Tiket Konser Coldplay Seharga Rp11 juta Habis Cuma Hitungan Menit, Pengamat: Berusaha Terlihat Eksis

Tiket Konser Coldplay Seharga Rp11 juta Habis Cuma Hitungan Menit, Pengamat: Berusaha Terlihat Eksis

Editor: Evan Saputra
Ist/ Tribunnews
Heboh Konser Coldplay 2023 di Jakarta 

BANGKAPOS.COM - Konser Band Coldplay di Indonesia digelar pada 15 November 2023 mendatang.

Meski masih lama nyatanya semua kategori tiket konser Coldplay di Jakarta dikabarkan ludes terjual.

Hal ini disampaikan PK Entertainment selaku promotor konser band asal Inggris itu.

PK Entertainment mengumumkan melalui unggahan di Instagram pribadinya bahwa semua tiket konser Coldplay di Jakarta sudah habis terjual.

“Seluruh tiket untuk Coldplay: Music of the Spheres World Tour Jakarta resmi sold out,” tulis PK Entertainment dikutip Jumat (19/5/2023).

Sebelumnya, tiket kategori My Universe hingga Cat 8 berstatus full booked.

Sedangkan kategori Ultimate Experience yang dibanderol seharga Rp11 juta telah sold out dalam hitungan menit.

Untuk kategori Festival hingga Cat 2 sempat tersedia, dan Cat 2B berstatus low quantity.

Namun, kini sudah berstatus sold out.

Di sisi lain, PK Entertainment juga sempat mengimbau para calon pembeli tiket konser Coldplay.

Mereka diminta untuk tidak panik dengan status full booked. Sebab, status tersebut dapat berubah sewaktu-waktu bila ada pembeli yang tidak membayar tiket dengan segera.

“Tiket akan otomatis kembali ke sistem bila terjadi kegagalan atau pembatalan pembayaran,” jelas PK Entertainment.

Pemerintah pun berencana untuk menambah jadwal konser Coldplay di Jakarta.

Kabar ini semakin terendus saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) membocorkan hal tersebut.

Tingginya antusiasme masyarakat, nampaknya membuat pemerintah mempertimbangkan kembali untuk menambah jadwal konser grup asal Inggris Coldplay di Jakarta.

Dalam akun instagramnya, Menparekraf Sandiaga Uno rupanya memberi bocoran tentang kabar tersebut.

Kata Sandiaga, saat ini pihaknya tengah membujuk Coldplay untuk menambah jadwal konser di Jakarta. 

Alasannya karena tingginya peminat konser Coldplay hingga membuat industri event di Indonesia semakin bergeliat.

Selain itu, peluang usaha dan lapangan kerja untuk pelaku usaha kreatif juga semakin terbuka luas.

"Jangankan kalian, saya mau belikan untuk keluarga saya saja sulit. Ini beneran, nggak ngadi-ngadi," curhat Sandiaga Uno dalam akun instagramnya dikutip TribunJakarta.com.

"Untuk para pecinta Coldplay, mohon bersabar. Kita sedang usahakan agar mereka tidak hanya konser 1 hari, tapi lebih. Paling tidak menambah 1 hari lagi. Gimana.. setuju??," tulisnya.

Adapun konser Coldplay di Taiwan ditambah satu hari.

Begitu juga dengan beberapa negara lainnya seperti Australia, Spanyol, Belanda. Lantas bagaimana dengan Indonesia?

"Saya tidak tahu, kita lihat saja nanti," kata Chris Martin pada Najwa Shihab, seperti dikutip dari YouTube Mata Najwa.

Chris kemudian mengatakan akan menyampaikan pertanyaan Najwa tentang kemungkinan penambahan jadwal di Indonesia.

"Saya akan bicara dengan bos saya, Phil," ucap Chris Martin.

"Saya akan beritahu dia bahwa kalian mencintainya. Dan mari lihat tanggapannya," sambungnya.

Cari Perhatian

Demam akan konser band Coldplay tengah melanda banyak masyarakat di Tanah Air.

Sejumlah orang bahkan rela melakukan berbagai cara demi mendapatkan uang untuk membeli tiket konser band asal Inggris itu, mulai dari menjual perabotan, kendaraan, bahkan melakukan pinjaman online, kemudian melakukan perburuan tiket.

Terkait hal tersebut, Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengungkapkan berbagai faktor yang membuat seseorang rela melakukan hal apa pun demi mendapatkan tiket konser Coldplay.

"Pertama kita perlu sadar bahwa di era digital ini ada berbagai tipologi karakter sosial masyarakat, yang disebut salah satunya adalah experience economy dan attention economy, ungkap Devie ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

"Apa maksudnya? Jadi generasi digital yang dimulai dengan generasi Y, Z, bahkan yang sekarang Alfa itu adalah generasi yang lebih mengedepankan pengalaman daripada kepemilikan. Makanya berbagai pengalaman itu akan dikejar oleh mereka," sambungnya.

Menurut Devie, pengalaman menjadi hal penting karena faktor digital merupakan etalase atau sesuatu untuk memamerkan diri seseorang.

Pada era yang disebut attention economy, Devie menyebut semua orang berusaha mendapatkan perhatian atau terlihat eksis.

Jika hanya dengan kepemilikan, kata Devie, itu tidak akan mampu membuat seseorang menjadi autentik dan mendapatkan perhatian sebagai upaya untuk mencapai eksistensi.

"Tapi dengan pengalaman sesuatu yang tidak bisa didapatkan dengan orang lain, kemudian dia akan tampilkan, itu menjadi sesuatu. Mata uang yang sangat penting di era attention economy ini," lanjutnya.

Devie menyampaikan bahwa seseorang harus mampu menunjukkan sesuatu yang autentik atau langka agar mendapatkan perhatian.

"Konser ini menjadi sesuatu experience (pengalaman) yang sangat langka, kapan lagi Coldplay ke sini? Ini didorong dengan virus FOMO (rasa takut merasa tertinggal karena tidak mengikuti aktivitas tertentu) yang memang menjangkiti masyarakat digital," ujarnya.

Lebih lanjut, Devie menyebut bahwa musik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari anak-anak muda, apalagi manusia digital.

Sebab, makhluk-makhluk digital, katanya, adalah makhluk-makhluk yang paling stres.

Karena itu, salah satu rekreasi untuk menghilangkan stres adalah lewat musik.

"Jadi, faktor kenapa kemudian perang tiket ini terjadi merupakan bersatunya berbagai faktor tadi, faktor ecperience economy, attention economy, fomo, lalu katarsis untuk melepaskan stres," jelasnya.

"Orang rela melakukan apa pun karena attention economy yang magnetnya begitu luar biasa, ditambah fasilitas untuk bisa melakukan pinjaman yang dipermudah sekali, baik yang legal maupun ilegal. Nah ini yang kemudian mempertemukan berbagai fenomena tadi dengan kondisi kebutuhan hari ini," pungkasnya.

(*/Kompas.com/Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved