Bangka Pos Hari Ini

Guru Ngaji TPA Cabuli 8 Murid Perempuan, Santriwati Dibujuk dengan Uang Rp 5.000

Seorang oknum guru ngaji TPA di sebuah desa di Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah, ditangkap polisi.

Editor: nurhayati
Dok/Bangkapos.com
Halaman Harian Pagi Bangka Pos Hari Ini 

“Pelaku itu ustaz di madrasah, kayak guru ngaji untuk anak-anak TPA,” ungkap Suhimin kepada Bangka Pos.

Selain itu, kata Suhimin pelaku juga merupakan seorang penghulu dan pengurus masjid di desa tersebut.
Ia menjelaskan, peristiwa terkuak setelah seorang korban melapor ke orangtuanya.

Setelah dapat laporan warga, Suhimin langsung meminta kades dan Bhabinkamtibmas setempat membawa pelaku ke Polsek Sungaiselan untuk diamankan guna menghindari aksi anarkisme dari masyarakat.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan yakinlah bahwa semua akan
ditindak melalui prosedur hukum,” terangnya.

Suhimin mengaku telah memerintahkan pemerintah desa setempat untuk memberhentikan pelaku sebagai
Petugas Pencatat Nikah (P2N) atau penghulu dan mencari penggantinya.

Suhimin membeberkan pelaku adalah orang yang disegani dan dihormati masyarakat desa setempat.

“Beliau adalah orang yang kami segani, kami hormati karena beliau adalah tokoh agama yang ada di desa kami,” ucapnya.

Bahkan kata Suhimin, dari anak kecil hingga orangtua di desa tersebut memandang pelaku sebagai sosok guru dan selama ini tidak ada hal-hal mencurigakan sama sekali.

“Tidak ada yang mencurigakan sama sekali, kami tidak pernah berburuk sangka, suuzon tentang beliau in,” pungkasnya.

Lanjut Suhimin, para korban yang masih anakanak dan rata-rata masih sekolah dasar telah mendapatkan pendampingan dari Dinas Perlindungan Anak Bangka Tengah.

“Kemarin yang sudah sempat kita bawa ke Polres ada 8 orang, rata-rata usia SD. Mereka sudah didampingi Dinas Perlindungan Anak Bangka Tengah dan kalau tidak salah sudah divisum dan dimintai keterangan,” ucapnya. (u2)

Algafry Sedih dan Prihatin

KASUS pencabulan yang dilakukan oleh seorang oknum guru TPA terhadap 8 muridnya di Kecamatan Sungaiselan, membuat Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman sedih dan prihatin.

“Saya merasa sedih, prihatin, mungkin klise ya kalau saya bilang mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” kata dia saat dihubungi Bangka Pos, Senin (10/4/2023).

Akan tetapi, pada faktanya kata Algafry hal ini masih terjadi dan dia menyebutkan sepertinya tidak ada tempat yang aman buat anak-anak kita.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved