Berita Pangkalpinang

DPRD Desak Pemkot Pangkalpinang Segera Selesaikan Proses Rekrutmen PPPK Guru

Jangan sampai para guru yang sudah mengikuti tes dan dinyatakan lulus, namun belum mendapatkan kepastian. Apakah mereka dapat langsung

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
bangkapos.com
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung mendesak pemerintah setempat untuk segera menyelesaikan proses rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Hal ini imbas dari keresahan para peserta seleksi PPPK guru yang sampai kini belum mendapatkan pengumuman tentang proses yang mereka ikuti.

Anggota Komisi I DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady menegaskan, pihaknya sendiri mendorong Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) setempat untuk segera melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.

Terutama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tentang hasil seleksi PPPK guru.

“Kami berharap agar BKPSDMD dapat segera melakukan konfirmasi kepada pusat,” tegas Rio kepada Bangkapos.com, Minggu (12/3/2023) petang.

Rio berujar, sudah semestinya para peserta seleksi PPPK guru mengetahui hasil dari kerja keras mereka mengikuti rangkaian proses yang telah ditentukan.

Mulai dari seleksi administrasi hingga observasi yang dilakukan oleh guru senior, kepala sekolah, dan pengawas sekolah serta dinas pendidikan setempat. Hingga puncaknya yakni pengumuman hasil akhir proses rekrutmen, dapat diangkat menjadi PPPK ataupun tetap menjadi tenaga honorer.

Sehingga jangan sampai para guru honorer yang mengikuti proses rekrutmen PPPK guru tidak mendapatkan kepastian. Pasalnya hal ini dianggap membuat keresahan tersendiri bagi kalangan guru honorer yang berharap dapat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui jalur PPPK.

Langkah itu pula sebagai bentuk apresiasi sekaligus upaya menyejahterakan guru honorer yang ada di Pangkalpinang.

“Jangan sampai para guru yang sudah mengikuti tes dan dinyatakan lulus, namun belum mendapatkan kepastian. Apakah mereka dapat langsung diangkat atau tidak, karena hal ini tentu sangat meresahkan bagi para guru yang terdaftar dalam PPPK,” jelas Rio.

Menurut politisi PKS ini, saat ini jumlah tenaga kependidikan di Kota Pangkalpinang memang sangat kurang, bahkan jumlahnya mencapai 408 orang. Terutama di beberapa sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama negeri yang ada.

Hal ini karena regenerasi guru PNS sangat rendah, juga adanya moratorium atau penundaan penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) guru.

Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung agar para peserta seleksi PPPK dapat dilakukan pengangkatan. Karena mereka yang telah dinyatakan lolos seleksi sudah memiliki persyaratan khusus. Sudah semestinya proses pengumuman agar tidak diperpanjang lagi.

“Apalagi untuk tenaga pendidikan memang kurang di beberapa sekolah, dan kita berharap dengan adanya penerimaan ini dapat menutupi kekurangan tenaga pendidik yang selama ini dikeluhkan oleh beberapa sekolah,” bebernya.

Kendati demikian kata Rio, pihaknya berharap penuh para guru honorer yang mengikuti tahapan seleksi PPPK dapat diangkat menjadi ASN.

Sehingga nasib dan kesejahteraan para guru honorer dapat lebih sejahtera. Sebab untuk lulusan sarjana pendidikan tidak serta-merta dapat menjadi guru honorer.

Perlu beberapa tahapan supaya mereka dapat menjadi seorang guru dan diakui oleh negara. Layaknya memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). Hal ini merupakan Nomor Induk bagi seorang Guru atau Tenaga Kependidikan (GTK) yang diberikan kepada seluruh GTK baik PNS maupun Non-PNS yang memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagai Nomor Identitas yang resmi.

Juga masuk ke dalam data pokok pendidikan atau Dapodik agar dapat ikut seleksi PPPK. Dapodik adalah sistem pendataan berskala nasional yang terintegrasi dengan data kependidikan lainnya.

Dapodik merupakan sumber data utama dari berbagai Program perencanaan Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan insan yang cerdas dan kompetitif.

“Karena tidak semua lulusan pendidikan dapat langsung mengajar menjadi tenaga honorer. Tetapi mereka harus memiliki persyaratan terlebih dahulu, seperti nomor unik memang diberikan sebagai prasyarat untuk mengajar,” ujar Rio.

Guru Resah

Para guru honorer yang mengikuti tes seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung kini mulai harap-harap cemas. Pasalnya, sampai kini hasil seleksi belum diumumkan oleh pemerintah setempat.

Sesuai dengan jadwal, seharusnya pengumuman seleksi PPPK Guru 2022 diumumkan pada 2-3 Februari 2023. Namun hingga kini hasil seleksi belum juga diumumkan. Tak ayal kondisi itu membuat sejumlah guru khawatir.

Belum diumumkannya hasil seleksi PPPK guru membuat sejumlah peserta was-was. Seperti halnya yang diungkapkan Hartini. Belum dipublikasikannya hasil seleksi membuat dirinya khawatir.

“Cemas, karena berdasarkan jadwal itu bulan Februari, tapi belum juga ada hasilnya,” ungkapnya, Minggu (12/3/2023).

Oleh karena itu dirinya berharap hasil seleksi segera diumumkan oleh pemerintah kota. Sebab berdasarkan pengumuman di website pemerintah pusat sendiri telah mengumumkan melalui SSCASN.

“Kalau hasil di website informasinya sudah ada, tetapi kami belum tahu hasilnya,” ujar Hartini.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Pangkalpinang, Fahrizal mengaku, pihaknya sendiri memang belum mengeluarkan hasil seleksi para PPPK guru untuk formasi tahun 2022. Hal ini lantaran masih menunggu hasil dari dari pemerintah pusat, terutama dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tentang hasil seleksi PPPK guru.

“Untuk PPPK guru, terkait hasilnya masih kita koordinasikan dengan Kemendikbud Ristek,” kata dia kepada Bangkapos.com, Ahad (12/3/2023).

Fahrizal menyebut, pada tahun 2022 lalu pihaknya sendiri membuka sebanyak 130 kuota untuk rekrutmen PPPK. Rincianya sebanyak 118 kuota untuk PPPK guru dengan 80 formasi.

Mulai dari guru agama Islam, guru bahasa Indonesia, guru bimbingan konseling, guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), guru kelas, guru matematika, guru pendidikan jasmani dan guru seni budaya serta guru prakarya.

Sedangkan 12 kuota PPPK untuk tenaga kesehatan dengan alokasi satu kuota untuk formasi ahli pertama apoteker, dua kuota untuk formasi tenaga ahli kesehatan dan ilmu perilaku serta sembilan kuota untuk formasi terampil.

Rinciannya terampil bidan sebanyak tiga kuota, terampil perawat empat kuota, terampil pranata laboratorium kesehatan satu kuota serta terampil sanitarian satu kuota.

Mereka nantinya akan ditempatkan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) laboratorium kesehatan khusus untuk sanitarian.

Menurutnya, sesuai dengan tahapan seleksi PPPK guru, sudah diumumkan pada 2-3 Februari 2023 setelah sebelumnya mereka dinyatakan lulus seleksi kompetensi.

Proses penjaringan PPPK guru tersebut, kata dia, tidak dilakukan melalui sistem Computer Assisted Test (CAT) seperti pada seleksi PPPK kesehatan maupun umum, di mana penilaian dilaksanakan oleh guru senior, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.

“Seleksi sendiri sudah dilakukan, khusus guru menggunakan metode observasi, yang dilaksanakan langsung oleh kepala sekolah yang bersangkutan, dewan guru, serta dinas pendidikan dan kebudayaan setempat,” jelas Fahrizal.

Di samping itu lanjut dia, sejauh ini pihaknya sendiri telah mengantongi nama-nama para guru yang dinyatakan telah lulus PPPK guru. Akan tetapi, hal itu masih perlu konfrontasi dengan Kemendikbud Ristek. Karena ada beberapa hasil seleksi yang harus dilakukan klarifikasi.

Di mana berdasarkan hasil dari pemerintah pusat ada 118 nama guru yang dinyatakan lulus seleksi. Sehingga dipastikan sebanyak 80 formasi guru yang dibutuhkan telah terpenuhi.

“Kalau hasil sudah ada dari pusat, namun masih perlu kami konfrontir ulang. Jadi sampai saat ini belum kami umumkan. Untuk jumlahnya ada 118 orang,” ujarnya.

Kendati demikian kata Fahrizal, permasalahan serupa juga dialami daerah lain, tak hanya Kota Pangkalpinang. Maka dari itu pihaknya meminta para guru untuk bersabar menunggu hasil pengumuman. Dia optimis dalam waktu dekat pemerintah akan segera mengumkan hasil dan nama-nama guru yang dinyatakan telah lolos seleksi.

“Kami masih klarifikasi hasil yang dikeluarkan pusat seperti apa, nanti akan diinformasikan lebih lanjut,” kata Fahrizal. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved