Kapal Tenggelam di Bangka Selatan
BREAKING NEWS: Terombang-ambing di Laut 12 Jam, 8 ABK KLM Berkah Pandawa Setia Diselamatkan Nelayan
Kapal pinisi Kapal Layar Motor (KLM) Berkah Pandawa Setia yang berkonstruksi kayu tenggelam di perairan Selat Bangka, Senin (17/7/2023) kemarin.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kapal pinisi Kapal Layar Motor (KLM) Berkah Pandawa Setia yang berkonstruksi kayu tenggelam di perairan Selat Bangka, Senin (17/7/2023) kemarin.
Diketahui KLM Berkah Pandawa Setia bermuatan sagu seberat 450 ton karam usai mengalami kebocoran.
Satu kapten kapal dan tujuh anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan oleh nelayan, setelah 12 jam terombang-ambing dihantam ombak di laut lepas.
Aksi penyelamatan delapan ABK termasuk kapten asal Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau berhasil dievakuasi oleh nelayan yang mencari ikan di sekitar kawasan tersebut.
Di mana peristiwa itu pertama kali diketahui oleh dua orang nelayan asal Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.
Mereka yakni Jeli (20) dan Bondan (33). Di mana keduanya masing-masing tengah menakhodai kapal saat tengah mencari ikan.
Bondan mengatakan, peristiwa penemuan delapan orang terombang-ambing di lautan pada hari Selasa (18/7/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu kapal yang dinakhodai oleh Jeli melihat beberapa orang berada di tengah laut yang berpegangan sebuah rakit.
Saat itu Jeli langsung menghampiri mereka untuk memberikan pertolongan.
“Yang menemukan itu bukan saya, tapi kawan saya (Jeli),” kata dia kepada Bangkapos.com, Rabu (19/7/2023).
Usai menyelamatkan kedelapan orang itu kata Bondan, Jeli langsung membagi penumpang dengan kapal miliknya.
Hal ini karena kapasitas kapal tidak mencukupi.
Hingga akhirnya empat orang dibawa kapal milik Jeli dan empat orang lainnya dibawa menggunakan kapal miliknya.
Saat itu kapal yang dinakhodai Bondan tengah berlayar untuk kembali ke daratan setelah lima hari melaut.
Sedangkan kapal milik Jeli masih dalam keadaan mencari ikan, setelah dua hari berlayar.
“Saat itu kami mau pulang. Dan kami yang mengantar pulang ke sini. Posisi pulang melaut, memang sudah target kami setelah lima malam. Yang menemu itu baru dua malam,” jelas Bondan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.