Kisah Asri Welas Rekeningnya Dikuras Hacker Berkomplot dengan Waitres Usai Bayar Pakai Kartu Debit

Asri Welas beberkan cara hacker bobol rekeningnya usai bayar belanjaan pakai kartu debit, pelaku kerjasama dengan waitres mengkopi datanya

Penulis: Hendra CC | Editor: M Zulkodri
(Wartakotalive.com/ Arie Puji Waluyo)
Bintang film dan desainer, Asri Welas 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Berhati-hatilah saat berbelanja menggunakan transaksi online.

Kecanggihan teknologi informasi saat ini kerap disalahgunakan oleh pelaku kejahatan.

Apalagi yang mengerti tentang dunia komputer dari teknologi informasi.

Pengalaman tak mengenakan dialami oleh bintang film Indonesia dan desainer yakni Asri Welas.

Ia kaget tiba-tiba mendapat notifikasi bahwa ada transaksi melalui rekening pribadinya.

Asri Welas mengatakan bahwa isi tabungannya itu tiba-tiba berkurang drastis, padahal ia tidak menggunakannya sama sekali.

"Pernah saya alami kejadian rekening saya dihack orang, saya lupa tahun berapa kejadiannya cuma tiba-tiba nuncul notifikasi ada transaksi di rekening saya," kata Asri Welas ketika ditemui di CGV Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2023).

Asri pun kaget karena dirinya tidak melakukan transaksi apapun secara daring.

Namun, muncul notifikasi kalau dirinya telah melakukan sebuah transaksi di luar negeri.

Asri Welas mengatakan bahwa isi tabungannya itu tiba-tiba berkurang drastis, padahal ia tidak menggunakannya sama sekali.

"Terus saya telpon pihak banknya, saya minta blok rekening saya biar engga ada transaksi lain lagi, karena saya engga kemana-mana tapi ada transaksi di luar negeri, heran gitu," ucap wanita berusia 44 tahun itu.

Setelah menghubungi pihak bank, Asri baru mengetahui kalau transaksi tak wajar yang keluar dari rekeningnya, dilakukan oleh pelaku jaringan internasional.

"Jadi aku lagi makan di sebuah resto, aku bayar debit. Nah disitu tuh kayak data rekening aku di copy gitu lah sama waitressnya dan dikirim ke tim mereka, terjadilah ada transaksi diluar negeri," jelasnya.

"Setelah ditelusuri tersangka awalnya adalah waitress ini dan dia sudah jadi tersangka. Karena korbannya bukan aku aja, tapi yang makan disana hari itu juga kena," sambungnya.

Asri pun merasa beruntung karena pihak bank melakukan pelacakan dengan cepat, sehingga bisa menemui siapa pelakunya serta membekukan rekeningnya terlebih dahulu.

"Setelah berbincang-bincang ya pihak bank mengembalikan uang aku yang hilang karena hacker ini, dikembalikan semuanya," ungkapnya.

Asri Welas pun berbarap tak lagi menerima kejadian tak mengenakan yang bisa menguras uang tabungannya di rekening.

"Pasti lebih waspada aja sih kedepannya. Ya semoga ini yang terakhir," ujar Asri Welas.

Peran Di Sitkom

Kasusnya ini selalu diingat Asri Welas hingga saat ini.

Tak heran saat dia didapuk menjadi pemeran utama bernama Ibu Nyoto, dalam Sitkom Nurut Apa Kata Mama, Asri Welas langsung menerimanya.

Ini karena jalan ceritanya relate atau sejalan dengan kejadian pencurian uang di rekeningnnya.

Sitkom garapan sutradara Muhadkly Acho dan diproduseri Ernest Prakasa, Ibu Nyoto yang diperankan Asri Welas adalah pedagang kue.

"Aku suka sama ceritanya dan banyak sekali pesan dalam skenarionya, makanya aku ambil," kata Asri Welas ketika ditemui di CGV Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2023).

Asri menambahkan, sitkom yang bekerjasama dengan BCA ini memiliki pesan moral, tentang banyaknya modus penipuan ditengah perkembangan teknologi.

"Sitkom ini banyak pelajaran soal hati-hati sama transaksi-transaksi yang sekarang lagi marak ya, yang mengarah ke penipuan," ucap wanita berusia 44 tahun itu.

Bahkan, diakui Asri, sitkom ini bisa memberikan dampak luas bagi semua masyarakat Indonesia, tentang bahaya penipuan baik langsung atau secara daring.

"Jadi kita nih sebagai ibu-ibu yang memang kerjaannya beli online terus ya atau jualan online harus hati-hati. Kalau memang informasinya enggak jelas mendingan kita lihat mutasi banknya jangan langsung percaya," jelasnya.

"Salah satu contohnya di adegan sitkom adalah seseorang berusaha mengedit bukti transfer yang dikirimkan kepada orang, namun alibinya pengiriman uang dirasa kelebihan, padahal pelaku tidak transfer uangnya," tambahnya (ARI).

Sumber: Warta Kota 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved