Idul Fitri 2023

Amalan Sunnah Hari Raya Idul Fitri Bernilai Ibadah, Sayang Jika Dilewati

Rasulullah SAW menyambut Idul Fitri dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah mulai dari mandi sunnah, memotong kuku hingga mengumandangkan takbir.

Editor: fitriadi
tribunnews.com
Ilustrasi amalan sunnah Idul Fitri yang dilakukan Rasulullah saw. 

BANGKAPOS.COM - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen istimewa bagi umat Islam.

Lebaran juga disebut sebagai hari kemenangan setelah umat Islam menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW menyambut Idul Fitri dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah.

Berikut ini amalan sunah yang dianjurkan sebelum salat Idul Fitri dikutip dari Fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020:

1. Mandi dan memotong kuku

Sebelum melaksanakan salat Idul Fitri disunnahkan untuk mebersihkan diri dari kotoran.

Yakni dengan cara memotong kuku tangan dan kuku kaki, setelah itu mandi.

Adapun mandi dilakukan agar badan benar-benar bersih dari hadas kecil maupun besar.

2. Memakai pakaian terbaik dan wangi-wangian

Setelah badan bersih dari kotoran, umat muslim yang hendak melaksanakan salat Idul Fitri disunnahkan untuk memakai wangi-wangian.

Selain itu juga disarankan untuk mengenakan pakaian terbaik agar saat melaksanakan salat Idul Fitri merasa semakin nyaman.

Baca juga: Tatacara Mandi Sunnah Hari Raya Idul Fitri Lengkap Bacaan Niatnya

Sebagaimana hadis riwayat (HR) Hakim dikutip dari dompetdhuafa.org, yang berbunyi: “Rasulullah SAW memerintahkan kami agar pada hari raya mengenakan pakaian terbaik, memakai wangi-wangian terbaik,” (HR Hakim).

3. Makan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri

Sebelum melaksanakan salat Idul Fitri disarankan untuk makan/sarapan, hal ini sebagai pertanda bahwa puasa telah berakhir.

Adapun HR Malik bin Anas menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak keluar pada Hari Idul Fitri sebelum memakan beberapa biji buah kurma.

4. Mengumandangkan takbir hingga menjelang salat Id

Biasanya umat muslim mengumandangkan takbir sejak malam hingga menjelang salat Idul Fitri.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Quran Surah (QS) al-Baqarah ayat 185:

"...dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan shaum serta bertakbir (mengagungkan) Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukuran," (al-Baqarah:185).

5. Melewati jalan yang berbeda antara pergi dan pulang

Rute perjalanan pulang dan pergi ke tempat salat Idul Fitri hendaknya berbeda.

Sebagaimana HR Abu Dawud, yang berbunyi: "Sesungguhnya Nabi SAW pernah pergi melaksanakan salat Ied dengan mengambil satu jalan dan kembalinya mengambil jalan yang lainnya," (HR Abu Dawud).

Baca juga: Hari Raya Idul Fitri 2023 Tanggal Berapa? Keputusan Pemerintah dan Muhammadiyah Berpotensi Beda

Selain itu, disarankan untuk rute keberangkatan lebih panjang dari pada jalan pulang.

6. Saling mengucapkan selamat (tahniah al-id)

Saat Idul Fitri disarankan untuk mengucapkan selamat dan saling mendoakan antar umat muslim.

Kalimat yang diucapkan di antaranya, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, artinya semoga Allah menerima amal kami dan kalian.

Amalan Sunnah Lainnya

Selain amalan sunah di atas, ada amalan lain yang dianjurkan untuk dikerjakan jelang atau pada Hari Raya Idul Fitri yang bernilai pahala ibadah, seperti dilansir dari laman NU Online:

1. Menghidupkan malam Idul Fitri

Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam Hari Raya Idulfitri dengan memperbanyak salat, salawat, membaca Al-Qur'an dan ibadah lain.

“Barangsiapa menghidupi dua malam hari raya, hatinya tidak mati di hari matinya beberapa hati”. (HR. al-Daruquthni).

Pada malam Idulfitri ini juga disunahkan untuk memberbanyak do’a, sebab termasuk waktu yang mustajab (terkabul).

2. Memperbanyak bacaan takbir

Seruan takbir pada malam dan hari Idulfitri yang berkumandang bukan tanpa alasan.

Allah SWT telah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 185 mengenai anjuran memperbanyak bacaan takbir.

“Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 185).

Amalan sunah Idulfitri berupa takbir ini bisa dikumandangkan di mana saja, baik di rumah, jalan, masjid, pasar atau tempat lainnya.

Kesunnahan takbir Idulfitri dimulai sejak tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal sampai takbiratul Ihramnya Imam shalat Id bagi yang berjamaah, atau takbiratul Ihramnya mushalli sendiri, bagi yang shalat sendirian.

3. Salat Idulfitri

Hukum salat Idulfitri adalah sunah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk semua umat Islam, kecuali yang berhalangan.

Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa hukum salat Idulfitri adalah fardlu kifayah (kewajiban kolektif).

Nabi disebutkan rutin melaksanakan salat Idulfitri di setiap tahunnya dan dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah.

Waktu salat Idulfitri dimulai sejak terbitnya matahari sampai masuk waktu zhuhur (tergelincirnya matahari).

4. Berjalan kaki menuju tempat salat Id

Rasulullah menganjurkan untuk berjalan kaki saat menuju tempat salat Id.

Menurut Sayyidina Ali, ini termasuk amalan sunah di hari Idulfitri.

“Termasuk sunnah Nabi adalah keluar menuju tempat shalat Id dengan berjalan”. (HR. al-Tirmidzi dan beliau menyatakannya sebagai hadits Hasan).

Bagi yang tidak mampu berjalan kaki seperti orang tua, orang lumpuh dan lain sebagainya diperbolehkan untuk menaiki kendaraan.

Demikian beberapa amalan sunah di Hari Raya Idulfitri yang mendatangkan pahala.

(Bangkapos.com/Fitriadi)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved