Jemaah Haji Makassar yang Pamer Emas Saat Pulang Haji Ternyata Dikenal Dermawan, Ini Pekerjaannya

Suarnati Daeng Kanang ternyata adalah jemaah haji Makassar yang dikenal dermawan di mata tetangganya. Pekerjaannya sebagai bos toko, kosan dan burger.

Editor: Dedy Qurniawan
Kompas
Jemaah haji Makassar, Suarnati Daeng Kanang, yang viral pamer emas saat pulang haji. 

BANGKAPOS.COM - Jemaah haji Makassar bernama Suarnati Daeng Kanang (46) jadi sorotan karena viral pamer emas saat pulang haji.

Buntut aksinya itu, Suarnati Daeng Kanang kini jadi incaran Bea Cukai.

Suarnati Daeng Kanang ternyata adalah jemaah haji Makassar yang dikenal dermawan di mata tetangganya.

Pekerjaannya sebagai pengusaha toko, kos-kosan dan burger.

Fakta ini terungkap setelah seorang jemaah haji asal Makassar yang kemudian diketahui bernama Suarnati Daeng Kanang memakai perhiasan emas seberat 180 gram saat pulang dari tanah suci viral.

Setelah sosoknya viral, Suarnati mengaku sangat malu karena dikira pamer emas.

"Ya Allah, malu-maluku apa kata orang nanti pasti na bilang pamerka kodong (saya merasa malu, karena orang pasti menganggap saya pamer emas). Padahal saya juga tidak nyangka akan seperti ini ( viral)," kata Suarnati dikutip dari Kompas.com saat dikonfirmasi via WhatsApp (WA), Rabu (5/7/2023) malam.

Dia mengaku, penampilan itu hanyalah untuk memenuhi nazarnya ketika pulang dari Tanah Suci.

"Iye kodong (Iya kasian) sebelum daftar (haji) memang sudah bernazar pakaian saya akan seperti ini (nyentrik dan memakai emas), tapi entah kenapa banyak yang hujat, (katanya saya) pamer," ujarnya.

Siapa jemaah haji Makassar yang nyentrik ini?

Suarnati adalah jemaah haji debarkasi Makasaar kelompok terbang (kloter) pertama yang tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar pukul 12.00 Wita bersama 392 rombongan lainnya.

Suarnati diketahui memiliki toko yang menjual kebutuhan sehari-hari.

Toko tersebut tepat berada di rumahnya yang berada di gang sempit.

Tak hanya miliki toko bahan campuran, Suarnati Daeng Kanang juga merupakan pengusaha burger yang diberi nama Hilda Burger.

Ia juga diketahui memiliki kos-kosan yang berada di rumahnya serta punya rumah kontrakan di Jembatan Merah, Jalan Cendrawasih, Kota Makassar.

Dari berbagai bisnisnya itu lah Daeng Kanang bisa membeli emas hingga ratusan gram dari Tanah Suci.

Dikatakan Winda, anak Daeng Kanang, ibunya itu sudah menunaikan ibadah umrah sebanyak tiga kali.

Setiap pulang dari Tanah Suci, ibunya itu memang kerap membeli emas.

“Tiga kali mi pergi umroh. Selalu bawa emas begitu,” kata Winda, Jumat (7/7/2023),

Meski aksinya membeli emas ratusan gram dinilai pamer oleh warganet, namun tetangga Daeng Kanang menyebut wanita paruh baya itu dikenal sebagai sosok yang dermawan dan ramah.

Menurut keterangan dari tetangganya yang tak disebutkan namanya itu, Daeng Kanang kerap memberi uang kepada masyarakat yang memiliki acara.

“Iya ibu haji (Daeng Kanang) dermawan suka bagi-bagi uang, ramah dengan tetangga,” ujarnya.

“Kalau ada kegiatan biasa menyumbang,” singkatnya.

Bawa Emas dari Makassar

Menurut pengakuan Suarnati, dari sekitar 180 gram emas yang ia kenakan saat tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar, tak semua dibeli dari Tanah Suci.

"Dari Makassar separuh (emas) saya bawa. Sekitar 80 gram, kalau yang saya beli dari Tanah Suci mungkin 100 gram," kata Suarnati kepada awak media di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar.

Dia mengungkapkan, per gram emas yang dibeli dari Tanah Suci harganya berkisar Rp 1.200.000.

"Saya belinya pakai uang riyal, pokoknya per gram sekitar Rp 1.200.000," ujarnya.

Ia mengaku sudah bernazar untuk membeli emas di Tanah Suci.

Selain itu Suarnati percaya lebih berkharisma saat mengenakan emas dari Tanah Suci.

"Saya sudah bernazar dari awal, belum mendaftar saya sudah nazar seandainya saya ke Tanah Suci bisa tidak ya saya begini (pakai emas), seperti orang-orang (jemaah haji) yang glamor saat pulang dari Tanah Suci," bebernya.

"Kharismanya beda dan saya percaya kalau sakit terus pakai emas dari Tanah Suci bisa sembuh," ungkapnya.

Tunggu 13 Tahun untuk ke Tanah Suci

Suarnati bercerita ia harus menunggu 13 tahun untuk menjalani ibadah haji.

Bahkan dua hari sebelum berangkat, ia harus menjalani operasi batu empedu.

"Tapi alhamdulillah selama proses haji semua dilancarkan bahkan tidak pernah merasakan sakit pasca operasi," ujarnya.

Selama di Tanah Suci, Suarnati tak henti mendoakan semua keluarganya agar bisa juga berangkat ke Mekkah.

"Semua saya doakan semoga bisa ke sana (Tanah Suci), bisa juga merasakan apa yang saya rasakan, semua keluarga dipanggil kesana kedua orangtua, adik-adik, kakak, termasuk usaha dilancarkan," pungkas dia.

Dipanggil Bea Cukai Makassar

Kepala Bea Cukai Makassar, Zaeni Rahman mengatakan, pihaknya akan memanggil Suarnati Daeng Kanang untuk dimintai klarifikasi terkait emas 180 gram tersebut.

Apakah emas yang ia bawa dibeli dari Arab Saudi atau ada yang dibawa dari Tanah Air.

"Saya rasa perlu sekali memanggil yang bersangkutan (Daeng Kanang) untuk mengkarifikasi. Tentunya tabbayun (klarifikasi) itu lebih bagus daripada tidak (klarifikasi) maka fitnah jadinya. Secepatnya kami akan minta klarifikasi, kira-kira minggu depan" kata Zaeni, kepada awak media saat ditemui di kantornya, pada Jumat (7/7/2023).

Pihaknya mengaku telah mendatangi kediaman Daeng Kanang setelah berita Suarnati mengenakan ratusan gram emas usai pulang menunaikan ibadah haji, viral di sosial media.

"Tim kami sudah ke kediamannya di Kecamatan Tamalate, namun beliau masih melakukan silaturahmi keluarganya di Jeneponto," ujar dia.

Zaini mengatakan, jika betul jemaah haji tersebut membeli emas dari Tanah Suci dan ada faktur atau invoicenya, maka pihaknya bakal mengenakan pajak dari emas yang dibawa oleh Daeng Kanang.

"Tentu akan lebih menarik kalau ternyata ibu itu memiliki faktur atau invoicenya. Supaya kita tahu nilainya (harga emasnya) setelah kita tahu nilainya tentu kami akan tindak lanjuti dengan pengenaan pembiayaan. Pengenaan pembiayaan itu tentu ada biaya masuk, ada pajak," ucap dia.

Dia juga mengatakan, barang bawaan yang dibeli jemaah haji yang diperbolehkan atau bebas pajak khusus barang yang nilainya 500 dollar AS atau Rp 7.571.775.

"Jika nilainya di atas itu (Rp 7.571.775) harusnya sudah dikenakan pajak. Tapi kalau dia bawa emas dari Makassar kemudian dipakai saat pulang ibadah haji, itu kami tidak kenakan (pajak)," tegas dia.

Zaini berharap para jemaah haji yang membawa emas atau barang-barang lain yang nilainya di atas Rp 7.571.775, diminta segera melapor.

"Alangkah baiknya para jemaah mendeklarasikan (menyampaikan) kalau membawa kalau memang mereka belanja barang dari luar (Tanah Suci). Kalau memang dikenakan pembiayaan itu juga disetorkan untuk negara," kata dia. (kompas.com/ Tribun Batam)

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul SOSOK Suarnati Daeng Kanan, Viral karena Pakai Emas 180 Gram Sepulang Ibadah Haji

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved