Arti dan Tulisan Insya Allah yang Benar, Lengkap dengan Maknanya
Kata Insya Allah kerap kali kita ucapkan saat menjanjikan sesuatu, baik janji untuk hadir di suatu pertemuan, atau janji untuk melaksanakan suatu...
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
BANGKAPOS.COM -- Secara pengucapan, Insya Allah atau Insha Allah tidak memiliki perbedaan yang signifikan, sebab pengucapannya hampir sama.
Namun secara tulisan, keduanya tentu berbeda.
Mengutip dari nu.or.id, pengasuh Pesantren Luhur Baitul Hikmah, Malang Gus Ach Dhofir Zuhry menjelaskan, dalam kaidah Bahasa Indonesia penulisan yang tepat adalah Insyaallah, bukan Inshaallah.
"Pakai 'H' atau pakai 'Y' ? Dalam bahasa Indonesia pakai 'Y' (Insya), kalau pakai 'H' (Insha) jadi inso (إنصا) nanti," jelas Gus Dhofir.
Dijelaskan Gus Dhofir, huruf 'sy' atau 'sh' ini erat kaitannya dengan transliterasi atau alih aksara huruf Arab ke Latin.
Menurutnya, perbedaan ejaan tersebut tidak perlu diperdebatkan karena transliterasi ini cukup dinamis dan mengalami perubahan atau penyederhanaan.
Mengutip dari TribunSumsel.com, Insya Allah berasal dari kata إِنْ (jika), شَاءَ (dikehendaki), dan Allah.
Insya Allah yang dalam bahasa Arab, insya Allah dituliskan إِنْ شَاءَ اللَّهُ artinya jika Allah menghendaki.
Sebagaimana yang kita ketahui, tulisan bahasa Arab memiliki perbedaan bentuk dengan tulisan latin.
Maka ketika tulisan Arab di alihkan ke tulisan latin, tulisannya dapat menjadi berbeda mengikuti budaya di negara mana ia dialihkan.
Seperti dalam bahasa Indonesia, huruf ش biasa ditulis dengan “sy”, dan huruf ص biasa ditulis "sh".
Sedangkan dalam bahasa Inggris, "sh" itu berlaku untuk huruf ش bukan ص.
Sebab perbedaan ketetapan dari dua budaya tersebut, maka kadang-kadang ada orang yang menulis “insya Allah” dan ada yang menulis “insha Allah”.
Jika kita mengacu pada budaya Indonesia, maka tulisan yang benar adalah "sya", Karena tulisan "sha" sudah digunakan oleh ص.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penulisan yang benar adalah Insya Allah yang memiliki arti jika Allah menghendaki.
Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Ustadz Abdul Hidayat pernah menjelaskan umat muslim diharapkan tidak terjebak pada perdebatan yang tidak substansial tersebut.
Dalam kasus ini, menjadi penting memperhatikan bagaimana pengucapan Insya Allah.
"Sepanjang Anda mengucapkan benar, maka rumusan tulisan tidak mempengaruhi pada jenis ucapannya.
Kata Ustadz Adi Hidayat, sepanjang ada kesepahaman dalam bacaan pada alternatif tulisan yang dimunculkan, dan kalau hal itu dipahami sama, maka ini tidak menjadi masalah.
"Jangan diperdebatkan," ujarnya.
Makna Insya Allah
Kata Insya Allah kerap kali kita ucapkan saat menjanjikan sesuatu, baik janji untuk hadir di suatu pertemuan, atau janji untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Meski begitu, kata ini sering dipakai begitu saja tanpa menyesuaikan makna dan penggunaan yang seharusnya.
Kata “insyaallah” kerap diucapkan untuk janji yang potensial untuk dilanggar, komitmen yang tidak teguh, atau harapan yang tidak pasti.
Sehingga seolah-olah arti insyaallah adalah: saya tidak janji.
Akibatnya, ketika seseorang mengucap insyaallah, maka yang mendengar ucapan tersebut, atau orang yang dituju atas ucapan tersebut, langsung menanggapi negatif dan tidak bisa berharap utuh pada janji seseorang itu.
Setidaknya ada tiga makna dari kata Insya Allah, di antaranya:
1. Keyakinan yang kukuh
Ini berarti seorang muslim memiliki Iman yang kukuh.
Bahwa ada Allah SWT yang selalu terlibat dalam segala kegiatannya di dunia
Kesadaran akan keberadaan Allah SWT begitu kuat dan mengakar dalam keseharian seorang kmuslim.
Atau sebagaimana hadist HR Muslim yang berbunyi "Inilah yang disebut oleh Rasulullah sebagai ihsan yaitu, “Engkau menyembah Allah Seakan-akan sesungguhnya Dia melihatmu.”
2. Rendah hati atau Tawadhu
Manusia boleh berencana, tapi seorang muslim senantiasa percaya bahwa Allah SWT lah yang menentukan.
Insya Allah bermakna kerendahan hati seorang muslim bahwa ia bukan siapa-siapa tanpa kekuasaan Allah SWT.
3. Berserah diri
Dalam ucapan Insya Allah terkandung makna bagaiman seorang muslim berserah diri kepada Allah SWT.
Segala sesuatu di dunia adalah segala sesuatunya Allah SWT lah yang menentukan.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surah Al Hasyr ayat 18:
یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰہَ وَ لۡتَنۡظُرۡ نَفۡسٌ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ ۚ وَ اتَّقُوااللّٰہَ ؕ اِنَّ اللّٰہَ خَبِیۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ
Artinya:
“Hai orang-orang berimaan, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan, bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr ayat 18).
Berdasarkan ayat itu, makna yang benar dari kata insya Allah adalah sebuah “kepastian”, kecuali Allah berkehendak lain.
Jadi jangan artikan Insya Allah adalah bahasa halus dari mengatakan "tidak" jika kita mengucapkan janji kepada seseorang.
(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni/TribunSumsel.com/Lisma Noviani)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.