Berita Bangka Selatan

Fakta dan Kronologi, Video Muatan Kapal Karam KM Samudra Wani II yang Diduga Dijarah Nelayan Basel

Baru-baru ini beredar isu penjarahan terhadap muatan kapal KM Samudra Wani II Pilik PT Karimun Nahari Sejahtera yang kandas di perairan Tanjung Merun

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
st Polairud Polres Bangka Selatan
KM Samudra Wani II milik PT Karimun Nahari Sejahtera yang kandas di Perairan Tanjung Merun, Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (29/7/2023) kemarin. Posisi kapal kandas miring kebagian kanan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun sebagian besar muatan kapan terendam air. 

BANGKAPOS.COM--Baru-baru ini beredar isu penjarahan terhadap muatan kapal KM Samudra Wani II Pilik PT Karimun Nahari Sejahtera yang kandas di perairan Tanjung Merun lepar Pongok, Bangka Selatan, Sabtu (29/1/2023).

Menyikapi video yang beredar tersebut, Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Bangka Selatan, Iptu Eddi Suaidi Buka suara.

Menurutnya, para nelayan tersebut telah diperintahkan oleh agen dan kapten kapal untuk mengevakuasi sejumlah bahan pokok yang masih bisa diselamatkan.

Sehingga dapat dipastikan para nelayan tersebut tidak menjarah kapal yang tengah tertimpa musibah itu.

Di mana memang masih terdapat beberapa bahan pokok yang masih bisa diselamatkan, kecuali gula pasir yang memang sudah membatu akibat terendam air.

Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya. Supaya tidak menimbulkan salah paham atas peristiwa tersebut.

“Jadi jangan salah sangka dulu karena memang mereka dimintai langsung oleh agen dan kapten kapal untuk menyelamatkan bahan-bahan yang masih bisa diselamatkan,” ungkapnya.

Walaupun begitu kata Eddi, pihaknya sampai saat ini belum bisa memberikan keterangan lebih jauh perihal peristiwa itu.

Pasalnya sejauh ini pihaknya masih memeriksa secara intensif Kapten serta ABK kapal. Ia berjanji akan memberikan informasi tambahan jika proses pemeriksaan telah selesai.

“Nanti kita kasih informasi tambahan kalau sudah selesai pemeriksaannya kepada 16 pegawai Kapal tersebut,” ucap Eddi.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Dikatakan Eddi pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang dari Kapten kapal hingga ABK Samudra Wani II 

Hal ini guna mengetahui pasti penyebab karamnya kapal muatan sembako dan bahan bangunan tersebut.

“Saat ini kami sedang memanggil Kapten serta ABK KM Samudra Wani II guna dimintai keterangan,” kata dia di Toboali, Senin (31/7/2023).

Eddi memaparkan, berdasarkan keterangan yang didapat kapal itu sedang mengangkut bahan bangunan serta bahan pokok dengan berat sekitar 400 ton. Kapal itu berlayar dari Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara hendak menuju Pelabuhan Tarempa, Kepulauan Anambas, Provinsi Riau pada Rabu (26/7) lalu.

Diduga kapal mengalami kerusakan dan posisinya bertepatan dengan gelombang yang tinggi yang menerjang kapal tersebut saat tengah berlayar.

Akibatnya air masuk lewat samping kapal atau Gengwe, sehingga menyebabkan kapal miring secara perlahan. Di mana KM Samudra Wani II di nakhodai oleh Kapten Kapal bernama Tarzan (56) warga Cemaga Bulan Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Dengan total sebanyak 15 ABK.

“Menurut keterangan yang didapat mereka membawa bahan bangunan dan bahan pokok bermuatan 400 ton, dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Natuna Kepulauan Riau,” urai Eddi.

Kronologi Kapal Karam

Sebelumnya seperti diberitakan bangkapos.com, Kapal bermuatan bahan bangunan dan bahan pokok kandas usai dihantam ombak tinggi di Perairan Tanjung Merun, Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (29/7/2023) kemarin.

Kapal tersebut karam di titik koordinat 0302500.S.106.48.750.E pada Sabtu (29/7) sekitar pukul 14.30 WIB. Dengan muatan bahan bangunan dan bahan pokok seberat 400 ton.

“Iya benar, KM Samudra Wani II kandas di perairan Tanjung Merun, Kepulauan Lepar,” kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Bangka Selatan, Iptu Eddi Sdi Toboali, Senin (31/7/2023).

Berdasarkan keterangan dari Kapten kapal peristiwa itu bermula ketika KM Samudra Wani II dengan GT 478 berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara hendak menuju Pelabuhan Tarempa, Kepulauan Anambas, Provinsi Riau pada Rabu (26/7) lalu.

Setelah dua hari berlayar, pada hari Jumat (28/7) sekitar pukul 04.00 WIB kapal menerjang cuaca buruk dan gelombang setinggi dua meter di perairan laut Jawa.

Akibatnya, air masuk lewat samping kapal atau Gengwe, sehingga menyebabkan kapal miring secara perlahan.

Saat kapal mulai miring, Kapten kapal memerintahkan Anak Buah Kapal (ABK) untuk menutup air yang masuk ke dalam kapal dengan menggunakan majun atau kain lap.

Sayangnya air masih tetap masuk ke dalam kapal, hingga akhirnya kapten kapal membawa kapal menuju arah pulau terdekat dengan posisi kapal sudah miring.

Sekitar pukul 15.30 WIB Kapten kapal memutuskan untuk berhenti di perairan laut Tanjung Tumong, Pulau Lepar Pongok.

ABK kapal langsung memindahkan barang untuk mengetahui apakah ada kebocoran di kapal.

Namun tidak ditemukan adanya kebocoran di bagian kapal yang lain. Selain air masuk lewat samping atas Gengwe.

“Hingga akhirnya kapten kapal kembali membawa kapal menuju arah pulau terdekat,” beber Eddi.

Masih katanya, sekitar pukul 22.00 WIB kapal berhenti di perairan laut Kecamatan Lepar untuk lego jangkar.

Karena air laut masih dalam, kapten kapal memutuskan untuk membawa kapal ke perairan yang dangkal. Hal ini dikarenakan Kapten khawatir kapal dapat tenggelam.

Akhirnya pada hari Sabtu (29/7) sekitar pukul 14.30 WIB kapal kandas di Perairan Laut Lepar. Kemudian sekitar pukul 17.30 WIB datang kapal tugboat untuk mengevakuasi para ABK. Penjemputan dilakukan oleh anggota Pos TNI AL Sadai, anggota Pos Airud Sadai untuk di bawa ke Desa Sadai.

“Saat ini para ABK kapal berada di Pos AL desa Sadai. Tidak ada korban jiwa, 13 orang yakni satu kapten dan 12 orang ABK semuanya selamat,” sebutnya.

Kendati demikian kata Eddi belum diketahui berapa kerugian atas peristiwa tersebut. Saat ini aparat kepolisian telah memanggil beberapa saksi mata untuk dimintai keterangan.

“Saat ini kami masih memeriksa sejumlah saksi, termasuk kapten kapal untuk dimintai keterangan,” pungkas Eddi. 

(*/Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved