Berita Viral

Bukan Mario Dandy, Ternyata Shane Lukas yang Bermain Gitar saat di Polsek Pesanggrahan

Shane Lukas mengakui pernah bermain gitar saat baru ditahan di Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan terkait kasus penganiayaan terhadap D...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Kolase Bangkapos.com / Istimewa
Bukan Mario Dandy, Ternyata Shane Lukas yang Bermain Gitar saat di Polsek Pesanggrahan 

BANGKAPOS.COM -- Dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023) silam, terdakwa Mario Dandy membantah sejumlah pernyataan saksi.

Saat itu ada empat orang saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU).

Keempat saksi tersebut adalah ayah korban D, Jonathan Latumahina; teman korban, R (15); serta kedua orangtua R, Rudy Setiawan dan Natalia Puspita Sari.

Ayah D saat menyampaikan beberapa keterangan, menyebut bahwa Mario Dandy sempat bermain gitar di Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kala itu Mario Dandy dan rekannya Shane Lukas diperiksa polisi usai melakukan penganiayaan terhadap D.

"Para pelaku ini, Mario, Shane, dan AG sedang main gitar di Polsek Pesanggrahan."

"(Saya dengar) dari Rustam, Rudi, dan Natali. Saya kurang tahu yang main siapa," kata ayah D, Jonathan, dikutip dari TribunJakarta.com.

Namun pernyataan ayah D itu dibantah oleh Mario Dandy.

"Yang gitar di Polsek, saya tidak pernah menyentuh gitar tersebut," ujar Mario, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa.

Bahkan, Mario juga mengatakan, dirinya, Shane, maupun Anak AG juga tidak ada yang bermain gitar saat di Polsek.

"Tidak ada (main gitar)," ungkapnya.

Bukan Mario Dandy, ternyata Shane Lukas yang bermain gitar di Polsek Pesanggrahan.

Shane Lukas mengakui pernah bermain gitar saat baru ditahan di Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan terkait kasus penganiayaan terhadap D.

Hal itu diungkap Shane Lukas saat dirinya menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan D untuk terdakwa Mario Dandy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2023).

Momen tersebut berawal saat majelis hakim menanyakan soal aksi main gitar yang dilakukannya.

"Katanya saudara pas di Polsek itu main gitar?" tanya Hakim kepada Shane Lukas.

Menjawab pertanyaan hakim, Shane mengatakan, saat itu ia bingung karena ditangkap polisi dan ditahan bersama Mario Dandy dan AG (15).

Karena itu, Shane Lukas berinisiatif untuk meminta izin kepada polisi yang berjaga untuk meminjam dan memainkan gitar.

"Izin menjelaskan Yang Mulia. Jadi pada saat itu, besoknya kan, malam itu bingung, 'gimana Den?', 'Duh nggak tahu Shane, gua juga pusing', kata Mario gitu. Pas ada gitar, ya nggak apa-apa kalau mau main. Besoknya saya izin," jawab Shane.

Lebih lanjut, hakim menanyakan apa yang dilakukan Mario dan AG, saat itu.

Shane menjelaskan keduanya saling duduk berdekatan di ruang tahanan Polsek Pesanggrahan.

"Pas saudara main gitar, apa yang dilakukan Mario sama AG ngapain?" tanya majelis hakim.

"Pada saat itu, yang saat lihat Mario sebelah-sebelahan sama AG, sambil saya main gitar," ungkap Shane.

Shane Lukas Menyesal Tak Melerai Madio Dandy Menendang D

Terdakwa kasus penganiayaan kepada D, yakni Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas kompak menangis dalam sidang lanjutan keduanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2023).

Momen itu terjadi ketika Shane menyampaikan kesaksiannya soal penganiayaan yang mereka berdua lakukan.

Mulanya, salah satu hakim anggota yakni Tumpanuli Marbun bertanya apakah Shane pernah diperlihatkan soal rekaman penganiayaan yang ia dan Mario lakukan.

"Saudara pernah enggak menonton video yang saudara buat itu?" tanya Tumpanuli kepada Shane.

"Pernah, Yang Mulia," jawah Shane dikutip dari Kompas.com.

Tumpanuli kembali bertanya kapan rekaman itu ditonton oleh Shane.

Pertanyaan itu lalu dijawab Shane dan ia mengatakan, rekaman itu diperlihatkan saat ia diperiksa di Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan.

Tumpanuli kemudian bertanya kepada terdakwa tentang video tersebut.

"Bagaimana menurut saudara?" kata Tumpanuli.

"Saya kaget, Yang Mulia," jawab Shane.

Ucapan itu langsung dipotong oleh Hakim Anggota Tumpanuli.

Ia mengatakan, Shane tidak perlu kaget lagi karena penganiayaan itu sudah dilihat dan direkam oleh Shane.

"Kok kaget lagi? Karya saudara sendiri, kok, yang saudara tonton," tegas Tumpanuli.

Shane lalu menjawab omongan Tumpanuli, ia mengatakan jika dirinya menyesal karena tidak melerai saat tendangan Mario ke tubuh D dilakukan.

"Saya menyesal tentang perlakuan saya pada saat itu, saya sungguh menyesali," kata Shane dengan suara bergetar sambil mengusap air matanya.

"Sungguh saya sangat menyesal, Yang Mulia," kata Shane lagi. Seketika ruang sidang hening beberapa detik.

Shane terus menangis di depan hakim, ia tampak mengeluarkan sapu tangan dari saku belakang sisi kiri celana panjang hitamnya.

Di sisi kanan Shane, terdakwa Mario juga ikut-ikutan menangis.

Wajah Mario tampak memerah, ia beberapa kali menunduk dan mengusap matanya.

Salah satu kuasa hukumnya bahkan tampak mengusap punggung Mario Dandy tepat ketika Shane menangis di depan hakim.

Tak lama kemudian, Mario mengeluarkan masker hitam dan memasangnya di mulutnya.

(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni/Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved