Kades Bergaya Rambut Mohawk Ala Anak Punk Dipanggil Dinas PMD Lombok Barat
Kepala Dinas PMD Kabupaten Lobok Barat berencana memanggil kades bergaya rambut mohawk secara khusus untuk dimintai keterangan soal gaya rambutnya
BANGKAPOS.COM - Dian Siswadi Kepala Desa (kades) Sigerongan yang begaya rambut mohawk ala anak punk bakal dipanggil Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat ( NTB),
Kepala Dinas PMD Kabupaten Lobok Barat, Heri Ramadhan berencana memanggil kades muda berusia 37 tahun itu secara khusus untuk dimintai keterangan soal gaya rambutnya.
Heri menilai, gaya rambut Siswadi kurang beretika. Sebagai pejabat tertinggi di desa, Siswadi seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.
"Nanti kita akan panggil yang bersangkutan secara khusus ke kantor untuk memintai keterangan terkait motivasi membuat rambut seperti itu," kata Heri, Rabu (8/3/2023).
Heri mengaku bahwa tidak ada regulasi yang mengatur tentang gaya rambut kepala desa.
"Memang tidak ada regulasi secara khusus yang mengatur gaya rambut kades. Tapi, kalau itu dipandang, itu tidak bagus juga. Makanya, kita akan panggil untuk memperbaiki gaya rambutnya. Nanti kita akan atur waktunya," kata Heri.

Menurut Heri, gaya rambut Siswadi itu bisa menimbulkan reaksi kurang baik di tengah masyarakat, termasuk dari tokoh agama dan tokoh masyarakat. Sehingga, pihaknya merasa perlu untuk mengantisipasi reaksi tersebut.
"Yang kami atur sejauh ini adalah penggunaan seragam dan atribut dari ujung kaki sampai kepala. Sejauh ini tidak ada laporan dari masyarakat, masih normatif perilaku dari kades ini," terang Heri.
Soal kinerja Siswadi selama 4 tahun memimpin Desa Sigerongan, Heri menilainya sangat baik. Bahkan, belum ditemukan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan yang bermasalah selama Siswadi menjadi kades.
"Ya belum kita temukan hal yang tidak baik dari kinerjanya, tapi kan gaya rambut viral ini bisa saja menimbulkan polemik," kata Heri.
Terkait alasan Siswadi yang mengaku membuat gaya rambut mohawk untuk mempromosikan desanya, hal itu dinilainya kurang tepat.
"Saya kira bukan begitu caranya untuk mempromosikan desa, ada cara lain lah, dengan cara yang lebih elegan seperti berkompetisi dengan baik," kata Heri.
Sebelumnya, Kades Sigerongan Dian Siswadi mengaku tidak takut ditegur oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat atas atas gaya rambutnya.
"Belum ada yang menegur saya. Saya akan tegur dia (Pemkab Lombok Barat), kenapa rambutnya tidak seperti saya," kata Siswadi melalui sambungan telepon, Rabu (8/3/2023).
Siswadi mengaku, model rambut tersebut sengaja dibuat untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat luar. Tujuannya agar masyarakat luas bisa melirik program yang ada di desanya.
"Yang pentingkan tujuannya baik, bagaimana progam bisa tersampaikan, kegiatan ekonomi masyarakat dapat dipublikasikan, sehingga ada orang luar yang mau berbelanja di sini dan terjadi perputaran ekonomi," kata Siswadi.
Kades Sebut Perlu Viral untuk Promosi
Rambut mohawk berwarna orange menjadi ciri khas Dian Siswadi (37) saat blusukan menyapa warganya.
Dian mengklaim tetap bisa bekerja seperti biasa meski gaya rambutnya menjadi sorotan.
Saat dikonfirmasi Kompas.com terkait gaya rambutnya itu, Siswadi mengaku untuk menarik perhatian warga.
Tujuannya, supaya desanya terkenal di tengah masyarakat luas.
Siswadi menyebut, desanya tidak memiliki objek wisata yang terkenal.
Sehingga, pihaknya sulit untuk mempromosikan usaha ekonomi masyarakat.
Akhirnya, Siswadi memilih cara sensasi dengan memotong rambut model mohawk ala anak punk untuk membuat desanya terkenal.
"Memang betul membuat perhatian dengan penampilan, karena di desa saya ini tidak ada objek pariwisatanya. Beda dengan desa yang ada objek wisatanya. Kalau di desa saya apa, apa yang bisa saya lakukan untuk masyarakat," ujar Siswadi melalui sambungan telepon, Selasa (7/3/2023).
"Jadi saya sekedar membuat rambut saya, permainan warna rambut sajalah," kata dia.
Kades muda ini mengaku baru dua bulan membuat gaya rambut seperti itu.
Dengan gaya rambut yang tidak biasa dimiliki oleh seorang kades itu, Siswadi berharap desanya menjadi terkenal.
"Jadi desa saya tidak punya objek wisata, kan untuk penganggaran objek wisata ratusan juta mahal, sementara kan kalau saya ini hanya perlu modal Rp 70.000 untuk ke salon sudah bisa menghebohkan," kata Siswadi.
Siswadi juga berharap, ketika desanya sudah terkenal, usaha masyarakat di desa itu juga dikenal khalayak luas.
"Jadi itu kita harus promosi viral dulu, agar orang tahu Sigerongan di mana sih? apa sih yang ada di sana? Kita ada home industry jajan opak-opak, budidaya usaha ikan hias terbesar (di Lombok)," kata Siswadi.
Siswadi berharap banyak orang yang akan mengunjungi desanya, sehingga ada perputaran ekonomi yang berdampak pada masyarakat.
Melalui postingan-postingan yang ada di akun @ kadesmuda22, Kades gaul tersebut banyak mendapat pujian dari warganet.
Belakangan diketahui Kades tersebut ternyata memiliki pendidikan S2.
(*/Kompas.com)
Desa Jeriji Basel Ditargetkan Masuk 5 Besar Nasional Program Desa Cantik 2025 |
![]() |
---|
Optimalkan Pembangunan dari Desa, Pemkab Bangka Selatan Tetapkan Desa Jeriji jadi Desa Cantik |
![]() |
---|
Anggota DPD RI Dinda Rembulan Dorong Transparansi dan Akuntabilitas Penggunaan Dana Desa di Bangka |
![]() |
---|
Dewan Bangka Barat Gelar RDP, Dengarkan Keinginan Pemdes dan Tokoh Mayarakat Bakit Terkait Pilkades |
![]() |
---|
Iskandar Teriak Minta Tolong saat Memancing, Tubuhnya Diterkam Buaya Diseret ke Dalam Sungai Mendo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.