualan di halaman teras.
Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sederhana, mungkin itulah kata yang paling tempat untuk menggambarkan sebuah tempat 'musui' yang ada di Kota Koba, Bangka Tengah.
Jauh dari kata megah apalagi mewah, tempat musui (minum theu fusui-red) yang berada di Jalan Kenanga Atas, Koba ini hanya berjualan di halaman teras rumah warga.
Tampak hanya ada beberapa kursi dan meja di belakang gerobak kuning yang tidak terlalu besar.
Ada juga sebuah penggorengan dengan dengan minyak panas untuk menggoreng beraneka ragam jenis gorengan.
Namun jangan salah, tempat musui ini sudah eksis sejak 40 tahun lebih lalu dan sampai sekarang pun masih tetap berjualan dengan mempertahankan cita rasanya.
Uniknya, tempat berjualan theu fusui (semacam minuman olahan dari kacang kedelai-red) ini tidak memiliki nama apalagi merek khusus.
Kendati demikian, para pembeli datang silih berganti. Ada yang minum dan menikmatinya di tempat dan ada juga yang memilih untuk menikmatinya di rumah.

Baca juga: Pusat Kuliner dan Kafetaria bagi Pelaku UMKM di Koba Bangka Tengah Beroperasional Bulan Depan
Ase (43), sang pemilik, mengatakan bahwa warung tersebut adalah milik ayahnya yang telah berjualan sejak sekitar 40 tahun lalu.
"Dulu itu enggak di sini jualannya, tapi di sebelahnya. Tapi karena ayah saya sudah meninggal dunia, jadi saya sama istri yang melanjutkan usahanya," ungkap Ase, Sabtu (18/2/2023).
Sejak dulu, musui (minum Theu fusui-red) memang sudah menjadi kearifan lokal masyarkat Provinsi Bangka Belitung.
Tak kalah dengan seduhan hangat lainnya seperti kopi, teh ataupun susu, theu fusui juga cocok menjadi minuman di segala waktu dan tempat.
Buka pukul 16.00 WIB sore hingga malam hari, minuman theu fusui yang dijual Ase juga terbilang cukup terjangkau, yakni hanya Rp6.000 per gelas/porsi.

Tak hanya itu, ada juga kudapan pendamping lainnya seperti bubur kacang hijau yang rasa dan teksturnya pas, tidak terlalu manis dan kental serta bisa dinikmati dengan harga Rp6.000 per porsi.
Selain itu, ada juga berbagai macam gorengan seperti pisau goreng, ubi goreng dan kue kacang hijau goreng dengan harga Rp2.500 per biji.
"Enak-enak semua, bubur kacau hijaunya enak, gorengannya krispi dan theu fusui-nya juga pas rasanya," ungkap Farid (42), salah seorang pembeli.
(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)
Buka Setiap Selasa, Yuk Cicipi Bakoel Gudeg Jogja Mbak Enno, Rasanya Maknyus Tanpa MSG |
![]() |
---|
Yuk Cicipi Es Tempoe Doe Loe di Belinyu Bangka, Sudah 53 Tahun Berdiri dan Tetap Laris Manis |
![]() |
---|
Serunya Berwisata di Sawah Pelangi Pelawan Desa Namang, Hamparan Luas Sawah Memanjakan Mata |
![]() |
---|
BMI Park Wisata Favorit di Parittiga Bangka Barat, Cocok Tempat Rekreasi Keluarga, Segini Tarifnya |
![]() |
---|
Yuk Cicipi Bakso Cuanki 57 Pangkalpinang, Rasanya Enak dan Harganya Ramah di Kantong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.