Ingat, para remaja juga adalah aktor-aktor sosial yang aktif menafsirkan segala dinamika yang dekat dengan mereka, termasuk menafsirkan bagaimana produk dari dunia kampus yang mereka saksikan di sekelilingnya. Mereka bukan lagi anak-anak usia SD ataupun SMP yang semata-mata masih mengandalkan informasi dari orang tua dan guru-guru mereka.
Oleh karena berbagai dinamika persoalan yang sudah disinggung di ataslah, menurut penulis banyak remaja di Bangka Belitung justru lebih tertarik menyelami dan menjadi aktor yang aktif di sektor TI dan perkebunan sawit. Sebab, dua sektor itu menjadi semacam alternatif aktivitas dan kesibukan lain yang sangat seksi dan menjanjikan untuk dijalani ketika pendidikan tinggi atau kampus kurang berhasil memperlihatkan daya tariknya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.