Iskandar Maklumi Ada Peserta Coba-coba Melobi Timsel KPU Babel, Modusnya Ngajak Ngopi

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Beberapa tahapan tes sudah dilewati peserta calon komisioner KPU Kepulauan Bangka Belitung periode 2023-2028, mulai dari administrasi hingga wawancara.

Saat ini proses seleksi menyisakan 20 nama-nama yang mayoritas tidak asing lagi karena masih aktif menjabat sebagai komisioner KPU dan Bawaslu.

Tidak disangka, dari sekian banyak nama-nama tersebut ada yang berupaya melobi tim seleksi (timsel) agar lolos dan diberangkatkan ke KPU RI.

Meskipun sambil bercanda, Ketua Timsel KPU Babel, Iskandar mengungkapkan upaya melobi itu dilakukan dengan cara mengajak bertemu minum kopi atau ngopi.

"Wah, alhamdulillah lobi itu banyak, mulai dari lobi-lobi ngajakin ngopi, hahaha," kata Iskandar kepada bangkapos.com, Senin (20/3/2023).

Iskandar memaklumi, bahwa percobaan melobi tersebut masuk ke dalam upaya berusaha atau ikhtiar peserta yang sedang mengikuti seleksi menjadi anggota salah satu lembaga penyelenggara pemilu.

"Namanya usaha kan boleh toh yah, tapi kan kita di timsel juga menjaga integritas kita, tidak mungkin kita akan mengobrol-ngobrol (ngopi) kan gitu," katanya.

"Yah (ada), setiap orang kan berusaha, ikhtiar itu penting, hahaha, bagaimana caranya mendekati si A dan si B, kan begitu, tapi pada akhirnya keputusan timsel lah," lanjutnya sambil tertawa.

Namun, Iskandar menegaskan timsel sampai saat ini tetap menjaga integritas dan konsisten menjaga jarak dengan para peserta yang sedang mengikuti proses seleksi.

Demi integritas itu, Iskandar meminta maaf kepada teman-temannya yang saat ini mengikuti seleksi karena selama tiga bulan terakhir selalu menolak ketika diajak bertemu.

"Timsel menjaga integritas itu, kami menjaga jarak, kami mohon maaf kepada kawan-kawan kalau sebelumnya kita sering bertemu dan lain-lain tapi dalam tiga bulan terakhir ini kita menyepi dulu lah, karena demi integritas," ujarnya.

Terkait wawancara hari ini, timsel sedang berupaya menggali kemampuan peserta mengenai kepemiluan, tata negara dan kepartaian.

Lalu, pada sesi tes wawancara tersebut, timsel juga memberikan semacam diskusi kepada peserta berkaitan dengan kasus-kasus kepemiluan yang sudah mempunyai keputusan.

"Hasil dari wawancara ini nanti akan kita gabungkan dengan tes kesehatan yang sampai hari ini belum kita terima," jelasnya.

"Mudah-mudahan dalam dua hari ini kita coba koordinasi kembali, karena itu memang kewenangan dari Kesehatan TNI AD," lanjutnya.