Buaya Penunggu Kolong Retensi Kacangpeedang Jembatan 12 Pangkalpinang, Sosok Ini Sering Beri Makan
Kolong Retensi Kacangpedang Pangkalpinang ternyata memiliki penuggu satu buaya berukuran cukup besar.
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
Sementara itu Febriansyah berharap masyarakat tak mencoba-coba ikut memberikan makan buaya, guna menghindari kejadian yang tak diinginkan.
"Untuk masyarakat jangan ditiru karena buaya tetap hewan buas, saya ingin menunjukkan buaya sudah berkeliaran kemana-mana. Untuk masyarakat juga tolong diperhatikan anak-anak, jangan sampai anak main di sungai," ungkapnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy).
Buaya Makan Kerupuk
Kemunculan buaya di sejumlah sungai di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) semakin sering. Beragam kisah tentang buaya pun di sungai-sungai di Bangka terkuak, mulai dari buaya yang menyerang manusia, mati tanpa diketahui penyebab hingga buaya yang doyan makan kerupuk.
Jika beberapa waktu lalu kita menyaksikan sebuah video yang viral bagaimana seorang perempuan di Kalimantan mencuci piring, sementara buaya berada di bawahnya terlihat tidak mengganggu perempuan itu.
Lain pula di Bangka, di Sungai Mancung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, masyarakat dihebohkan dengan adanya buaya makan kerupuk dan bergoyang-goyang di air ketika mendengar musik dambus.
Hampir setiap hari jembatan Sungai Mancung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi perhatian warga.
Mereka penasaran melihat buaya yang kerap muncul di sekitar jembatan tersebut.
Uniknya, buaya- buaya menyantap makanan yang tidak biasa.
Kemunculan reptil ganas ini tentunya sesuatu yang jarang terjadi. Karena biasanya buaya liar sangat jarang menampakan diri.
Menurut Karman, kebiasaan tak lazim bermula saat sejumlah pedagang yang kerap singgah dan membuang kerupuk-kerupuk kedarluarsa ke Sungai Mancung.
Kerupuk-kerupuk itu yang kemudian menjadi santapan buaya.
“Ceritanya pedagang-pedagang kerupuk yang dari Pangkalpinang sering membuang kerupuk yang sudah tak laku ke sungai itu. Jadi sampai sekarang kebiasaan itu terus berlanjut. Bahkan buaya itu lebih doyan kerupuk dari pada daging ayam," ujarnya.
Masih menurut Karman, sebulumnya ada tiga buaya yang doyan menyantap kerupuk. Namun seiring waktu dua di antaranya menghilang.
Kades Mancung, Karman mengaku tidak begitu paham penyebab kebiasaan buaya mondar-mandir di sekitar Jembatan Mancung. Hanya saja dia khawatir keberadaan buaya itu mengancam keselamatan jiwa masyarakat.
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Pemkot Pangkalpinang Perketat Pengawasan Harga Pangan |
![]() |
---|
Harga Emas Tunjukkan Tren Positif, Berikut Rincian Harga Hari ini di Galeri 24 Pangkalpinang |
![]() |
---|
Enam Jabatan Kepala OPD di Pangkalpinang Masih Kosong, Sementara Ditempati oleh PLT |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Dessy Ayutrisna Calon Wakil Wali Kota Pangkalpinang Dampingi Prof Udin,Punya 12 Tanah |
![]() |
---|
Profil Dessy Ayutrisna, Calon Wakil Wali Kota Pangkalpinang Dampingi Prof Udin, Siap Emban Amanah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.