Anggota Densus Tewas Ditembak Rekan

Ayah Bripda Ignatius Tolak Bertemu Tersangka Pembunuh Anaknya, Minta Dihukum Seberat-beratnya

Y. Pandi mengungkapkan, kesempatan itu disampaikan penyidik Densus 88 Antiteror saat mengurus jenazah putranya di Mabes Polri, Jakarta.

Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Hendra
Tribun Pontianak/Agus Pujianto
Ibunda Bripda Ignatius memperlihatkan foto anaknya yang tewas akibat terkena tembakan sesama polisi anggota Densus 88 Antiteror. Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Misteri Tewasnya Bripda Ignatius, Sakit Keras, Tertembak atau Ditembak dan Rumor Bisnis Senpi Ilegal, https://kalteng.tribunnews.com/2023/07/28/misteri-tewasn 

Sesampainya di Jakarta, Pandi dan istrinya bertemu dengan pejabat utama Densus 88 Satuan tempat anaknya bertugas selama kurang dari 2 tahun.

Pada Senin, 24 Juli 2023, Pandi barulah mengetahui bahwa anaknya sudah meninggal dunia akibat tertembak dari senpi seniornya di rusun Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, pagi.

"Baru itulah kami tau bahwa anak kami sudah meninggal. Berarti minggu itu sudah meninggal saat kejadian itu," ungkapnya.

Dari keterangan penyidik, kata Pandi, awalnya anaknya kedatangan seniornya berkunjung ke rusun. Namun, entah apa yang terjadi, satu di antara seniornya mengeluarkan pistol dari tas lalu meletus.

"Mungkin ada pertengkaran atau ada mungkin kesalahpahaman dengan 3 seniornya ini tadi, tidak sengaja mengambil pistol yang ada ditas. Kemudian tidak disengaja senpi meledak dan mengenai anak saya," ungkap Pandi.

Peluru dari senjata api senior Bripda Ignatius mengenai batang leher sebelah kiri dan tembus sampai ke bawa telinga sebelah kanan.

"Kemudian, anak saya seketika jatuh dan meninggal di tempat. Tembakan yang membuat dia kehilangan nyawa," jelasnya.

Jenazah Bripda ignatius diautopsi di RS Polri Kemarat Jati di Jakarta. Sebelum dilakukan tindakan autopsi, keluarga diberi kesempatan untuk melihat jasad Ignatius.

"Sebelum diotopsi kami disilahkan melihat kondisi jenazah. Begitu saya masuk ke ruangan jenazah, saya bongkar saya lihat memang tidak (bekas) ada penganiayaan. Lebam ndak ada. Dari ujung kaki sampai rambut saya periksa tidak ada. Yang terlihat yang mematikan luka tembak di leher," ujar Pandi. (*)

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Sebagian atikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Ayah Ignatius Akui Diberi Kesempatan untuk Bertemu Senior yang Sebabkan Anaknya Tewas Tertembak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved